• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[MAITREYA] Renungan Hari Ini

16. Liu QingXu 劉清虛 c.1840-c. 1915
17. Lu ZhongYi 路中一 (MiLe ZuShi 彌勒 祖師 / Jin Gong Zu Shi 金公祖師) 1849-1925

Kemudian Liu QingXu 劉清虛 meneruskan kedudukan Wang JueYi. Dan kemudian Liu QingXu diteruskan lagi oleh Lu ZhongYi 路中一. Pada masa kepemimpinan Liu QingXu 劉清虛 dan Lu ZhongYi 路中一 , Tian Dao tidak berkembang pesat.

Source of Lu Zhongyi
Lu Zhongyi - Wikipedia, the free encyclopedia

18. Zhang GuangBi 張光璧 / Zhang TianRan 張天然 (HuoFo JiGong 活佛 濟公 / TianRan GuFo 天然古佛) 1889-1947 >> populer disebut ShiCun 師尊/ Bapa Guru Agung
18. Sun SuZhen 孫素真 / Sun Hui Ming 孫慧明 (YueHui PuSa 月慧菩薩) 1895-1975 >> populer disebut ShiMu 師母/ Ibu Guru Suci

Barulah di bawah Zhang GuangBi 張光璧 alias Zhang TianRan 張天然 (nama Taoistnya), Yi Guan Dao berkembang pesat.

Ketika Patriat ke-17 Lu ZhongYi 路中一 , yang dipercayai sebagai titisan Maitreya, meninggal tahun 1925, terjadi semacam stagnasi selama 5 tahun (1925-1930) karena konon Patriat ke-17 tidak sempat menurunkan kuasa Tianming/Firman Tuhan/Mandat Surgawi kepada siapapun walaupun ShiCun 師尊 ShiMu 師母 lolos dari ujian makan daging yang diselenggarakan Patriat Lu ZhongYi 路中一.

Ketika itu Patriat Lu ZhongYi 路中一 mengumpulkan semua murid utamanya dan memerintahkan mereka makan daging (sesuatu yang sangat dilarang bagi murid-murid utama yang pastinya sudah berikrar vegetarian). Patriat Lu ZhongYi 路中一 makan daging di hadapan semua murid utama dan menyuruh semua murid utama mengikuti contohnya: makan daging. Patriat Lu ZhongYi 路中一 mengatakan bahwa ini adalah Tianming/Firman Tuhan/Mandat Surgawi yang harus dipatuhi. Hanya ShiCun 師尊 ShiMu 師母 yang lolos dengan berpura-pura sakit perut.

Tahun 1925 Patriat ke-17 Lu ZhongYi 路中一 , Hanya ShiCun 師尊 ShiMu 師母 yang masih setia dan yang menguburkan Patriat ke-17 Lu ZhongYi 路中一 sebagaimana mestinya. Waktu itu (1925) benang emas Tianming tidak sempat diturunkan Patriat ke-17 Lu ZhongYi 路中一 kepada ShiCun 師尊 ShiMu 師母 walaupun faktanya hanya mereka berdua yang lolos dari ujian makan daging.

Tianming 天命 setelah 1925 dipegang oleh adik perempuan Patriat ke-17 Lu ZhongYi 路中一 yang dipercayai sebagai titisan Avalokitesvara. Dan setelah memohon dengan sabar selama 5 tahun, akhirnya benang emas Tianming天命 itu diturunkan dari adik perempuan Patriat ke-17 Lu ZhongYi 路中一 kepada ShiCun 師尊 ShiMu 師母.

Dan sejak 1930, dimulailah penyebaran ajaran Tiandao天道 terutama di Zhongguo/China bagian utara. Misi itu begitu sukses sehingga dalam tempo hanya belasan tahun sudah terkumpul jutaan bahkan puluhan juta pengikut. Hampir bersamaan yaitu tahun 1931 Jepang mulai menjajah Zhongguo.
.
 
Catatan kecil mengenai situasi politik di cina saat itu :

Periode ketika Lu ZhongYi 路中一 dan Zhang TianRan 張天然 alias ShiCun 師尊 menjalankan Tian dao adalah masa penuh gejolak di China.

PERANG JEPANG – RUSIA (1904-1905)

Rusia menguasai Port Arthur / Lushun 旅順 di provinsi Liaoning 遼寧 sejak Desember 1897.

