OLAHRAGA SAMBIL DUDUK
Sabtu, 10/02/2007
Sederhana Atasi Kekakuan Otot Duduk terus-menerus tak selalu bagus untuk tubuh.Namun, terkadang tuntutan pekerjaan, keasyikan bermain komputer dan kebiasaan menonton TV membuat orang rela duduk berjam-jam. Lalu bagaimana agar tetap sehat meski harus duduk seharian?
KELUHAN seperti kaki kesemutan, sakit pada leher, bahu, punggung, pinggang dan nyeri tulang ekor adalah hal yang biasa dirasakan saat duduk berjamjam. Nyeri pada bagian belakang (back pain) adalah yang paling sering dikeluhkan. Hal tersebut mungkin dikarenakan posisi duduk yang tidak ergonomis.
Menurut ahli bedah saraf Department of Neurosurgery and Brain and Spine Center Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk dr Alfred Sutrisno SpBS, posisi duduk yang ergonomis adalah badan tegap,beban kepala dan badan jatuh pada tulang ekor. Sayangnya, saat di depan komputer terkadang badan suka merosot atau kepala maju ke depan sehingga beban kepala jatuh di depan dan bukannya di leher.
”Jika terlalu condong ke depan, bantalan tulang leher bisa pecah,” ujar dr Alfred kepada SINDO, belum lama ini. Kuncinya adalah melakukan gerakan.Walaupun hanya gerakan sederhana seperti menggoyangkan kaki, hal itu dapat membantu mengurangi kekakuan pada otot tubuh. Posisi kaki hendaknya jangan menggantung atau disilangkan karena penekanan di satu sisi menyebabkan sirkulasi darah kurang lancar.
”Selama duduk di kursi,kaki harus digerakkan dan sendi digoyang untuk menghindari deep vena trombosis,yaitu sumbatan pembuluh darah di vena yang mengganggu aliran darah,” saran dr Alfred seraya mengingatkan bahwa gerakan leher dan sendi jangan tiba-tiba atau terlalu menghentak. Karena bantalan tulang bisa pecah akibat posisi awal yang tidak siap atau tidak stabil. Sebagian besar ahli menyarankan untuk bangkit dari posisi duduk dan melakukan relaksasi setiap satu jam sekali.
”Anda akan merasa lebih baik jika bisa beranjak setiap satu jam dan kemudian berjalan-jalan atau melakukan peregangan selama beberapa menit. Memijat otot dengan lembut mungkin bisa membantu. Anda juga bisa melakukan latihan tertentu untuk membantu kelenturan dan latihan kekuatan,” tutur penulis senior dan kolumnis fitness Rachel Keller.
Ibu lima putra-putri yang juga ahli homeschooling ini mengatakan bahwa peregangan pada waktu istirahat dapat memberikan perbedaan yang besar dalam hal produktivitas dan kemampuan mengatasi stres. ”Selain itu dapat mengurangi kelelahan pada otot, meredakan ketegangan, rasa sakit pada tulang sendi,dan memberi energi pada tubuh agar menjadi lebih kuat,” kata Keller. Lebih lanjut, wanita yang meraih gelar master di bidang pendidikan khusus (special education) ini menyarankan agar saat peregangan hendaknya dilakukan perlahan dan hati-hati. Jangan memaksakan diri melakukan peregangan yang berat atau sulit.
”Lakukan gerakan pemanasan yang membuat nyaman,” ujarnya. Untuk melatih tubuh bagian bawah,sambil duduk secara perlahan- lahan bawa ujung jari kaki ke depan menjauh dari badan hingga tubuh merasa sedikit tegang.Kemudian tahan selama 10–20 detik. Sambil mengistirahatkan tumit di lantai,tarik kaki dan jari kaki ke arah badan,tahan selama 20–30 detik. Selanjutnya, secara perlahan putar kaki searah jarum jam selama beberapa detik,kemudian putar berlawanan arah jarum jam.
Sementara itu, konsultan olahraga dan fitness dr Phaidon L Toruan MM menyarankan,untuk melatih punggung samping, lakukan latihan dengan posisi badan tegak, dada dikenai ke dengkul, dan perut ditarik sambil menarik napas. Bersila di atas kursi juga tidak menjadi masalah bila hanya sekali-kali atau tidak berkepanjangan. ”Jangan melakukan gerakan yang terlalu menghentak dan tidak natural.Gerakan memutar kepala atau pinggang hingga berbunyi kretek-kretek juga tidak baik karena bisa merusak sendi,” tandas Phaidon
di kutip dari : Sindo
Sabtu, 10/02/2007
Sederhana Atasi Kekakuan Otot Duduk terus-menerus tak selalu bagus untuk tubuh.Namun, terkadang tuntutan pekerjaan, keasyikan bermain komputer dan kebiasaan menonton TV membuat orang rela duduk berjam-jam. Lalu bagaimana agar tetap sehat meski harus duduk seharian?
