Amanda
IndoForum Beginner C
- No. Urut
- 122162
- Sejak
- 12 Mar 2011
- Pesan
- 806
- Nilai reaksi
- 30
- Poin
- 28
"Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia." — 2 Timotius 2:21
1 Tawarikh 9:22-32 memberikan gambaran kepada kita tentang apa yang dikerjakan oleh bani Lewi untuk ibadah. Ketika membacanya saya merasa begitu takjub. Semua anggota suku menerima tugas-tugas yang berbeda untuk ibadah dan bait Allah. Tugas sebanyak itu dengan orang sebanyak itu; saya pribadi membayangkan betapa luar biasanya jika saya bisa melihatnya dengan mata kepala saya sendiri, bagaimana orang-orang yang dikhususkan mempersiapkan diri untuk Allah.
Dengan banyaknya bentuk tugas/pelayanan yang ada di gereja, jangan lupa bahwa kita sedang melayani Allah semesta alam. Jadi, bagaimanapun kecilnya gereja kita, kita akan melakukan yang terbaik yang kita bisa. Atau, bagaimanapun besarnya gereja kita, kita tetap memiliki hati hamba dan melakukan segalanya hanya untuk menyenangkan hati Allah. Bukankah bani Lewi saat itu hidupnya sepenuhnya diberikan kepada Allah? Inilah yang Allah inginkan dari kita. Entah kita full timer atau bukan, Allah ingin ibadah yang dikhususkan bagi-Nya dipersiapkan dengan baik oleh orang-orang yang dikhususkan juga.
Secara pribadi, kita juga wajib mempersiapkan ibadah "pribadi" kita kepada Allah. Karena apa? Karena kita adalah baitnya Allah. Yang pasti, Allah juga ingin kita mempersiapkan hati dan hidup yang terbaik untuk dibawa dalam ibadah kita kepada-Nya. Ia tidak akan mau jika hidup kita tidak karuan dan terus tinggal dalam kenajisan dan dosa. Ingatlah, Allah kita Allah semesta alam. Ia berhak menerima yang baik, bahkan yang terbaik dari kita. Persiapkan segalanya sebagaimana kita sudah dipilih menjadi imamat rohani zaman ini.
Selamat berakhir pekan, selamat melayani dan Tuhan Yesus memberkati senantiasa
1 Tawarikh 9:22-32 memberikan gambaran kepada kita tentang apa yang dikerjakan oleh bani Lewi untuk ibadah. Ketika membacanya saya merasa begitu takjub. Semua anggota suku menerima tugas-tugas yang berbeda untuk ibadah dan bait Allah. Tugas sebanyak itu dengan orang sebanyak itu; saya pribadi membayangkan betapa luar biasanya jika saya bisa melihatnya dengan mata kepala saya sendiri, bagaimana orang-orang yang dikhususkan mempersiapkan diri untuk Allah.
Dengan banyaknya bentuk tugas/pelayanan yang ada di gereja, jangan lupa bahwa kita sedang melayani Allah semesta alam. Jadi, bagaimanapun kecilnya gereja kita, kita akan melakukan yang terbaik yang kita bisa. Atau, bagaimanapun besarnya gereja kita, kita tetap memiliki hati hamba dan melakukan segalanya hanya untuk menyenangkan hati Allah. Bukankah bani Lewi saat itu hidupnya sepenuhnya diberikan kepada Allah? Inilah yang Allah inginkan dari kita. Entah kita full timer atau bukan, Allah ingin ibadah yang dikhususkan bagi-Nya dipersiapkan dengan baik oleh orang-orang yang dikhususkan juga.
Secara pribadi, kita juga wajib mempersiapkan ibadah "pribadi" kita kepada Allah. Karena apa? Karena kita adalah baitnya Allah. Yang pasti, Allah juga ingin kita mempersiapkan hati dan hidup yang terbaik untuk dibawa dalam ibadah kita kepada-Nya. Ia tidak akan mau jika hidup kita tidak karuan dan terus tinggal dalam kenajisan dan dosa. Ingatlah, Allah kita Allah semesta alam. Ia berhak menerima yang baik, bahkan yang terbaik dari kita. Persiapkan segalanya sebagaimana kita sudah dipilih menjadi imamat rohani zaman ini.
Selamat berakhir pekan, selamat melayani dan Tuhan Yesus memberkati senantiasa