Berusaha netral
Kembali ke atas, kita lahir ke dunia juga karena perbuatan kita sendiri. Jadi, menurut saya, bukan Tuhan yang menginginkan kelahiran kita melainkan kita sendiri yang menyebabkan kita terlahir kembali. Yang diinginkan Tuhan adalah agar kita seperti diri-Nya dan tidak ada dalam siklus reinkarnasi lagi.
Saat hari kiamat tiba, belum tentu kita bisa kembali pada-Nya jika perbuatan kita selama hidup belum cukup membebaskan kita dari siklus reinkarnasi. Kita akan menunggu saat kembali terciptanya kehidupan. Menunggu di mana? Tergantung perbuatan2 kita selama hidup ini.
Saya sependapat... Untuk diskusi, ada baiknya kita tidak membandingkan. Kita share dan pikirkan kembali saja masing2 apa yang kita pelajari...Itu karena anda membanding-bandingkannya sehingga anda tidak akan memahaminya. Sebaiknya anda melepaskan label dulu , setelah anda memahaminya baru anda bisa menemukannya. Ibarat gelas yang sudah penuh jika di isi air lagi akan tumpah. Kalau kita masih berada di level bawah , kita akan menemukan perbedaan-perbedaan dan tidak akan menemukan kesamaan. Orang Bijaksana akan merobohkan tembok perbedaan tetapi orang 'bodoh' akan membuat tembok perbedaan.
Cinta Kasih Universal melampaui agama , suku bangsa , Ras, negara dll.
Menurut saya, kita lahir sebagai manusia untuk kembali pada Tuhan, untuk terhindar dari reinkarnasi. Menikmati kehidupan memang sudah sepantasnya. Tapi menikmati seperti apa? Berfoya-foya dll juga nikmat, tapi hanya sementara dan tidak bermakna. Mengikuti jalan yang benar dengan bahagia, menurut saya itulah cara menikmati hidup yang benar.@jakaloco..
saya sedikit mengganjal
kalo terus mencipta dan mencipta..
harusnya kehidupan kita ini dianggap suatu PERAYAAN daripada penderitaan..
lalu.. untuk apa umat hindu masi mengejar mokhsa ?
bukankah kita seharusnya menikmati kehidupan yang terjadi ?
karena mau tidak mau Tuhan sendiri menginginkan kelahiran kita ?
Kembali ke atas, kita lahir ke dunia juga karena perbuatan kita sendiri. Jadi, menurut saya, bukan Tuhan yang menginginkan kelahiran kita melainkan kita sendiri yang menyebabkan kita terlahir kembali. Yang diinginkan Tuhan adalah agar kita seperti diri-Nya dan tidak ada dalam siklus reinkarnasi lagi.
Kahidupan itu sendiri sesungguhnya adalah penderitaan. Tuhan memang MAHA PENCIPTA namun Tuhan tidak menghendaki kita terikat pada ciptaannya. Karena di sini adalah forum reinkarnasi, saya akan mengutarakan pandangan saya tentang reinkarnasi saja.Kalo anda mendalami memang Tuhanlah yg mencipta tapi yg menyebabkan penderitaan sebenarnya kita sendiri,..
Sekeras kepala apapun anda menentang Tuhan di sini tetap saja anda tidak akan berdaya menentang hukum2 yg sudah ditetapkanNya,dan akhirnya anda hanya akan menyesali "keyakinan atheisme" dan tanpa anda sadari semuanya telah terlambat..
Pada hari pralaya(kiamat),semua yg tercipta akan kembali kepadaNya..
Saat hari kiamat tiba, belum tentu kita bisa kembali pada-Nya jika perbuatan kita selama hidup belum cukup membebaskan kita dari siklus reinkarnasi. Kita akan menunggu saat kembali terciptanya kehidupan. Menunggu di mana? Tergantung perbuatan2 kita selama hidup ini.