• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Mobil Patroli Polisi Tabrak Tiga Remaja

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
Kapolsek Paiton Probolinggo, AKP Suparmin dikabarkan menabrak seorang pengendara motor dengan menggunakan mobil patroli.

Satu pengendara, tewas di Rumah Sakit, Perkebunan Jember, atau yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan Jember Klinik, Minggu (15/11/2015).

Kecelakaan ini telah lama berlangsung, sekitar 29 Oktober lalu. Saat itu ada tiga pemuda, Abdul Samad, Puan, dan Rahman, yang usianya rata-rata 19 tahun. Mereka warga Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, yang berbonceng dua mengendarai motor.

Di Jalan Raya Paiton, dekat SPBU Paiton, motor tersebut kemudian ditabrak oleh mobil patroli Polsek Paiton. Belum jelas penyebab kecelakaan ini.‎

Usai kecelakaan, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Kandang Jati, Kraksan, Probolinggo. Namun karena luka salah satu korban, Abdul Samad (19), yang dialami cukup parah, pihak rumah sakit akhirnya menyarankan korban dirujuk ke Surabaya, Malang, atau Jember.
Korban lalu dibawa ‎ke Jember karena dirasa yang paling dekat. 18 hari kemudian, atau Minggu (15/11/2015), Abdul Samad, dinyatakan meninggal dunia karena cedera parah, setelah sebelumnya koma.
Sedangkan dua orang lainnya, Puan dan Rahman, yang merupakan teman Abdul Samad, mengalami luka berat patah tulang, dan saat ini masih mengalami perawatan.

Warga Kecewa
Menurut orangtua korban yang meninggal dunia, Samad, selama masa perawatan tidak ada itikad baik dari Kapolsek Paiton, untuk menyelesaikan kasus ini.
Mereka sangat kecewa dengan perlakuan Kapolsek yang tidak peduli dengan kasus yang menimpa anaknya itu, bahkan cenderung membiarkan. "Kapolsek sama sekali tidak pernah menjenguk ke rumah sakit," katanya.

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti mengapa anaknya ditabrak oleh mobil patroli. Saat kejadian, Samad berada di Madura.

"Saya tidak tahu, apakah anak saya itu ditabrak karena bonceng dua atau apa. Tapi itu bukan menjadi alasan anak saya harus ditabrak, dan sekarang meninggal dunia," katanya.
Yang sangat mengecewakan Samad, selama anaknya dirawat di rumah sakit, tidak ada itikad baik dari Polsek.
Bahkan beberapa kali Samad menanyakan dan meminta pertanggungawaban dari pihak Polsek, tidak ada tanggapan bahkan dipersulit.

Akibatnya, Samad yang hanya pencari besi tua, tak mampu membayar obat. Padahal obat yang dibutuhkan anaknya sangat mahal, sekitar Rp 50 juta. "Hingga anak saya meninggal, tidak ada itikad baik dari Polsek," kata Samad.
Selama 18 hari Abdul Samad koma di rumah sakit, tidak ada perhatian dari pihak Polsek. "Janjinya mau menyelesaikan, tapi sampai anak saya meninggal tidak ada perhatian sama sekali," kata Samad.

Akibat peristiwa ini, warga Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, mendatangi Polsek Paiton, Minggu (15/11/2015) untuk meminta pertanggung jawaban.
Warga meminta Kapolsek Paiton, bertanggung jawab atas kejadian ini. Menurut Yasin, tetangga korban, warga kecewa karena tidak ada tanggapan dari Polsek.

"Kasihan, dia (Samad) keluarga tak mampu sehingga kesulitan untuk membayar biaya rumah sakit. Sedangkan Polsek mempersulit," kata Yasin.

Pihak keluarga sempat mempertanyakan kasus ini pada Kapolsek, tapi justru dilimpahkan pada Babhinkamtibmas. Sedangkan Babinkamtibmas sendiri tidak tahu menahu. Hingga akhirnya korban meninggal dunia.

Mengetahui korban meninggal dunia, kekecewaan warga memuncak. Warga berbondong-bondong mendatangi Polsek. "Baru setelah didatangi warga, Kapolsek mau ke Jember untuk menemui keluarga," kata Yasin.

Sulit Dihubungi
Pihak Polres Probolinggo dan Polsek Paiton sulit dikonfirmasi terkait kejadian ini. Kapolres Probolinggo, AKBP Iwan Setiyawan tidak merespon saat Surya menghubungi.
Sedangkan Kapolsek Paiton, AKP Suparmin, sempat mengangkat telepon, namun mengaku sedang dalam perjalanan ke Jember. "Saya sedang menyetir, ini perjalanan ke Jember," kata Suparmin singkat.

Kabid Humas Polda Jatim, ‎Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, mengaku belum mengetahui informasi tersebut.
"Saya justru tahu dari anda kalau ada informasi ini. Saya akan cari tahu terlebih dahulu, bagaimana kronologis kejadian ini," kata Argo.
‎Argo mengaku tidak mengetahui apabila ada demontrasi di Polsek Paiton, Kamis sore. "Belum ada laporan, saya cek dulu," kata Argo.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.