• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Paññā = Kebijaksanaan

singthung

IndoForum Junior E
No. Urut
7164
Sejak
21 Sep 2006
Pesan
1.634
Nilai reaksi
27
Poin
48
Paññā = Kebijaksanaan


Dhammapῑti sukhaṁ seti, vipassannena cetasā
Ariyappavedite dhamme, sadā ramati paṇḍito
Ia yang mengenal Dhamma akan hidup berbahagia dengan pikiran tenang.
Para bijaksana selalu bergembira dalam Dhamma
yang dibabarkan oleh para Ariya
(Dhammapada, Syair 79)

Oleh: Bhikkhu Khemaviro



Di dalam kitab Abhidhammatthasaṅgaha disebutkan ada tiga jenis paññā (kebijaksanaan), yaitu:

1. Suta maya paññā adalah kebijaksanaan yang diperoleh dengan mendengarkan Dhamma atau membaca buku-buku Dhamma.

2. Cintā maya paññā adalah kebijaksanaan yang diperoleh dengan melakukan penyelidikan atau pemikiran. Jadi, dengan merenungkan apa yang telah dilihat atau didengar.

3. Bhāvanā maya paññā adalah kebijaksanaan yang didapat dari melaksanakan vipassana bhavana.

Seseorang yang memiliki kebijaksanaan suta yaitu sempat mendengarkan Dhamma dari Sang Buddha atau siswa-Nya, sudah cukup membuat orang tersebut berbahagia di dunia ini dan setelah meninggal dunia bisa terlahir di alam bahagia (surga) seperti yang dialami oleh Nandiya.

Nandiya adalah saudagar kaya dari kota Baranasi. Ia memiliki keyakinan juga pendana dermawan dan pelayan saṅgha. Tetapi dia belum berkeluarga, ibunya meminta agar Nandiya menikahi sepupunya yang bernama Revati. Tetapi Nandiya tidak bersedia karena Revati tidak memiliki keyakinan dan tidak dermawan.

Ibunya tidak kehabisan akal, ibunya memberi instruksi kepada Revati untuk melakukan perbuatan baik sehingga Nandiya mau menikahinya. Caranya, Revati dianjurkan untuk ikut melayani bhikkhu saṅgha pada waktu diadakan upacara dana makanan. Revati setuju mengikuti petunjuk yang diberikan oleh ibu Nandiya.

Keesokan harinya ibu Nandiya mengundang bhikkhu saṅgha yang dipimpin oleh Sang Buddha untuk menerima dana makanan di rumahnya. Ibunya juga mengundang Revati untuk melayani bhikkhu sangha. Ketika bhikkhu sagha hadir, Revati dengan ramahnya mempersilahkan bhikkhu saṅgha memasuki ruang makan. Setelah mem-persilahkan duduk, dia juga melayani bhikkhu saṅgha dengan makanan, minuman, dan memuas-kannya.

Perilaku Revati yang luhur ketika melayani bhikkhu saṅgha mendapat perhatian dari Nandiya. Ibunya berkata kepada Nandiya, ’nak, lihat, Revati sekarang sudah berubah, dia memiliki keyakinan terhadap Sang Tiratana’.

Maka, Nandiya setuju menikahinya dan Revati melahirkan dua putra. Karena bahagia maka Nandiya mengadakan acara dana besar-besaran yaitu membangun aula di Vihara Isipatana dan dipersembahkan kepada Sang Tathagata, juga melakukan pelimpahan jasa.

Pada saat itu juga, di alam dewa Tavatimsa muncul istana surgawi seukuran dua belas yojana, lengkap dengan perabotannya dan peri-peri sebagai pelayannya yang diperuntukkan buat Nandiya.

Ketika sedang berkelana, Y.M. Maha Moggallana Thera, melihat istana Nandiya di alam surga. Beliau memberitahu Sang Buddha, selanjut-nya Sang Buddha memberitahu ke-pada Nandiya.

Mendengarkan hal ini, Nandiya merasa gembira dan memberikan dana-dana serta melakukan tindakan-tindakan berjasa.

Berbeda dengan istrinya, Revati tidak mempunyai keyakinan, pandangannya keliru. Dia menganggap berdana itu merugikan dirinya sendiri, maka dia menghentikan semua dana dan terus menerus mencaci dan menghina para bhikkhu dengan berkata, ’karena merekalah maka semua kekayaan dan perolehanku berkurang’.

Pada akhir kehidupan suami istri tersebut, Nandiya setelah me-ninggal dunia langsung terlahir di alam surga. Sedangkan istrinya, Revati, karena banyak melakukan perbuatan buruk langsung terlahir di alam Neraka Samsavaka.

Sabbe sattā bhavantu sukhitattā
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.