• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Mencoba Merusak Tatanan Simulasi

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.650
Nilai reaksi
23
Poin
0
Quote:
It is possible that I am dreaming right now, and that all of my perceptions are false
Ren Descartes





Bayangkan, sejenak, anda sedang berada di sebuah taman yg penuh dengan kembang berwarna biru, kembang itu memiliki lima kelopak & putiknya menjulang. Anda mengambilnya & anda merasakan bahwa kelopaknya lembut, ringan, dengan tekstur seperti kapas. Anda mendekatkan kembang itu ke paras anda & tercium semerbak harum.


Sekarang hilangkan bayangan itu dari pikiran anda.


Apakah anda dapat melihat jelas bentuk kembang yg saya tulis? Bunga itu tidak nyata & anda belum pernah melihatnya, namun anda tentu dapat merasakan kalau tidak semua sensasi yg saya berikan, salah satunya
emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)



Lalu, kalau anda dapat membayangkan suatu benda dengan begitu mudah, apa yg menjamin tulisan yg anda baca ini nyata? Siapa yg dapat menjamin bahwa yg anda lakukan sekarang, bukan bagian dari simulasi kecerdasan buatan yg memang didesain supaya berfungsi sedemikian rupa? Apakah kenyataan & kehidupan yg kita alami ini cuma sebatas simulasi oleh entitas yg jauh lebih pintar dari kita?


Bagaimana kita dapat merusak simulasi ini?
emoticon-Thinking



Mencoba Merusak Tatanan Simulasi




emoticon-Cendol (S)
< sebelum lanjut boleh cendol dulu gak?


Mencoba Merusak Tatanan Simulasi


Photo by Jeremy Bishopfrom Pexels



Plato suatu ketika pernah bercerita tentang sekelompok tahanan anak yg dirantai & cuma dapat melihat sebuah dinding di gua yg sepi. Gua tersebut ternyata memiliki sumber cahaya yg akan memancarkan bayangan di dinding tadi, sehingga aktivitas manusia bagi tahanan anak itu terlihat seperti pertunjukkan wayang. Seumur hidup, hingga tua, tahanan itu cuma sanggup melihat bayangan & mereka memberi nama sendiri bagi hal-hal yg mereka lihat.


Suatu ketika, salah seorang dari tahanan itu sadar rantai yg membelenggu dirinya sudah longgar, dengan suatu gerakan pasti, ia melepaskan diri dari rantai itu & berbalik ke arah cahaya. Tetapi apa yg terjadi?


Tidak lama setelah tahanan itu melihat cahaya, melihat keadaan dunia yg sebenarnya & bukan bayangan di dinding, ia merasa takut
emoticon-Takut (S)



Hal-hal yg tidak ia kenali muncul di hadapannya. Bentuk yg asing & cahaya yg menyilaukan tiba-tiba terpampang.


Tahanan itu merasa ia lebih kondusif melihat ke arah dinding, & menyerahkan diri untuk kembali dirantai
emoticon-Cape d... (S)
. Kali ini, ia meminta supaya rantainya dikencangkan
emoticon-Hammer
.


Teori simulasi adalah sebuah hipotesis modern yg berakar filosofi Allegory of the Cavebuatan Plato tadi, & filosofi Iblis Jahat dari Ren Descartes, di mana Descartes mengimajinasikan suatu iblis yg dapat membentuk dunia yg didesain untuk menipu dirinya. Keduanya memiliki kesamaan yakni mereka mencoba menggambarkan keadaan di mana kita sedang dibohongi oleh kenyataan di sekitar kita, bahwa kenyataan, itu bukan kenyataan.


Dalam bukunya The Simulation Hypothesis, Rizwan Virk mengatakan bahwa​


Quote:
"Hanya karena kita menganggap dunia ini 'nyata' & 'dapat disentuh' bukan berarti itu adalah kenyataannya"




yang didasari akan penelitian di bidang fisika kuantum yg semakin membuktikan bahwa makin kita harap tahu apa itu partikel (yang dikatakan merupakan bahan bangunan alam semesta), makin kita sadari bahwa partikel itu tidak ada
emoticon-Bingung (S)
. Bahkan, tambah Virk, fisikawan John Wheeler yg pernah berkolaborasi dengan Albert Einstein menyatakan bahwa fisika sudah berevolusi dari premis "semuanya adalah partikel" jadi "semuanya adalah informasi".


