yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Ruang Direktur Keuangan dan SDM Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) diacak-acak maling, Selasa (29/12/2015).
Peristiwa itu diketahui sekitar pukul 07.00 WIB oleh petugas kebersihan yang biasa dipanggil Mbah.
Ketika masuk, plafon terlihat jebol dan beberapa lemari terlihat acak-acakan dan beberapa dokumen berhamburan.
Lantas Mbah menghubungi pos keamanan yang jaraknya sekitar 100 meter.
"Yang hilang dokumen kepegawaian dan itu sangat rahasia, karena isinya hasil psikotes. Lamaran saya sebagai Direksi Operasional dan di situ ada hasil psikotes saya juga tidak ada," kata Plt Direktur PDTS KBS, Aschta Boestani Tajudin.
Menueut Aschta, dokumen yang hilang termasuk lelang jabatan pada 2014. Disitu terdapat hasil psikotes yang dijalani oleh calon-calon kepala seksi dan kepala departemen.
Apakah hilangnya dokumen ada kaitannya dengan permasalahan yang terjadi di KBS?
"Soal itu, saya tidak berkomentar yang mengarah ke sana. Soalnya untuk laptop dan uang tidak hilang," sambungnya.
Pembobolan kantor KBS tergolong mulus karena minimnya CCTV yang menyorot ke sekeliling gedung. CCTV hanya ada satu yang mengarah ke Kantor Sekretariat (berada di ruangan Kantor BKSDA Jatim).
Berdasarkan hasil olah TKP, pelaku diperkirakan satu orang naik tembok pembatas sebelah selatan yang tingginya sekitar 2 meter.
Pelaku lantas naik ke genteng dan masuk dengan cara menjebol plafon. Aksi pertama dilakukan di ruang rapat karena tak ditemukan barang yang diincarnya, pelaku kemudian pindah ke ruangan lain dengan cara memanfaatkan pintu tengah yang tak dikunci.
Untuk memasuki Ruang Direktur Keuangan dan SDM, pelaku menjebol pintu. Di dalam ruang itu, pelaku mengacak-acak file kabinet yang berisi dokumen penting yang dimiliki oleh PDTS KBS mulai pertama hingga pemulihan.
Diperkirakan setelah pelaku mendapat dokumen yang diincar kembali keluar lewat plafon.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete, mengungkapkan dari hasil olah TKP tak ditemukan barang berharga yang hilang. Hanya dokumen terlihat acak-acakan.
"Pelaku masuk menjebol plafon. Kemungkinan pelaku mengincar uang tapi pelaku tak menemukan," jelasnya.
Ketika ditanya terkait keterangan dari pihak PDTS KBS ada dokumen yang hilang, Takdir membantahnya. Dokumennya saja acak-acakan.
"Kami sudah menanyakan ke pihak KBS, katanya tidak ada yang hilang. Kalau memang ada yang hilang, kami akan klarifikasi lagi," tandasnya.
Dalam kejadian ini, Kasat Reskrim menduga pelakunya orang luar dengan cara masuk lewat tembok.
Pelaku mengira di kantor tersebut ada banyak uang karena banyak pengunjung yang datang karena musim liburan sekolah. "Pelaku mengira kalau di situ banyak uang," paparnya.
Peristiwa itu diketahui sekitar pukul 07.00 WIB oleh petugas kebersihan yang biasa dipanggil Mbah.
Ketika masuk, plafon terlihat jebol dan beberapa lemari terlihat acak-acakan dan beberapa dokumen berhamburan.
Lantas Mbah menghubungi pos keamanan yang jaraknya sekitar 100 meter.
"Yang hilang dokumen kepegawaian dan itu sangat rahasia, karena isinya hasil psikotes. Lamaran saya sebagai Direksi Operasional dan di situ ada hasil psikotes saya juga tidak ada," kata Plt Direktur PDTS KBS, Aschta Boestani Tajudin.
Menueut Aschta, dokumen yang hilang termasuk lelang jabatan pada 2014. Disitu terdapat hasil psikotes yang dijalani oleh calon-calon kepala seksi dan kepala departemen.
Apakah hilangnya dokumen ada kaitannya dengan permasalahan yang terjadi di KBS?
"Soal itu, saya tidak berkomentar yang mengarah ke sana. Soalnya untuk laptop dan uang tidak hilang," sambungnya.
Pembobolan kantor KBS tergolong mulus karena minimnya CCTV yang menyorot ke sekeliling gedung. CCTV hanya ada satu yang mengarah ke Kantor Sekretariat (berada di ruangan Kantor BKSDA Jatim).
Berdasarkan hasil olah TKP, pelaku diperkirakan satu orang naik tembok pembatas sebelah selatan yang tingginya sekitar 2 meter.
Pelaku lantas naik ke genteng dan masuk dengan cara menjebol plafon. Aksi pertama dilakukan di ruang rapat karena tak ditemukan barang yang diincarnya, pelaku kemudian pindah ke ruangan lain dengan cara memanfaatkan pintu tengah yang tak dikunci.
Untuk memasuki Ruang Direktur Keuangan dan SDM, pelaku menjebol pintu. Di dalam ruang itu, pelaku mengacak-acak file kabinet yang berisi dokumen penting yang dimiliki oleh PDTS KBS mulai pertama hingga pemulihan.
Diperkirakan setelah pelaku mendapat dokumen yang diincar kembali keluar lewat plafon.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete, mengungkapkan dari hasil olah TKP tak ditemukan barang berharga yang hilang. Hanya dokumen terlihat acak-acakan.
"Pelaku masuk menjebol plafon. Kemungkinan pelaku mengincar uang tapi pelaku tak menemukan," jelasnya.
Ketika ditanya terkait keterangan dari pihak PDTS KBS ada dokumen yang hilang, Takdir membantahnya. Dokumennya saja acak-acakan.
"Kami sudah menanyakan ke pihak KBS, katanya tidak ada yang hilang. Kalau memang ada yang hilang, kami akan klarifikasi lagi," tandasnya.
Dalam kejadian ini, Kasat Reskrim menduga pelakunya orang luar dengan cara masuk lewat tembok.
Pelaku mengira di kantor tersebut ada banyak uang karena banyak pengunjung yang datang karena musim liburan sekolah. "Pelaku mengira kalau di situ banyak uang," paparnya.