• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Obyek Wisata Daerah Gorontalo

ArRay

IndoForum Senior C
No. Urut
98490
Sejak
1 Jun 2010
Pesan
5.107
Nilai reaksi
142
Poin
63
Kota Gorontalo

Wisatawan yang datang ke kota Gorontalo ini umumnya memiliki kesan warganya ramah dan bersahabat. Kota Gorontalo memiliki sejumlah bangunan rumah peninggalan kolonial yang masih terawat dan pelabuhan Gorontalo merupakan pelabuhan kedua terbesar di Sulawesi Utara.

Di pusat kota Gorontalo dapat ditemui Masjid Baiturrahim yang dibangun pertama kali pada tahun 1728 yakni pada zaman kerajaan Botutihe. Mesjid ini telah beberapa kali direnovasi, terakhir kali tahun 1998.
42721774.jpg
Mesjid tertua di Gorontalo ini didirikan berbarengan dengan pembangunan kota Gotontalo yang dipindahkan dari Dungingi ke Kota Gorontalo pada tahun 1140 H atau 1726 M oleh Paduka Raja Botutihe Kepala Pemerintahan Batato Lo Hulondalo (Kerajaan Gorontalo) pada waktu itu.

Sesuai data-data yang ada, mesjid tersebut didirikan dipusat pemerintahan Kurajaan (Batato) diantaranya Yiladiya (Rumah Raja), Bantayo Pobuboide (Balai rung/Balai Musyawarah), Loji (Rumah kediaman Apitaluwu / Pejabat Keamanan Kerajaan), dan bele biya / bele tolotuhu, yakni rumah-rumah pejabat kerajaan.

Selanjutnya sesuai dengan perkembangan Pemerintahan dan masyarakat / umat Islam mesjid yang semula memakai tiang-tiang kayu telah diubah menjadi bangunan yang berpondasi dan berdinding batu pada tahun 1175 H atau 1761 Masehi yang oleh Raja Unonongo dengan ketebalan dindingnya mencapai 0,80 m.

Selanjutnya pada tahun 1938 mesjid tersebut hancur akibat gempa bumi dahsyat dan sejak saat itu pelaksanaan ibadah dilakukan pada bangunan darurat dekat mesjid tersebut hingga tahun 1946. Pembangunan kembali mesjid dilakukan selama setahun dan pada tahun 1964 diperluas / ditambah dengan serambi sebelah Utara dan Barat.

Kunjungan ke Gorontalo dapat dimanfaatkan pula untuk melongok rumah Adat Dulohupa, sebuah balai musyawarah dari kerabat kerajaan, Dulohupa berarti musyawarah, yaitu bentuk rumah panggung yang terbuat dari papan, dengan bentuk atap spesifik daerah Gorontalo. Rumah Adat Dulohupa ini terletak di Kelurahan Limba, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
dulohupa.jpeg
Pada bagian belakang ada ajungan tempat para raja dan kerabat istana untuk beristirahat atau santai sambil melihat kegiatan remaja istana bermain sepak raga. Rumah adat ini dilengkapi dengan taman bunga, serta bangunan tempat penjualan sovenir dan ada sebuah bangunan yang menyimpan kereta kerajaan yang bernama Talanggeda.

Pada masa pemerintahan para raja, rumah adat ini digunakan sebagai ruang pengadilan kerajaan, untuk memvonis para penghianat kerajaan melalui sidang tiga alur pejabat pemerintahan yaitu Buwatulo Bala (alur pertahanan/ keamanan), Buwatulo Syara (alur hukurn agama islam) dan Bawatulo Adati (alur hukum ada).

