tehpoci
IndoForum Newbie C
- No. Urut
- 29230
- Sejak
- 28 Des 2007
- Pesan
- 153
- Nilai reaksi
- 1
- Poin
- 18
Masuk Wilayah RI, Kastari Sama Saja ”Bunuh Diri”
Jakarta – Mabes Polri mengingatkan tersangka teroris Mas Slamet bin Kastari yang kabur dari Singapura untuk tidak coba-coba memasuki wilayah RI. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri Irjen Pol Sisno Adiwinoto mengatakan upaya kabur tersangka teroris Mas Slamet bin Kastari ke Indonesia adalah langkah bunuh diri.
Polri kini memperketat penjagaan di seluruh pintu masuk wilayah Indonesia. ”Dia (Kastari) pasti berpikir dua kali melarikan diri ke Indonesia. Itu langkah bunuh diri karena kita sudah dua kali menangkapnya,” kata Sisno kepada SH, Sabtu (1/3) pagi.
Atas dasar ini pula, pihaknya sejak awal tidak serta-merta percaya kepada informasi tentang pentolan jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI) itu melarikan diri ke Indonesia.
Sisno menambahkan bukan tidak mungkin Kastari kabur ke Malaysia. Namun, Polri tetap mengantisipasi kemungkinan masuknya Kastari ke Indonesia dengan memperketat semua penjagaan serta menyisir pintu-pintu masuk ke wilayah Indonesia.
Pengawasan ketat juga digelar sejumlah Kepolisian Daerah. Kepolisian Kota Tanjungpinang yang berlokasi tak jauh dari perbatasan RI-Singapura, melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung pelabuhan yang datang atau mau berangkat ke luar kota dan luar negeri.
Di sejumlah wilayah, poster tersangka teroris anggota JI ini juga ditempel agar masyarakat bisa melaporkan jika menemui sosok tersebut.
"Ada sekitar 30 personel kepolisian yang berpakaian dinas dan sipil mengawasi penumpang di pelabuhan domestik dan internasional Sri Bintan Pura," kata Kapolsek KPPP, AKP Asmur, Jumat (29/2).
Hal sama dilakukan Polda Banten yang memperketat pengawasan di penyeberangan Pelabuhan Merak, Cilegon. "Secara otomatis masalah teroris itu sudah menjadi tanggung jawab kami. Yang paling diantisipasi di wilayah Banten adalah pelabuhan Merak," kata Kapolda Banten Brigjen Pol. Rumiah saat dihubungi di Serang, Jumat (29/2).
Buronan Internasional
Sementara itu, Interpol menyatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan keamanan di seluruh dunia seiring dengan lolosnya gembong teroris JI dari tahanan di Singapura. Organisasi polisi internasional itu Jumat (29/2) menyatakan telah memasang ”Orange Notice” bagi Mas Slamet Kastari, yang dicurigai sebagai komandan sayap Jamaah Islamiyah jaringan al-Qaida Singapura.
Mas Slamet (47) yang dituduh merencanakan pembajakan pesawat dan akan menabrakkannya ke bandara internasional Singapura, telah meloloskan diri dari pusat tahanan, Rabu (27/2). Peringatan Interpol itu dikeluarkan kepada 186 negara anggota Interpol setelah ada permintaan dari Singapura, kata badan tersebut.
”Ketika diketahui lolos, jam-jam pertama adalah krusial. Pemerintah Singapura telah melakukan segala yang operasi perlu dilakukan. Itu negara kecil, jadi mudah untuk melintas dan pergi,” kata Jean-Michel Louboutin, menyatakan pihak berwenang ”belum melakukan perburuan saat ini.”
Mas Slamet merupakan ”seseorang yang memiliki potensi bahaya fisik bagi orang lain, namun juga potensi bahaya dengan mengorganisasi pengeboman mendatang,” kata Louboutin.
Pemerintah Singapura menyatakan Mas Slamet melarikan diri karena ”celah keamanan” di pusat tahanan. Ia dikeluarkan dari sel-nya ke sebuah ruang, tempat ia menunggu keluarganya yang melakukan kunjungan terjadwal. Ia melarikan diri setelah diizinkan untuk ke kamar kecil, kata pihak berwenang.
Pihak berwenang Singapura telah meluncurkan perburuan di seluruh negaranya terhadap laki-laki yang dikatakan berjalan dengan pincang. Polisi dan militer Singapura memblokade sekitar pusat tahanan, sementara keamanan diperketat di daratan, pelabuhan laut dan udara.
Pelanggaran keamanan jarang terdengar di Singapura. Sukses terbesar operasi keamanan adalah berhasil menggagalkan rencana pengeboman Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, American Club dan gedung-gedung pemerintah di 2001–rencana yang diduga Mas Slamet terlibat di dalamnya. (ant/ap/ega/rafael sebayang)]
itu kalo ketahuan.......
