• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

#NgabuburitCerita, Puasa di Perantauan, Merajut Toleransi Antarumat Beragama

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.650
Nilai reaksi
23
Poin
0
9957084_20240329042835.jpg


#NgabuburitCerita, Puasa di Perantauan, Merajut Toleransi Antarumat Beragama​



Ngabuburit di perantauan tanpa kolak bikinan emak rasanya memang kurang. Tapi ini bukan tentang kolak lebih dari itu saya dapat merasakan menu berbuka puasa yg beragam.

Suatu ketika, Saya dengan asyik menyiapkan menu berbuka & mengolah bumbu dapur jadi satu racikan yaitu bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, lengkuas, & garam. Tidak lupa juga daun jeruk & serai hingga bahan utama yaitu dada ayam. Saya akan menciptakan soto karena kangen dengan masakan rumahan.


9957084_20240329043023.jpeg



Soto Ayam Ala Anak Perantauan​



Selama di perantauan, Saya juga tinggal di Mess yg diisi oleh sekitar 5-6 orang yg letak kamarnya saling berdekatan. Dapur kami terletak di tengah-tengah kamar, otomatis kalau menumis bumbu baunya akan semerbak memenuhi ruangan. Ketika Saya meracik bumbu, teman-teman Saya berdatangan & saling membantu. Kami berasal dari beberapa daerah, ada yg beragama Hindu dari Bali, Jawa, Sunda, hingga Sumatera. Percakapan ngalor ngidul pun sering terjadi saat kami semua berkumpul dalam satu ruangan. Mulai dari masalah menu berbuka puasa, disparitas waktu puasa di Jawa & di Bali, hingga membahas soal pernikahan.

Saya juga mau bikin es kuwut, Mbak ujar Kadek sambil mengupas buah melon & menyerutnya.

Enaknya nanti malam nonton film sambil makan seblak cikur euy, ucap Teh Indah

Gasss, bikin ceunah, ucap Zahra

Rasanya kurang lengkap kalau nggak bikin sambel, Saya bikinkan sambel Lado Mudo ya Mbak

Selalu ada perpaduan yg lengkap antara kami yg notabene berasal dari masing-masing daerah yg berbeda.
Sembari menunggu waktu berbuka, kami pun sering punya topik yg random
Berbeda dengan puasa Ramadhan yg kami laksanakan 12 jam hingga 17 jam, umat Hindu berpuasa 24 jam lamanya saat merayakan hari Raya Nyepi. Jika umat Muslim harus menghindari hal-hal yg membatalkan puasa seperti mengucapkan kata-kata kotor, berbohong, berkumur berlebihan, mengunyah makanan & sebagainya maka lain halnya dengan umat Hindu. Kadek bercerita saat Hari Raya Nyepi umat Hindu mengerjakan amati geni, amati karya, & amati lelungan yaitu dilarang mengpakai api termasuk menyalakan lampu, merokok, & lainnya. Tidak boleh juga mengerjakan perjalanan & bekerja.

Selama berpuasa Ramadhan, Kadek pun mencoba untuk tidak makan didepan kami, begitu pula sebaliknya, selama seremoni Nyepi kami pun tidak akan mengganggu Kadek dengan minimal tidak berisik supaya tidak mengganggu konsentrasinya selama beribadah.

Meskipun berbeda, yg paling penting saling menghargai, ucap Zahra

Saat bercerita, adzan maghrib berkumandang, sembari menyantap makanan yg kami siapkan bersama dialog berlanjut ke topik perkawinan karena kebanyakan dari kami masih berstatus single haha.

Itulah cerita ngabuburitku selama di perantauan, yg jelas apapun menu makanannya, budaya rumpi ujung-ujungnya
emoticon-Big Grin
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.