dejja
IndoForum Senior E
- No. Urut
- 38445
- Sejak
- 31 Mar 2008
- Pesan
- 4.021
- Nilai reaksi
- 70
- Poin
- 48
Rabu, 17 Desember 2008
JAKARTA - Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta memutuskan penurunan tarif angkutan umum (angkot) dapat dilakukan mulai pekan depan, sebesar 5 persen.
Ketua Organda DKI Jakarta Harry Rotty menuturkan setelah pembahasan yang alot akhirnya Organda DKI memutuskan kalau pekan depan tarif angkutan umum dapat diturunkan.
"Penurunannya ditetapkan sebesar 5 persen atau antara Rp100-Rp200. Ini sudah final. Minggu depan tarif yang baru mulai berlaku setelah disahkan oleh pemprov dan DPRD," katanya di Jakarta, Rabu (17/12/2008).
Namun sebelum penurunan tarif tersebut dilaksanakan di lapangan, hasil akhir yang dilakukan Organda tersebut harus dibahas kembali oleh Pemprov DKI Jakarta. Setelah disetujui pemprov, selanjutnya DPRD DKI Jakarta yang memegang peranan untuk pengesahan akhir.
Harry mengatakan, walaupun harga BBM berpengaruh sekira 30 persen pada kriteria penurunan tarif, namun pihaknya mengaku tidak bisa menurunkan dengan persentase lebih dari yang disahkan. Pasalnya, dihitung dari angka real tarif pihaknya hanya mampu menurunkan sebesar 5 persen.
Ketika diminta penurunan tarif tersebut dibulatkan saja, Harry mengatakan hal tersebut juga sulit diterapkan karena akan menambah kerugian para pengusaha angkutan umum. "Kita bingung. Kalau diturunkan menjadi Rp500 kita akan semakin rugi. Malah kami sebenarnya berharap kalau tarif jangan diturunkan," ujarnya.
Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengatakan, belum dapat memastikan kapan tarif angkutan umum seperti Metromini, Kopaja, Mikrolet serta Patas dapat diturunkan. Penurunan tarif terkait dengan turunnya harga premium dan solar ini menurutnya masih dibahas di pihak Organda.
Menurutnya, kalau Organda sudah menetapkan, mekanisme selanjutnya memang pembahasan oleh pemprov dan langkah terakhir yaitu disahkan oleh DPRD.
Lebih lanjut Prijanto menuturkan, penurunan tarif harus ditetapkan sewajarnya. Tidak perlu ada pembulatan untuk mengatasi uang kembalian. Karena, nanti pihak pengusaha angkutan dapat menukarkan uang receh ke bank.
JAKARTA - Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta memutuskan penurunan tarif angkutan umum (angkot) dapat dilakukan mulai pekan depan, sebesar 5 persen.
Ketua Organda DKI Jakarta Harry Rotty menuturkan setelah pembahasan yang alot akhirnya Organda DKI memutuskan kalau pekan depan tarif angkutan umum dapat diturunkan.
"Penurunannya ditetapkan sebesar 5 persen atau antara Rp100-Rp200. Ini sudah final. Minggu depan tarif yang baru mulai berlaku setelah disahkan oleh pemprov dan DPRD," katanya di Jakarta, Rabu (17/12/2008).
Namun sebelum penurunan tarif tersebut dilaksanakan di lapangan, hasil akhir yang dilakukan Organda tersebut harus dibahas kembali oleh Pemprov DKI Jakarta. Setelah disetujui pemprov, selanjutnya DPRD DKI Jakarta yang memegang peranan untuk pengesahan akhir.
Harry mengatakan, walaupun harga BBM berpengaruh sekira 30 persen pada kriteria penurunan tarif, namun pihaknya mengaku tidak bisa menurunkan dengan persentase lebih dari yang disahkan. Pasalnya, dihitung dari angka real tarif pihaknya hanya mampu menurunkan sebesar 5 persen.
Ketika diminta penurunan tarif tersebut dibulatkan saja, Harry mengatakan hal tersebut juga sulit diterapkan karena akan menambah kerugian para pengusaha angkutan umum. "Kita bingung. Kalau diturunkan menjadi Rp500 kita akan semakin rugi. Malah kami sebenarnya berharap kalau tarif jangan diturunkan," ujarnya.
Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengatakan, belum dapat memastikan kapan tarif angkutan umum seperti Metromini, Kopaja, Mikrolet serta Patas dapat diturunkan. Penurunan tarif terkait dengan turunnya harga premium dan solar ini menurutnya masih dibahas di pihak Organda.
Menurutnya, kalau Organda sudah menetapkan, mekanisme selanjutnya memang pembahasan oleh pemprov dan langkah terakhir yaitu disahkan oleh DPRD.
Lebih lanjut Prijanto menuturkan, penurunan tarif harus ditetapkan sewajarnya. Tidak perlu ada pembulatan untuk mengatasi uang kembalian. Karena, nanti pihak pengusaha angkutan dapat menukarkan uang receh ke bank.