Manfaat PPP (Public Private Partnership) di Indonesia dan Kendala-kendalanya

[randruin]

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menyediakan fasilitas dan layanan terbaik adalah salah stau cara yang dapat ditempuh pemerintah untuk mewujudkannya. Transportasi, pasokan listrik, tempat publik seperti taman, hingga rumah sakit adalah segelintir contoh fasilitas yang disediakan untuk Anda sebagai masyarakat. Keberadaan fasilitas-fasilitas tersebut juga dinilai bisa membantu masyarakat untuk menunjang kegiatan mereka sehari-hari, baik untuk kepentingan pribadi maupun bersama-sama.

Maka tak heran kalau infrastruktur pun menjadi salah satu indikator dari majunya satu negara. Lihat saja negara-negara maju seperti Jepang, misalnya, yang mempunyai fasilitias dan layanan terbaik bagi para warganya. Pembangunan dan pengembangan infrastuktur yang dikelola dengan sangat baik akan amat membantu pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Sebagai pemerintah yang baik dan bertanggung jawab, tentunya aspek yang satu ini tidak akan digarap asal-asalan demi kesuksesan negaranya.

Infrastruktur Publik dan Swasta di Indonesia

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya, pembangunan dan perkembangan infrastuktur di sini belum secanggih beberapa negara di Asia—atau bahkan tentangganya seperti Singapura. Ada beberapa faktor yang menjadi kendala dan menghambat proses pembangunan tersebut. Sehingga dibutuhkan satu atau beberapa solusi efektif demi menyelesaikannya.

Salah satu di antaranya adalah PPP (public private partnership) atau kerja sama antara sektor publik dan swasta untuk menciptakan fasilitas atau layanan terbaik bagi masyarakat luas. Lewat kebijakan tersebut, pemerintah bisa mengundang pihak swasta untuk bergabung dalam kegiatan pembangunan infrastuktur diikuti dengan pengembangannya. Manfaat yang dapat dirasakan dari public private partnership adalah proses yang lebih menyeluruh serta lebih cepat dibandingkan dengan yang dikelola satu pihak saja.

Di sisi lain, public private partnership juga tidak luput dari kendala dan hambatan. Misalnya sumber daya manusia atau SDM yang kurang memenuhi kualifikasi. Hal ini akan memberi pengaruh besar terhadap kemajuan pembangunan serta pengembangan fasilitas dan layanan untuk masyarakat. Meski begitu, kini baik pihak pemerintah maupun swasta terus memperbaiki kualitas SDM maupun infrastuktur agar kelak masyarakat dan negara dapat menjadi lebih maju.

Artikel : PTSMI