• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Obat Anasthesi Dapat Kurangi Depresi

Wichiandy

IndoForum Beginner B
No. Urut
867
Sejak
29 Apr 2006
Pesan
918
Nilai reaksi
1
Poin
18
Satu dosis obat anasthesi, ketamine, tampaknya mampu mengurangi depresi pada pasien yang memperlihatka perbaikan kondisi tak seberapa dengan terapi pengobatan standar, demikian satu penelitian terkini melapor hasil temuan mereka.

Dampak yang menguntungkan dapat mulai terasa kurang dua jam setelah pemberian obat dan pengaruh obat bekerja dapat berlangsung sampai tujuh hari setelah ketamine diberikan, demikian hasil studi yang dilakukan oleh ilmuwan dari Lembaga Kesehatan di Bethesda Maryland.

Salah satu masalah utama dalam pemberian terapi pengobatan anti-depresi yang ada selama ini adalah efek obat itu yang lambat," kata Dr. Carlos A. Zarate Jr dan rekan-rekan dalam catatan mereka.

Setiap opsi yang ada yang dalam pemberian terapi anti-depresi yang dapat memberikan respons lebih awal dan mampu bertahan lebih lama dibandingkan dengan pengobatan yang ada selama ini akan merupakan satu terobosan besar yang akan membawa keuntungan bagi dunia kedokteran.

Para ilmuwan dari Maryland itu mencoba untuk meneliti ketamine sebagai salah satu terapi pengobatan karena dapat menghambat sistem enzym yang memegang peran penting dalam terjadinya depresi .

Kelompok peneliti itu mengamati 17 orang pasien depresi berat yang tidak merespons sedikitnya dua kali percobaan pemberian obat anti-depresi.

Keseluruhan 17 pasien tersebut diberi angka sedikitnya 18 sesuai dengan standar tes depresi yang disebut skala angka depresi Hamilton (HDRS).

Dalam uji coba sebagian pasien mendapatkan ketamine yang masuk melalui suntik infus dan di sebagian lain diberikan placebo yang tidak aktif dan kemudian para peneliti itu memberikan cairan secara bertukar sepekan kemudian.

Untuk dapat melihat mulai bekerjanya obat dan lamanya waktu pengaruh obat bekerja, Zarate dan rekan-rekannya menggunakan HDRS yang dimulai pada 60 menit sebelum jarum suntik masuk kedalam pembuluh darah pasien dan pada menit ke 40, 80, 110 dan 230 setelahnya serta pada hari ke 1,2,3,dan 7 kemudian .

Seperti apa yang tertulis dalam arsip Psychiatry umum, pasien yang diberi terapi ketamine mendapatkan angka jauh lebih rendah pada HDRS pada saat selang 110 menit dan terus dalam kondisi demikian selang 7 hari kemudian, dibandingkan dengan mereka yang menerima "placebo" semata.

HDRS pada hari pertama angka yang diberikan kepada pasien menurun hingga 90 persen yang berarti menunjukkan adanya perbaikan yang substansial dalam hal depresi.

Tujuh puluh satu persen dari pasien yang diklasifikasikan sebagai pasien yang berhasil ditangani, sementara 29 persen lainnya hanya sedikit menunjukkan gejala depresi pada hari pertama setelah pemberian dosis ketamine.

Reaksi terhadap ketamine itu kemudian dilakukan berulang kali selama sedikitnya satu pekan pada 35 persen pasien yang disertakan dalam penelitian.

Para peneliti menemukan waktu reaksi obat mulai bekerja sampai hilangnya efek obat tersebut dapat dikatakan sama.

Mereka mengatakan lamanya perpanjangan waktu efektifitas obat anti-depresi yang terjadi setelah pemberian ketamine disebut sebagai hal yang luar biasa mengingat selama ini yang ditemui hanya terjadi sekitar 2 jam.

Tak ada satu pasienpun yang memberikan reaksi terhadap placebo.

Sumber : Analisa
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.