Obyek wisata lainnya adalah Makam kerajaan Ju Panggola terletak di Kecamatan Kota Barat, di Kelurahan Lekobalo, kurang lebih 7 km dari Pusat Kota Gorontalo. Makam keramat ini terletak di atas bukit pada ketinggian 50 meter dari jalan raya. Dari atas bukit ini kita dapat melihat Danau Limboto yang luas, dengan airnya yang makin kritis, kedalaman 32 meter kini tinggal 5-7 meter.
makam-keramat-ju-panggola-kota-gorontalo.jpg
Ju Panggola adalah gelar dan Ju berard "ya", Panggola berati Tua, jadi Ju Panggola artinya “Ya Pak Tua”. Dalam sejarah, nama dari Pak tersebut adalah Ilato, yang artinya kilat. karena keramatnya Ilato, sering menghilang dan sering muncul jika negeri dalam keadaan gawat.

Pak Tua atau "Ju Panggola" gelar ini muncul dari masyarakat, karena setiap beliau tampil, dengan profil Kakek Tua dengan jubah putihnya, serta jenggot yang melewati lutut, berwarna putih. Dikatakan "AWULIYA" karena beliau adalah penyebar agama Islam sejak tahun 1400, sebelum para Wali Songo berada di Pulau Jawa.

Aliran yang ditinggalkan oleh Ju Panggola, adalah ilmu putih, yang diterapkan lewat "langga" atau ilmu bela diri dalam dunia persilatan. Beliau tidak secara langsung melatih para muridnya, tetapi dengan jalan meneteskan air di mata sang murid, dan para muridnya memperoleh jurus-jurus persilatan secara spontan, baik melalui mimpi maupun melalui gerakan refleks.

Makam Ju Panggola, setiap hari mendapat kunjungan dari para wisatawan, baik wisatawan Nusantara, maupun mancanegara dan sebagian dari mereka, melaksanakan shalat di Mesjid Ju Panggola untuk memohonkan penyebuhan dari sakit yang diderita.

Gorontalo juga memiliki obyek Wisata pantai dan terdapat sebuah batu berbentuk tapak kaki terletak di Pantai Lahilote Kelurahan Pohe Kecamatan Kota Selatan, kurang lebih 6 km dari pusat Kota Gorontalo.

Botu berarti batu, Liyodu berard tapak kaki, jadi Botu Liyodu adalah batu berbentuk tapak kaki. Konon menurut legenda, batu ini adalah tapak kaki dari seorang pemuda bernama Lahilore.

Dia jatuh cinta pada seorang bidadari dari kayangan yang bernama Boyilode Hulawa lalu nekad mencuri sayap berbentuk selendang dari sang putrid, namun dalam perjalanan rumah tangganya Lahilote ditinggalkan sang Putri kembali ke kayangan.

Untuk kedua kalinya Lahilote nekad menyusul Putri Boyilode Hulawa ke kayangan dengan bantuan lentikan ujung rotan sakti yang disebut Hutiya Mala. Pertemuan dengan istrinya unik, dan membingungkan karena ketujuh bidadari yang memiliki persamaan wajah mengaku seluruhnva bernama Boyilode Hulawa, sehingga sukar baginya menentukan siapa Boyilode Hulawa yang asli.

Berkat bantuan seeker kunang-kunang yang hinggap pada sanggul istrinya, lahilote menemukan sang putri sesuai dengan undang—undang kayangan, bahwa siapa saja yang menjadi tua dan rambutnya beruban, la harus dikembalikan ke dunia, karena kayangan bukan tempat dari manusia yang memiliki proses ketuaan.

Sang putri melepaskan suaminya lahitote dengan menurunkannya melalui rambut uban yang dirajut menjadi tali. Namun antara bumi dan langir tali uban itu putus, dan lahilote dengan derasnya jatuh ke bumi dalam keadaan berdiri. Kaki kanannya jatuh di pantai Pohe Kota Gorontalo dan kirinya jatuh di pantai Kwandang di Kabupaten Gorontalo.

Lagenda lahilote ini sampai sekarang masih dituturkan oleh masyarakat sebagai cerita rakyat bagi generasi selanjutnya. Pantai lahilote tetap menjadi obyek wisata bagi masyarakat Daerah Gorontalo dan wisatawan dari mancanegara.