Bagaimana kita dapat yakin bahwa ketika kita menyentuh... dinding kamar kita, contohnya. Bagaimana kita dapat yakin bahwa yg kita sentuh adalah dinding dengan susunan atom yg tidak dapat kita lihat, & bukan objek dengan baris kode yg kebetulandiprogram sehingga ketika kita sentuh, terjadi interaksi
emoticon-EEK!


Tapi jangan percaya seorang pembuat thread di Kaskus, lagipula TS kan bukan seseorang yg reputabel
emoticon-Big Grin
biarkan Elon Musk yg berargumen:


0.jpg






Kata Musk, empat puluh tahun yg lalu kita dapat menikmati sebuah permainan yg begitu hebat bernama Pong, sekarang kita punya permainan dengan grafik yg begitu hebat sehingga sangat mendekati dunia nyata. Bahkan kalau perkembangan teknologi menurun hingga seribu kali, ada kemungkinan empat puluh tahun ke depan kita akan dapat menikmati simulasi yg benar-benar tidak dapat kita bedakan dari dunia nyata.

Lalu, apa hubungannya dengan kita?

Mencoba Merusak Tatanan Simulasi


Photo by Pixabayfrom Pexels

Dalam papernya yg berjudul Are You Living in a Computer Simulation?, filsuf dari Swedia Nick Bostrom menyatakan bahwa di masa depan, ada kemungkinan manusia memiliki komputer yg sangat canggih sehingga sanggup mensimulasikan keadaan di masa lalu. Kemudian berdasarkan logika tersebut, Bostrom mengemukakan bahwa jauh lebih rasional bagi kita untuk menganggap kehidupan kita sekarang adalah simulasi tersebut.

0.jpg



Simulasi seperti ini perlu komputasi tingkat tinggi. Kenapa? Karena setiap kita melihat ke sekeliling kita, otomatis komputer yg menjalankan simulasi harus dapat memprediksi apa yg akan kita lakukan setelah itu. Komputasi ini mungkin terbentuk di masa depan dengan parade ilmu pengetahuan yg bergerak begitu cepat, & akhirnya menciptakan suatu simulasi peradaban di masa lalu... kita
emoticon-Takut (S)


Bayangkan apa yg terjadi ketika anda keluar rumah & melihat burung yg terbang tetapi tidak menggerakkan sayapnya?

0.jpg



Kalau memang kehidupan kita ini adalah simulasi, maka Preston Greene (seorang filsuf, profesor di Universitas Teeknologi Nanyang, Singapura) memberi pandangan yg agak sedikit menakutkan.

Kata beliau, ketika seorang ilmuwan mensimulasikan suatu keadaan, misal suatu populasi manusia yg diberi virus, & data yg diambil sudah cukup atau simulasi mengalami kerusakan, apa yg akan terjadi?

Simulasiakan dihentikan.

Oke, sekarang kalau kita berada di simulasi, bagaimana cara mengetesnya?

Mencoba Merusak Tatanan Simulasi


Photo by Valentin Antonuccifrom Pexels

Proyek Fatum atau Randonautica lahir dari keharapan menelusuri bagian-bagian dunia yg berada di luarpola holistik & menguji simulasi dunia ini. Seperti yg sudah kita bahas sebelumnya, simulasi kita harus memprediksi apa yg akan kita lakukan.

Rute yg anda ambil setiap hari, lingkungan sekitar rumah anda, & ruangan anda sekarang, adalah hal-hal yg biasa diprediksi oleh simulasi anda. Proyek Fatum mencoba merusak perkiraan itu dengan membawa anda ke tempat yg tidak semestinya ada di simulasi anda.

Bagaimana caranya?

Ada beberapa konsep yg harus kita pahami terlebih dahulu.

