|
LOUNGE |
TANYA JAWAB |
KESEHATAN |
MUSIC |
MOVIES |
OLAHRAGA |
KULINER |
ANIME |
JOKES
GAMES |
COMPUTER |
OTOMOTIF |
PETS |
PONSEL |
DEBATE |
GALLERY |
YOUTH |
BERITA & POLITIK
CURHAT |
RELIGI |
MISTERI |
GAYA HIDUP |
EDUKASI |
SARAN |
TEST
|
jd menurut saya masalah boleh atau tidaknya meng-konsumsi daging sapi tergantung dari orangnya saja, krn memang tidak ada larangan 'secara langsung' dalam agama Hindu untuk tidak meng-konsumsinya,Dalam pustaka suci Bhagawadgita (intisari Weda) yang terdiri dari 3 shakta yaitu jalan karma, upasana (kebaktian), dan jana terdapat sloka-sloka yang memuat kuantitas dan kualitas makanan yang berkaitan dengan ketiga jalan itu. Menempuh jalan menuju Tuhan dengan karma yaitu bekerja tanpa ikatan, tanpa mengharapkan hasil diperlukan kedisiplinan berpikir. Artinya apa pun jenis kerja itu pikiran harus tunggal, mengingat Tuhan, apa pun hasil pekerjaan itu pikiran harus seimbang, dan apa pun lingkungan duniawi kerja itu pikiran harus terkendali.
Pada bagian akhir karma shakta, yaitu Bab VI, sloka 16 dijelaskan: ''Sesungguhnya yoga tidaklah untuk ia yang makan terlalu banyak, atau terlalu sedikit, tidaklah untuk ia, oh Arjuna yang tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit''. Menurut saya, daging termasuk daging sapi adalah makanan yang paling enak di antara jenis makanan lainnya, sehingga bila orang mengkonsumsi daging apapun cenderung akan makan berlebihan yang berakibat jalan karma yang ditempuh untuk mencapai yoga, ketenangan, kebahagiaan abadi, menjadi terganggu.
Selanjutnya menempuh jalan menuju Tuhan dengan jalan pengabdian, bakti atau cinta kasih. Pada bagian Upasana Shakta, Bab XII, bait pertama Sloka 13 Sri Krishna, Awataran Dwapara Yoga menasihati Arjuna sebagai berikut: Advesta sarvabhutanam (jangan membenci mahluk apa pun). Jadi, hanya membenci makhluk apa pun sudah tidak dibenarkan apalagi menyakiti, menyembelih hewan seperti sapi untuk dikonsumsi tentu lebih tidak dibenarkan.
Terakhir, menempuh jalan menuju Tuhan dengan jnana (pengetahuan). Pada bagian Jnana Shakta, Bab XVII, Sloka 8 antara lain dijelaskan, ''Makanan-makanan yang meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, dan sukacita adalah yang disukai orang-orang baik (satwika)''. Selajutnya pada Sloka 9 antara lain dinyatakan, ''Makanan-makanan yang menimbulkan kesakitan, dukacita, dan penyakit disukai oleh orang yang bernafsu (rajasika).
Sepengetahuan saya, jenis makanan yang sering mengakibatkan penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi misalnya antara lain karena mengkonsumsi daging. Jika itu benar, maka daging sesungguhnya adalah makanan yang tergolong rajasik yang akan membangkitkan nafsu (ahamkara, rasa keakuan) sehingga kemampuan pikiran untuk dapat membedakan baik-buruk, benar-salah, dan melenyapkan keragu-raguan (buddhi) menjadi tertutup.
Dengan demikian, sepengetahuan saya, dalam Bhagawad Gita (intisari Weda) tidak ada larangan bagi orang Hindu untuk makan daging sapi, tetapi Sri Krishna menasihatkan bagi orang yang ingin menempuh jalan menuju Tuhan dengan jalan karma hendaknya jangan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jalan Upasana (bakti, kasih sayang) hendaknya jangan membenci makhluk apa pun, dan jalan jnana (pengetahuan), bahwa makanan-makanan yang menimbulkan kesakitan, dukacita, dan penyakit disukai oleh orang yang bernafsu (rajasika).
Jadi, perihal larangan orang Hindu makan daging sapi itu jelaslah tergantung orangnya. Jika ingin menempuh jalan menuju Tuhan maka secara kuantitas makan tidak terlalu banyak, jangan membenci makhluk apa pun, dan secara kualitas tidak mengkonsumsi makanan rajasika (daging).
Menurut Gw yg tahu....
memang ada orang yg pantangan makan daging sapi... !!
Bukan berarti tidak boleh makan daging sapi loh...
Tapi menurut sebagian Orang : Ada beberapa orang setelah mengkonsumsi daging sapi " Tiba2 (Gerubuk) wadowww dah lupa namanya, mungkin ada temen2 hindu bisa bantuin jelasin... !! Bukan karena Daging Sapi tersebut ada penyakitnya tapi ada semacam mitos...yg umat hindu percayai.!!!
Gw sendiri asli bali cuman lupa neh, Engken Kaden Be mekelo sing mulih2 ne... sap tiang...!!