• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Mengintip Desa Wisata Hanjeli di Waluran

  • Pembuat thread awal. Pembuat thread awal. Angela
  • Tanggal Mulai Tanggal Mulai

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
43.217
Nilai reaksi
31
Poin
0
Agan & sista pernah tahu 'hanjeli'? Hanjeli atau jali-jali adalah salah satu tanaman serealia kaya karbohidrat yg banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara. Nama ilmiahnya adalah Coix lacryma-jobi. Dalam bahasa Inggris, hanjeli disebut 'adlay'.

Hanjeli memiliki banyak manfaat & kelebihan, di antaranya bebas gluten, indeks glikemik rendah, kandungan protein yg lebih tinggi daripada beras, tinggi kalsium, memiliki kandungan bioaktif yg baik untuk memerangi sel kanker, & masih ada banyak lagi manfaatnya. Lalu, kenapa hanjeli kalah populer dibanding beras atau padi? Rupanya masa tanam hanjeli yg lebih lama daripada padi menciptakan petani lebih tertarik membudidayakan padi.

Salah satu spot di Desa Wisata Hanjeli
Mengintip Desa Wisata Hanjeli di Waluran
Sumber: Instagram @desawisatahanjeli

Meski hanjeli kalah pamor dibanding padi, Asep Hidayat Mustofa sudah sejak tahun 2010 merintis Desa Wisata Hanjeli di Waluran, Kabupaten Sukabumi. Kebetulan kampungnya juga tidak jauh dari kawasan wisata Geopark Ciletuh sehingga menciptakannya lebih mudah diketahui oleh wisatawan. Upaya Abah Asep (sebutan akrab Asep Hidayat Mustopa) saat memulai usaha tersebut tidak sepenuhnya mulus. Ia juga sempat mengalami jatuh bangun. Namun, berkat kegigihannya, ia berhasil menciptakan hanjeli dilirik & memiliki banyak peminat, salah satunya dengan cara memperluas pasar melalui dunia maya. Di tahun 2015, dengan maraknya penggunaan platform jual beli digital, Abah Asep mencoba menjual produk olahan hanjeli & rupanya cukup laris.

Penampakan salah satu tipe pohon hanjeli
Mengintip Desa Wisata Hanjeli di Waluran
Sumber: Instagram @desawisatahanjeli

Melihat pangsa pasar yg cukup bagus, Abah Asep mulai percaya diri mengajak warga di sekitarnya untuk bersama-sama menanam & membudidayakan hanjeli. Namun, tentu saja tidak semua warga merespon ajakan itu dengan baik.

Awalnya warga memang tidak begitu respon, bahkan mengolok-olok. Namun setelah mengetahui menanam Hanjeli dapat bernilai ekonomis. Perlahan warga mengikuti menanam Hajeli. Waktu itu, penanamanya cuma dengan tumpang sari di ladang padi ataupun di kebun jagung, cerita Abah Asep.

Abah Asep tidak sekadar menanam & menjual hanjeli. Ia juga membangun daerahnya dengan konsep desa wisata yg edukatif. Jadi, para wisatawan bukan cuma dapat melihat-lihat lahan pertanian hanjeli & membeli produknya, namun juga dapat ikut mempelajari cara menanam hanjeli & menciptakan olahannya. Abah Asep melibatkan lebih dari 100 perempuan untuk ikut dalam budidaya hanjeli. Hal ini tentu meningkatkan kesejahteraan keluarga di sekitar Desa Wisata Hanjeli.

Lalu, apa saja hasil olahan hanjeli? Ini beberapa di antaranya:

Rengginang Hanjeli
Mengintip Desa Wisata Hanjeli di Waluran
Sumber: Instagram @hanjeliabahasep

Bubur Hanjeli
Mengintip Desa Wisata Hanjeli di Waluran
Sumber: Instagram @hanjeliabahasep

Aksesoris
Mengintip Desa Wisata Hanjeli di Waluran
Sumber: Instagram @desawisatahanjeli

Tepung Hanjeli & Cookies
Mengintip Desa Wisata Hanjeli di Waluran
Sumber: Instagram @desawisatahanjeli

Di antara semua itu, saya baru pernah mencoba bubur hanjeli. Rasanya agak mirip bubur merah, tetapi hanjeli memiliki tekstur sedikit kenyal & bentuknya bijinya bulat.

Selain menghasilkan olahan tersebut, Desa Wisata Hanjeli juga turut berupaya mengembangkan hanjeli melalui kerja sama penelitian dengan beberapa perguruan tinggi seperti IPB (Institut Pertanian Bogor), Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, & lain-lain. Sekolah tingkat SD hingga SMA juga banyak yg mengadakan study tour ke desa ini untuk refreshing sekaligus mendapat ilmu baru.

Abah Asep saat jadi bintang tamu di salah satu talkshow TV
Mengintip Desa Wisata Hanjeli di Waluran
Sumber: Instagram @desawisatahanjeli

Ketekunan Abah Asep dalam membudidayakan hanjeli sudah diakui banyak pihak & diganjar dengan berbagai penghargaan, salah satunya SATU Indonesia Award 2021 dari Astra untuk bidang kewirausahaan. Berbekal ilmu & kerja keras, Abah Asep dapat meningkatkan pamor sekaligus nilai jual hanjeli. Ia juga berkolaborasi dengan masyarakat sekitar untuk turut memajukan kesejahteraan desanya, bukan cuma memperkaya diri sendiri. Hal lain yg menciptakan usahanya tidak tumbang adalah sering jeli melihat peluang & tidak takut berinovasi serta berkreasi.

Dari semangat Abah Asep, kita belajar bahwa segalanya butuh proses, tidak dapat tercapai begitu saja tanpa usaha & bantuan. Meski usia Abah Asep masih di angka 30-an, ia sudah dapat sukses meningkatkan kesejahteraan banyak orang di desanya. Jadi, kita juga tidak perlu takut memulai usaha meski usia masih muda, yg penting mau bekerja keras. Tidak perlu menunggu senior & menunggu banyak gelar akademik bersanding pada nama kita, baru merintis usaha.Untuk yg bercita-cita atau sudah memulai usaha, yuk semangat belajar, berinovasi, & beraksi supaya cita-cita & kesuksesan jadi kenyataan.


Sumber:
1. https://radarsukabumi.com/kabupaten-...engganti-padi/
2. https://ketik.unpad.ac.id/posts/1019...aman-hanjeli-1
Hari ini 23:30
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.