Probability Blind-Spots (Tempat buta kemungkinan). Semuanya di dunia ini terhubung satu sama lain. Begitu pula pemikiran kita, yg terhubung oleh kumpulan dari faktor-faktor lingkungan kita. Maka dapat dikatakan dunia kita ini adalah lingkungan yg deteministik, atau sudah dipersiapkan. Simplenya, suatu pola akan muncul bahkan dari keadaan yg acak.


Ini artinya, ada bagian di dunia ini yg kita tidak boleh ada di dalamnya. TS tidak bermaksud Area 51 atau Pentagon (yang memang tidak boleh dimasuki), tetapi bagian dari dunia yg tidak termasuk dalam persiapan simulasi anda.

Begini, misal anda berangkat sekolah dengan jalur melewati sebuah restoran Padang, sebuah bank, & sebuah toserba. Persiapan simulasi anda tentu akan menyimpulkan bahwa ada kemungkinan anda beli makanandi restoran Padang, pergi mengambil uang di bank, atau membeli barang di toserba. Bagaimana kalau anda alih-alih membeli makanan di restoran Padang (memasuki restoran dari pintu depan, menuju konter kasir, & duduk di bangku) anda malah menuju ke bagian belakang restoran itu? Simulasi anda tentu tidak akan siap.

Probability Blind-Spots adalah tempat-tempat seperti itu, di mana anda & segala keputusan dalam hidup anda tidak akan mungkin membawa anda menuju tempat tersebut. Mungkin, kalau anda adalah pegawai di restoran Padang itu (yang artinya semua keputusan dalam hidup anda berakhir pada anda bekerja di restoran Padang) tempat yg saya jelaskan di atas tidak termasuk Probability Blind-Spots. Tetapi kalau anda tidakmengambil keputusan yg berujung pada anda bekerja di restoran Padang, maka bagian belakang restoran Padang itu jelas adalah Probability Blind-Spot.

Cara mencarinya?

Quantum Randomness (Pengacakan kuantum). Seperti yg saya bilang di atas, bahkan ketika kita membentuk suatu keadaan acak, sebuah pola dapat terbentuk.

Maka, untuk mendapatkan suatu keadaan acak yg benar-benar tidak mengikuti keharapan simulasi, kita perlu mengerjakan pengacakan kepada suatu sistem yg di mana prinsip fisika jadi tidak pasti, di ranah fisika kuantum. Pengacakan kuantum & permainan lain mengpakai pengacakan yg benar-benar tidakpasti dapat diakses di (http://qrng.anu.edu.au/index.php)sementara untuk yg lebih tertarik membaca papernya, dapat diakses di sini.

Oke, tetapi bagaimana pengacakan ini membawa kita ke perusakan tatanan simulasi?

Baiklah, kita hingga pada akhir dari thread ini. Di App Store atau Play Store smartphone kalian, ada aplikasi bernama Randonautica. Dulunya aplikasi ini bot di Telegram tetapi sekarang ada di App/Play Store. Aplikasi ini mengpakai pengacakan kuantum untuk membentuk koordinat yg akan mengantarkan anda pada letak Probability Blind-Spot.

Sebelum anda hingga di lokasi, ingat, anda harus menentukan apa yg harap anda dapatkan di sana. Seperti contoh tentang restoran Padang tadi, anda pergi ke restoran untuk makan, maka simulasi akan menyediakan skenario yg memperbolehkan anda makan. Sekarang, anda harap merusak simulasi tersebut. Jadi tentukan apa yg anda harap dapatkan.

Setelah itu, ikuti petunjuk di aplikasi. Anda akan dibawa ke sebuah tempat yg benar-benar acak & simulasi anda tidak akan siap untuk itu. Lihat apakah keharapan anda & yg anda dapatkan ketika hingga ditempat tersebut sama, setara, atau kurang lebih.

Anda dapat menyimpulkan sendiri, bahwa kehidupan anda ditentukan oleh keharapan anda, & itu adalah definisi paling tepat untuk sebuah simulasi.

Pilihan anda sekarang, harap tetap sadar, atau tidak percaya?


---

Quote:
Thread Lain

Kita Perlu Waspada Terhadap Kepunahan
Lima yg Akan Selalu Terulang


emoticon-Cendol (S)
emoticon-Cendol (S)
emoticon-Cendol (S)

Hari ini 05:46
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.