Februari 1904, Angkatan Laut Jepang secara tiba-tiba menyerang Lushun旅順 / Port Arthur (provinsi Liaoning遼寧) dan meletuslah Perang Jepang-Rusia (1904-1905).

Januari 1905, Lushun旅順 / Port Arthur akhirnya jatuh ke tangan Jepang.

Mei 1905, Angkatan Laut Rusia dari Laut Baltic datang untuk merebut kembali Port Arthur, namun dimusnahkan oleh Angkatan Laut Jepang.

September 1905, Perjanjian Damai Rusia-Jepang ditandatangani. Rusia setuju untuk menyerahkan Lushun旅順 kepada Jepang (1905-1945). Ini adalah langkah awal Jepang untuk menguasai Manchuria (1931-1945).

PU YI KAISAR TERAKHIR (1909-1911)

Tahun 1909, Permaisuri Ci Xi [Ce Si] meninggal dan digantikan Aisin Giorro Puyi 愛新覺羅溥儀 / Aixin Juelo Puyi [baca: Aixin Jiielo Puyi] disingkat “Pu Yi”. Pu Yi 溥儀 yang masih kanak-kanak sama sekali tidak bisa memerintah, dan kondisi politik dan ekonomi Dinasti Qing sudah demikian berantakan. Bangsa Barat merajalela di seluruh Zhongguo. Hukum tidak berjalan. Korupsi menggila. Semua itu merupakan faktor pemicu untuk lahirnya sebuah revolusi.

JEPANG MENJAJAH KOREA (1910-1945)

Setelah menginvasi Korea (1894-1895), menjadikannya negara protektorat (1905), maka tahun 1910 Jepang mengakhiri Dinasti Choson / Chaoxian 朝鮮 [Chao-Sien] (1392-1910). Jepang menjajah Korea selama 35 tahun (1910-1945)

REVOLUSI 10 OKTOBER 1911

Tanggal 10 Oktober 1911, 1) terjadi pemberontakan militer di Wuchang 武昌, sebuah wilayah di kota Wuhan 武漢 (provinsi Hubei 湖北) mereka mendukung pemikiran Sun Zhong Shan 孫中山 [Sun Cung Shan] alias Sun Yi Xian孫逸仙 [Sun Yi Sien] / Sun Yat Sen mengenai San Min Zhu Yi 三民主義 yaitu Nasionalisme, Demokrasi dan Kesejahteraan. 2)

San 三 = Tiga, Min 民 = Rakyat/Publik>>Republik, Zhu = Pemilik 主 >> rakyat dalam sistem republik adalah Pemilik negara, Yi 義 = Kebenaran >> Prinsip-prinsip Kebenaran. San Min Zhu Yi 三民主義 lebih kurang berarti “Tiga Prinsip Republik”.

Revolusi 10 Oktober 1911 itu populer disebut sebagai Xinhai Geming 辛亥革命 [baca: Xinhai Keming] atau Revolusi Xinhai karena tahun 1911 adalah tahun 辛亥 (menurut perhitungan Shi Tian Gan 十天干[baca: She Thien Kan] / 10 Batang Langit & Shi Er Di Zi 十二地支[baca: She Er Ti Ce] / 12 Cabang Bumi. >> lihat catatan saya mengenai Dinasti Zhou 周(~1100 SM – 221 SM) pada halaman kedua thread ini).

Li Yuanhong 黎元洪 Gubernur Militer di Hubei kemudian diangkat menjadi presiden sementara sebelum akhirnya diserahkan ke Sun Yi Xian孫逸仙 [Sun Yi Sien] / Sun Yat Sen tahun 1 Januari 1912 yang berkuasa di Nanjing 南京 karena didukung penguasa militer Nanjing.

Negara Republik jelas adalah adopsi modern dari sistem pemerintahan Barat dan dimaksudkan untuk mengganti Dinasti Qing yang telah usang dan berkarat. Pemberontakan Wuchang menominasikan Sun Yi Xian 孫逸仙 sebagai Presiden dengan ibukota di Nanjing. Orang Zhonghua ramai-ramai memotong “bianzi” 辮子 (rambut panjang kepang/ekor kuda) mereka sebagai tanda berakhirnya Dinasti Qing.