Obyek lainnya di sekitar Gorontalo adaiah di pinggiran kota Gorontalo yaitu di Lekobalo terdapat Benteng Otanaha yang berada di atas bukit dengan pemandangan ke arah Danau Limboto. Benteng ini kemungkinan dibangun oleh Portugis dan pernah digunakan oleh raja Gorontalo sebagai benteng untuk menghadapi Belanda ketika hubungan Gorontalo dan Belanda mengalami ketegangan.
2070608222_2e4c9e0d0a.jpg


benteng_otanaha.jpg


1344471p.jpg



detik_IMG_1486.jpg
Sisa-sisa bangunan benteng ini antara lain berupa tiga menara pengawas. Otanaha juga menyajikan panorama Danau Limboto seluas 5.600 hektar dengan kedalaman rata-rata hanya 7 meter. Untuk menuju. ke Benteng Otanaha, wisatawan dapat menumpang bendi atau mikrolet dari terminal kota dan turun di jalan kecil di kaki bukit yang menuju ke benteng. Danau Limboto dapat dicapai dengan menggunakan angkutan kota dengan masa tempuh satu jam.

Pada jarak 2 km di Selatan Gorontalo terdapat Pantai Lahilote yang merupakan pantai berpasir putih dan dapat dicapai dengan menumpang bendi atau mikrolet. Obyek wisata pantai lainnya di sekitar kota Gorontalo antara lain Pantai Indah, Pantai Karang Citra dan Pantai Pasir Putih.

Pantai Indah dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum; 15 menit dari pusat kota Gorontalo. Daya tarik Gorontalo dengan air lautnya yang jernih.

Pantai Karang Citra terletak sekitar 3 km dari Teluk Gorontalo yang dapat dijangkau dalam waktu kurang dari 20 menit dari Kota Gorontalo. Pantai ini relatif dangkal dengan air lautnya yang jernih dan pemandangan laut yang indah. Pada sore dan malam hari tempat ini banyak dikunjungi wisatawan untuk menikmati hidangan laut sambil menikmati pemandangan.

Pantai Pasir Putih terletak di Kecamatan Kota Selatan dan dapat dijangkau dengan Kendaraan umum selama 20 menit. Pantai ini memiiiki fasilitas rumah makan dan wisma penginapan. Pantai ini ramai dikunjungi orang pada hari libur. Lokasi wisata lainnya di sekitar Gorontalo adalah mata air panas Lombongo yang terletak 17 km di Timur Gorontalo—di sisi Timur Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Di sini tersedia kolam renang dengan air hangat dan dingin. Kolam air hangat mengandung belerang yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit dan mata air dingin bersumber dari pegunungan.
1420682.jpg
Tidak jauh dari kolam air panas (3 km) terdapat Air Terjun Lombongo yang memiliki ketinggian sekitar 30 meter yang berada di kawasan hutan lindung Taman Nasional Boyani. DI tempat ini ada dua air terjun yakni Lombongo I dan Lombongo II yang merupakan bagian dari Sungai Boliohuto. Diperlukan waktu 1,5 hingga 2 jam berjalan kaki dari pintu masuk ke lokasi air terjun. Di sini wisatawan dapat mandi di sungai sambil menikmati pemandangan yang indah. Untuk mencapai Lombongo wisatawan dapat menumpang mikrolet Suwawa dari depan rumah Sakit Gorontalo.
airterjun1.jpg


Lombongo-hot-water.png

Kwandang adalah sebuah kota pelabuhan yang berada di pantai Utara semenanjung Sulawesi Utara, tidak jauh dari Gorontalo. Di kawasan pinggiran kota Kwandang, di jalan raya antara Gorontalo-Kwandang terdapat sisa-sisa bangunan dari dua benteng yaitu Benteng Ota Mas Udangan dan Benteng Oranje yang bentuk aslinya sudah mulai tidak jelas.