Jakarta – Mabes Polri mengingatkan tersangka teroris Mas Slamet bin Kastari yang kabur dari Singapura untuk tidak coba-coba memasuki wilayah RI. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri Irjen Pol Sisno Adiwinoto mengatakan upaya kabur tersangka teroris Mas Slamet bin Kastari ke Indonesia adalah langkah bunuh diri.
Polri kini memperketat penjagaan di seluruh pintu masuk wilayah Indonesia. ”Dia (Kastari) pasti berpikir dua kali melarikan diri ke Indonesia. Itu langkah bunuh diri karena kita sudah dua kali menangkapnya,” kata Sisno kepada SH, Sabtu (1/3) pagi.
Atas dasar ini pula, pihaknya sejak awal tidak serta-merta percaya kepada informasi tentang pentolan jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI) itu melarikan diri ke Indonesia.
Sisno menambahkan bukan tidak mungkin Kastari kabur ke Malaysia. Namun, Polri tetap mengantisipasi kemungkinan masuknya Kastari ke Indonesia dengan memperketat semua penjagaan serta menyisir pintu-pintu masuk ke wilayah Indonesia.
Pengawasan ketat juga digelar sejumlah Kepolisian Daerah. Kepolisian Kota Tanjungpinang yang berlokasi tak jauh dari perbatasan RI-Singapura, melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung pelabuhan yang datang atau mau berangkat ke luar kota dan luar negeri.
Di sejumlah wilayah, poster tersangka teroris anggota JI ini juga ditempel agar masyarakat bisa melaporkan jika menemui sosok tersebut.
"Ada sekitar 30 personel kepolisian yang berpakaian dinas dan sipil mengawasi penumpang di pelabuhan domestik dan internasional Sri Bintan Pura," kata Kapolsek KPPP, AKP Asmur, Jumat (29/2).
Hal sama dilakukan Polda Banten yang memperketat pengawasan di penyeberangan Pelabuhan Merak, Cilegon. "Secara otomatis masalah teroris itu sudah menjadi tanggung jawab kami. Yang paling diantisipasi di wilayah Banten adalah pelabuhan Merak," kata Kapolda Banten Brigjen Pol. Rumiah saat dihubungi di Serang, Jumat (29/2).
Buronan Internasional
Sementara itu, Interpol menyatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan keamanan di seluruh dunia seiring dengan lolosnya gembong teroris JI dari tahanan di Singapura. Organisasi polisi internasional itu Jumat (29/2) menyatakan telah memasang ”Orange Notice” bagi Mas Slamet Kastari, yang dicurigai sebagai komandan sayap Jamaah Islamiyah jaringan al-Qaida Singapura.
Mas Slamet (47) yang dituduh merencanakan pembajakan pesawat dan akan menabrakkannya ke bandara internasional Singapura, telah meloloskan diri dari pusat tahanan, Rabu (27/2). Peringatan Interpol itu dikeluarkan kepada 186 negara anggota Interpol setelah ada permintaan dari Singapura, kata badan tersebut.
”Ketika diketahui lolos, jam-jam pertama adalah krusial. Pemerintah Singapura telah melakukan segala yang operasi perlu dilakukan. Itu negara kecil, jadi mudah untuk melintas dan pergi,” kata Jean-Michel Louboutin, menyatakan pihak berwenang ”belum melakukan perburuan saat ini.”
Mas Slamet merupakan ”seseorang yang memiliki potensi bahaya fisik bagi orang lain, namun juga potensi bahaya dengan mengorganisasi pengeboman mendatang,” kata Louboutin.
Pemerintah Singapura menyatakan Mas Slamet melarikan diri karena ”celah keamanan” di pusat tahanan. Ia dikeluarkan dari sel-nya ke sebuah ruang, tempat ia menunggu keluarganya yang melakukan kunjungan terjadwal. Ia melarikan diri setelah diizinkan untuk ke kamar kecil, kata pihak berwenang.
Pihak berwenang Singapura telah meluncurkan perburuan di seluruh negaranya terhadap laki-laki yang dikatakan berjalan dengan pincang. Polisi dan militer Singapura memblokade sekitar pusat tahanan, sementara keamanan diperketat di daratan, pelabuhan laut dan udara.
Pelanggaran keamanan jarang terdengar di Singapura. Sukses terbesar operasi keamanan adalah berhasil menggagalkan rencana pengeboman Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, American Club dan gedung-gedung pemerintah di 2001–rencana yang diduga Mas Slamet terlibat di dalamnya. (ant/ap/ega/rafael sebayang)]
itu kalo ketahuan.......
