• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Mencetak Buku utk Berdana,Berbuat Kebajikan & Pelimpahan Jasa

Dhamma Ratani

IndoForum Newbie F
No. Urut
58608
Sejak
5 Des 2008
Pesan
2
Nilai reaksi
0
Poin
1
Kesempatan untuk berdana, berbuat kebajikan dan pelimpahan jasa kepada orang tua dan sanak saudara yang telah meninggal dunia…


Namo Buddhaya...

Saya memposting disini tujuannya adalah untuk ikut menyebarkan dhamma hasil karya seorang Bikkhu yang akan dibukukan dengan judul "Kotbah Di atas Bukit" (Ini adalah buku pertama hasil karya Bikkhu tersebut) dan memberikan kesempatan bagi para umat yang ingin berdana serta berbuat kebajikan. Dana yang terkumpul kemudian akan dipergunakan untuk mencetak buku tersebut dan dibagikan secara Cuma-Cuma kepada umat diseluruh Indonesia.

Rencananya buku ini akan diterbitkan sebanyak 10.000 exp. Jika ada kelebihan dari dana sumbangan, akan dipergunakan kembali untuk mencetak hasil karya berikutnya dari Bikkhu tersebut. Bagi yang berminat untuk melakukan kebajikan dan pelimpahan jasa dapat membantu penerbitan buku ini. Penggantian biaya cetak dan pengiriman senilai Rp. 5.000,- per buku. Dana dapat disalurkan melalui rekening:

BCA KCU Kalimalang
A/C No. 230 092 4703
Atas Nama : Lily Susanti

Setelah mentransfer, mohon dikonfirmasikan ke HP. No. 0859 2155 7069 (Bikkhu Vijaya Putta) dengan menginformasikan nilai yang ditransfer, nama dan alamat yang lengkap serta nama yang akan menerima pelimpahan jasa.

Berikut adalah pendahuluan dari “Kotbah di atas Bukit” :

Surga itu digambarkan sebagai suatu tempat yang sangat membahagiakan tanpa adanya suatu penderitaan. Banyak orang yang terobsesi untuk mendapatkan surga dan janji-janji telah ditebarkan oleh para rohaniawan dan misionaris-misionaris agama, tetapi umumnya mereka menjanjikan surga setelah kematian tiba.

Dalam renungan “Kotbah Diatas Bukit”, Anda akan menemukan bahwa surga itu tidak perlu jauh-jauh dicari setelah kematian tiba, surga ada disini sekarang dan saat ini juga. Simaklah renungan ini baik-baik, mungkin anda akan mendapatkan satu pencerahan pikiran dan akan mendapatkan surga didalam kehidupan ini juga.

"Walaupun seorang anak mengangkat Ayahnya dengan bahu kirinya dan Ibunya dengan bahu kanannya, berjalan mengelilingi Puncak Semeru, seratus ribu kalpa lamanya, hingga darah keluar dari kedua kakinya, orang tersebut pun belum cukup membalas jasa orang tuanya “ demikianlah petikan dari “Renungan Kasih” yang sangat menggugah nurani setiap anak.

Renungan Kasih ini telah dibacakan berkali-kali diberbagai acara seperti: Pekan Penghayatan Dhamma, Retreat dan Peringatan hari Ibu. Hasil yang didapat adalah renungan ini dapat menggugah ribuan orang yang mendengarkan dan menjadi inspirasi mereka agar dapat lebih menyayangi serta berbakti kepada kedua orang tuanya.

Harapan penulis, Renungan Kasih ini dapat menjadi bacaan wajib di setiap acara-acara yang ingin membangkitkan rasa bakti anak terhadap kedua orang tuanya.

Apa yang kita banggakan atas nama palsu ini? Itulah sebaris cuplikan puisi “EGO” yang akan membawa kita ke penghayatan Dhamma tentang Anatta dan Anicca.

Pada puisi “Lahir dan Mati” penulis membawa kita merenungkan hakikat kebenaran sejati dari Lahir dan Mati.

Pada “PUISI UNGKAPAN TERIMA KASIH” penulis sangat terharu atas pertolongan adik angkatnya atas musibah yang menimpanya, walaupun ia ingin membalasnya namun ia tidak sanggup membalas kasih yang demikian besarnya.

Hal ini tercermin dalam salah satu bait puisinya “Saudaraku, pernah kuberangan ingin membalas jasa-jasamu, tapi kekuatan tak juga datang padaku, Sebab angin laut, Tak kunjung menerpa pantai.”

Pada puisi “GELANDANG KECIL” penulis melihat seorang gelandang kecil yang tetap tidak lupa berdoa untuk kebahagiaan semua orang walaupun ia sendiri hidup menderita, tapi di wajahnya tetap terpancar kepolosan dan kasih sayang, tiada kemunafikan, kemudian ia tidur terlentang, Langit dan bintang gemintang tersenyum padanya, Sebab wajahnya suci tak bernoda.

“SEKITAR TERKILIRNYA KEBIJAKAN ORANG BIJAKSANA” adalah puisi kritikan terhadap kebijaksanaan orang-orang yang dianggap bijaksana ternyata membuat kebijakan-kebijakan yang tidak bijaksana dan mencederai para pencari kebenaran sejati. Sangat berbahaya sekali apabila kebijaksanaan ada di tangan orang-orang yang tidak bijaksana,

Dalam kondisi demikian Maling akan dianggap pahlawan, dan para Pahlawan akan dianggap Maling.

Masih banyak puisi-puisi yang akan membawa pembaca untuk merenungkan hakikat kehidupan ini. Dhamma telah dibawakan dengan indah oleh penulis ke dalam renungan dan puisi yang tajam dan sarat makna kehidupan.

Selamat membaca dan menikmati Renungan dan Puisi dari “KOTBAH DI ATAS BUKIT”

Kota Agung, Juli 2008

Bikkhu Vijaya Putta
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.