Benteng pertama terletak di kawasan dataran yang berada tidak jauh dari pantai; sementara benteng kedua berada di sebuah bukit yang terletak agak jauh dari pantai. Sebagian dari bangunan Benteng Oranje sudah direstorasi. Untuk menuju ke Kwandang, wisatawan dapat mengambil bus dari terminal Gorontalo (dua jam) menuju Kwandang.

Wisatawan juga dapat mengunjungi Pulau Saronde yang berada di lepas pantai Kwandang; satu jam perjalanan dengan menumpang perahu motor. Kondisi air laut di pulau ini jernih dan relatif dangkal dengan panorama laut yang indah. Kegiatan yang dapat dilakukan di sini antara lain berenang dan memancing. Di sekitar pulau ini terdapat kegiatan budidaya rumput laut dan perikanan. Namun fasilitas
pariwisata di tempat ini masih belum memadai.
Wisata-Bahari-Pulau-Saronde-Gorontalo-300x211.jpg


Saronde2.jpg


Saronde1.jpg


007.jpg
Lokasi pantai lainnya adalah Pantai Boalemo Indah terletak di Kecamatan Batumoito pada jarak lebih kurang 30 km dari kota Tilamuta. Wilayah ini memiliki pantai yang datar, pasir putih dan airnya yang jernih. Di pantai ini terdapat penginapan dan warung makan. Obyek lainnya, Pantai Marisa yang terletak di Desa Marisa, Kecamatan Marisa; 30 menit dari kota Marissa. Kondisi laut di tempat ini cukup bersih dengan ombak kecil dan air dangkal.

Cagar Alam Panua terletak di desa Libuo, Kecarnatan Paguat di tepi jalan Trans Sulawesi. Cagar alam ini merupakan hutan alam yang memiliki pantai berpasir putih dengan airnya yang jernih. Selain untuk tempat wisata, tempat ini juga digunakan untuk penelitian burung maleo.

Cagar alam juga menjadi daya tarik wisata Gorontalo yaitu Cagar Alam Tangole di desa Labanu, Kecamatan Tibawa di tepi jalan trans Sulawesi. Lokasinya mudah dijangkau dengan kendaraan umum roda empat. Di tempat ini terdapat bermacam pohon hutan tropis dan menjadi habitat berbagai hewan khas Sulawesi. Tempat yang menjadi lokasi penelitian flora dan fauna ini memiliki panorama alam yang indah.



Sumber : Buku Informasi Pariwisata Nusantara Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia
 
mantap bro
ternyata di gorontalo gak kalah sama kota lain dalam hal wisatanya
 
iya nih wisatanya keren ternyata, masih kental dengan adat aslinya juga :-bd
 
Woaahh daku jadi ingat someone, nih Ray. hahahaha :D
Gorontalooooooooooooooooooooooooooooo yoooooooooooo dengan DJ Nada!!!!!!!!!!!!!!! hahahahaha
 
mantap bro
ternyata di gorontalo gak kalah sama kota lain dalam hal wisatanya

yoi bro...

iya nih wisatanya keren ternyata, masih kental dengan adat aslinya juga :-bd

iya itu karna gorontalo sendiri lebih mengutamakan kebudayaan2 yang ada dan yang masih di antu sampai skrng






Woaahh daku jadi ingat someone, nih Ray. hahahaha :D
Gorontalooooooooooooooooooooooooooooo yoooooooooooo dengan DJ Nada!!!!!!!!!!!!!!! hahahahaha

hahhahaahahaaha dasar rea :P
 
Kita harus melestarikan adat dan budaya asli Indonesia agar tidak luntur dan hilang, masa kalah dengan Thailand yang mana mereka berhasil melestarikan adat asli mereka, termasuk huruf Thailand yang masih digunakan luas di seluruh Thailand 8->
 
wah keren bgt yaaa....Indoseia is the best lah...:)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.