KELUHAN seperti kaki kesemutan, sakit pada leher, bahu, punggung, pinggang dan nyeri tulang ekor adalah hal yang biasa dirasakan saat duduk berjamjam. Nyeri pada bagian belakang (back pain) adalah yang paling sering dikeluhkan. Hal tersebut mungkin dikarenakan posisi duduk yang tidak ergonomis.
Menurut ahli bedah saraf Department of Neurosurgery and Brain and Spine Center Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk dr Alfred Sutrisno SpBS, posisi duduk yang ergonomis adalah badan tegap,beban kepala dan badan jatuh pada tulang ekor. Sayangnya, saat di depan komputer terkadang badan suka merosot atau kepala maju ke depan sehingga beban kepala jatuh di depan dan bukannya di leher.
”Jika terlalu condong ke depan, bantalan tulang leher bisa pecah,” ujar dr Alfred kepada SINDO, belum lama ini. Kuncinya adalah melakukan gerakan.Walaupun hanya gerakan sederhana seperti menggoyangkan kaki, hal itu dapat membantu mengurangi kekakuan pada otot tubuh. Posisi kaki hendaknya jangan menggantung atau disilangkan karena penekanan di satu sisi menyebabkan sirkulasi darah kurang lancar.
”Selama duduk di kursi,kaki harus digerakkan dan sendi digoyang untuk menghindari deep vena trombosis,yaitu sumbatan pembuluh darah di vena yang mengganggu aliran darah,” saran dr Alfred seraya mengingatkan bahwa gerakan leher dan sendi jangan tiba-tiba atau terlalu menghentak. Karena bantalan tulang bisa pecah akibat posisi awal yang tidak siap atau tidak stabil. Sebagian besar ahli menyarankan untuk bangkit dari posisi duduk dan melakukan relaksasi setiap satu jam sekali.
”Anda akan merasa lebih baik jika bisa beranjak setiap satu jam dan kemudian berjalan-jalan atau melakukan peregangan selama beberapa menit. Memijat otot dengan lembut mungkin bisa membantu. Anda juga bisa melakukan latihan tertentu untuk membantu kelenturan dan latihan kekuatan,” tutur penulis senior dan kolumnis fitness Rachel Keller.
Ibu lima putra-putri yang juga ahli homeschooling ini mengatakan bahwa peregangan pada waktu istirahat dapat memberikan perbedaan yang besar dalam hal produktivitas dan kemampuan mengatasi stres. ”Selain itu dapat mengurangi kelelahan pada otot, meredakan ketegangan, rasa sakit pada tulang sendi,dan memberi energi pada tubuh agar menjadi lebih kuat,” kata Keller. Lebih lanjut, wanita yang meraih gelar master di bidang pendidikan khusus (special education) ini menyarankan agar saat peregangan hendaknya dilakukan perlahan dan hati-hati. Jangan memaksakan diri melakukan peregangan yang berat atau sulit.
”Lakukan gerakan pemanasan yang membuat nyaman,” ujarnya. Untuk melatih tubuh bagian bawah,sambil duduk secara perlahan- lahan bawa ujung jari kaki ke depan menjauh dari badan hingga tubuh merasa sedikit tegang.Kemudian tahan selama 10–20 detik. Sambil mengistirahatkan tumit di lantai,tarik kaki dan jari kaki ke arah badan,tahan selama 20–30 detik. Selanjutnya, secara perlahan putar kaki searah jarum jam selama beberapa detik,kemudian putar berlawanan arah jarum jam.
Sementara itu, konsultan olahraga dan fitness dr Phaidon L Toruan MM menyarankan,untuk melatih punggung samping, lakukan latihan dengan posisi badan tegak, dada dikenai ke dengkul, dan perut ditarik sambil menarik napas. Bersila di atas kursi juga tidak menjadi masalah bila hanya sekali-kali atau tidak berkepanjangan. ”Jangan melakukan gerakan yang terlalu menghentak dan tidak natural.Gerakan memutar kepala atau pinggang hingga berbunyi kretek-kretek juga tidak baik karena bisa merusak sendi,” tandas Phaidon
di kutip dari : Sindo
