Jesc
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 3075
- Sejak
- 10 Jul 2006
- Pesan
- 1.120
- Nilai reaksi
- 90
- Poin
- 48
Pada waktu Banjir Besar Zaman Nabi Nuh,
semua makhluk hidup dibawa olehnya ber-
pasang²an didalam kapal besarnya.
Agar selama berlayar tidak terjadi
penambahan penumpang (bayi yang baru
lahir), Nabi Nuh memerintahkan agar semua
makhluk berkelamin jantan mencopot
anunya.
Setelah banjir sudah surut dan kapal
terdampar diatas sebuah bukit, Nabi Nuh
memerintahkan agar semua makhluk keluar
dan melanjutkan hidupnya seperti biasa.
Segenap makhluk berhamburan berlari
keluar dan menuruni bukit. Tiba-tiba
terdengar suara Nabi Nuh:
"Semua penumpang kapal berkelamin
jantan agar segera kembali kekapal untuk
mengambil anunya yang ketinggalan!!!"
Mendengar pengumuman tersebut semua
makhluk baru teringat bahwa anu mereka
masih disimpan dikapal. Mereka segera
berlarian kembali ke kapal untuk
mengambilnya.
Kuda yang larinya paling cepat sampai
duluan, hingga dengan tenangnya memilih
anu yang paling besar, yaitu punya si gajah.
Setelah dipasang, maka larilah si kuda untuk
menjumpai pasangannya.
Gajah yang tidak bisa lari kencang terpaksa
memakai anu yang tersisa.
Bebek yang datang belakangan tidak
menemukan anunya walaupun sudah dicari
kesana-kemari. Kemudian Nabi Nuh berkata:
"Sepertinya ada yang mengambil lebih dari
satu deh, begini saja, kamu pakai saja
potongan tali kapal dulu, nanti kalau kamu
punya ketemu, gampang ditukar lagi."
Terakhir datang semut, tetapi anu sudah
sama sekali habis.
Karena memang tidak ada lagi maka nabi
berjanji pada semut:
"Nanti kalau ketemu saya beritahu salah satu
dari kamu."
Itulah sebabnya mengapa sampai sekarang
kuda berjalan dengan kepala tegak dan
congkak, memamerkan anunya yang besar.
Gajah setiap berjalan selalu menggelengkan
kepalanya menyesali dirinya:
"Badan gede tapi anu kecil."
Anu bebek sampai sekarang masih
berbentuk spiral seperti per keong.
Dan semut setiap berpapasan dengan
sesamanya selalu berhenti sejenak dan
bertanya:
"Sudah ketemu belum?"
------
Ditunggu GRP-nya.!!
semua makhluk hidup dibawa olehnya ber-
pasang²an didalam kapal besarnya.
Agar selama berlayar tidak terjadi
penambahan penumpang (bayi yang baru
lahir), Nabi Nuh memerintahkan agar semua
makhluk berkelamin jantan mencopot
anunya.
Setelah banjir sudah surut dan kapal
terdampar diatas sebuah bukit, Nabi Nuh
memerintahkan agar semua makhluk keluar
dan melanjutkan hidupnya seperti biasa.
Segenap makhluk berhamburan berlari
keluar dan menuruni bukit. Tiba-tiba
terdengar suara Nabi Nuh:
"Semua penumpang kapal berkelamin
jantan agar segera kembali kekapal untuk
mengambil anunya yang ketinggalan!!!"
Mendengar pengumuman tersebut semua
makhluk baru teringat bahwa anu mereka
masih disimpan dikapal. Mereka segera
berlarian kembali ke kapal untuk
mengambilnya.
Kuda yang larinya paling cepat sampai
duluan, hingga dengan tenangnya memilih
anu yang paling besar, yaitu punya si gajah.
Setelah dipasang, maka larilah si kuda untuk
menjumpai pasangannya.
Gajah yang tidak bisa lari kencang terpaksa
memakai anu yang tersisa.
Bebek yang datang belakangan tidak
menemukan anunya walaupun sudah dicari
kesana-kemari. Kemudian Nabi Nuh berkata:
"Sepertinya ada yang mengambil lebih dari
satu deh, begini saja, kamu pakai saja
potongan tali kapal dulu, nanti kalau kamu
punya ketemu, gampang ditukar lagi."
Terakhir datang semut, tetapi anu sudah
sama sekali habis.
Karena memang tidak ada lagi maka nabi
berjanji pada semut:
"Nanti kalau ketemu saya beritahu salah satu
dari kamu."
Itulah sebabnya mengapa sampai sekarang
kuda berjalan dengan kepala tegak dan
congkak, memamerkan anunya yang besar.
Gajah setiap berjalan selalu menggelengkan
kepalanya menyesali dirinya:
"Badan gede tapi anu kecil."
Anu bebek sampai sekarang masih
berbentuk spiral seperti per keong.
Dan semut setiap berpapasan dengan
sesamanya selalu berhenti sejenak dan
bertanya:
"Sudah ketemu belum?"
------
Ditunggu GRP-nya.!!