Sejak itu Sun Yi Xian 孫逸仙, seorang dokter yang berpraktek di Jepang yang menganut agama Kristen ini, dianggap sebagai bapak proklamator Zhonghua Min-guo中華民國 [Cunghua Minkuo] atau yang dikenal secara internasional sebagai Republic of China (ROC). Zhonghua 中華 = Tionghoa. Min 民= Rakyat/Publik >> Republik . Guo 國= Negara.

Catatan kaki:

1) Taiwan memperingati tanggal 10 Oktober ini sebagai Hari Kemerdekaan.

2) San Min Zhu Yi mirip dengan sila ke-3, sila ke-4, dan sila ke-5 dari Pancasila. Pancasila dapat dilihat sebagai perluasan San Min Zhu Yi dengan menambahkan Ketuhanan (sila pertama) dan Kemanusiaan (sila kedua).

WARLORDS : YUAN SHI KAI

Setelah Zhonghua Min-guo diproklamasikan, perang antar penguasa militer (warlords) membuat Zhongguo rusuh. Kerusuhan itu mendorong orang Zhonghua untuk bermigrasi ke Asia Tenggara. Populasi orang Zhonghua di Singapura dan Malaysia meningkat pesat, sehingga mayoritas populasi Singapura adalah Zhonghua dan hampir separuh populasi Malaysia adalah Zhonghua.

April 1912, Yuan Shi Kai袁世凱 [Yen She Kai] penguasa militer Beiyang 北洋( yang meliputi provinsi Liaoning遼寧, Hebei 河北 & Beijing 北京) berhasil mendesak Sun Yi Xian keluar dari Nanjing南京 dan Sun Yi Xian孫逸仙 kemudian mengungsi ke Jepang. Yuan Shi Kai 袁世凱 menjadi penguasa di Beijing北京, Dinasti Qing berakhir. Yuan Shi Kai mengabulkan permintaan rakyat untuk mengadakan pemilihan umum.

Februari 1913, pemilihan umum untuk pertama kalinya dalam sejarah Zhongguo dimenangkan oleh Partai Nasionalis atau Guo Min Dang國民黨 [Kuo Min Tang] yang dipimpin Sun Yi Xian 孫逸仙 dan kawan-kawan. Namun Yuan Shi Kai袁世凱 tak dapat menerima kemenangan Sun Yi Xian 孫逸仙 sehingga kemudian membatalkan hasil pemilihan umum, dan mengangkat diri sendiri sebagai Presiden (1913-1915).

PERANG DUNIA I (1914-1918)

Tahun 1914, Perang Dunia Pertama meletus, dan Jepang memanfaatkan kesempatan ini dengan mengambilalih Qingdao 青島 , koloni Jerman di pesisir provinsi Shandong 山東, akhir tahun 1914. Bahkan tahun 1915 Jepang berhasil memaksa Presiden Yuan Shi Kai 袁世凱 menandatangani Perjanjian “21 Pasal” yang mengizinkan Jepang mengambilalih koloni Jerman “Qingdao” 青島, memberikan kebebasan pedagang Jepang untuk beroperasi dan berdomisili di seluruh Zhongguo, mengizinkan Jepang memiliki pelabuhan Lushun旅順 [Liishun] atau “Port Arthur” di provinsi Liaoning遼寧 yang telah dikuasainya sejak 1905, mengizinkan Jepang menjalankan perusahaan kereta api (Manchuria-Korea) dan industri besi baja di Zhongguo (terutama di provinsi Liaoning), dan memberikan Jepang hak untuk mencampuri kebijakan Zhongguo di bidang militer, politik, dan ekonomi.

Perang Dunia I (1914-1918) dipicu oleh geriliyawan Serbia yang menembak mati Putra Mahkota Austria (Francis Ferdinand) yang menyinggahi kota Sarajevo, Bosnia, Semenanjung Balkan, bulan Juni 1914. Semenanjung Balkan yang dihuni bangsa Slavia (yang identik dengan Katolik Ortodok) penuh dengan konflik sejak dikuasai Kekhalifahan Usmaniyah/Ottoman Turki [Islam Sunni] abad ke-16 dan kemudian diperebutkan oleh Kekaisaran “Romawi Timur” Rusia [Katolik Ortodok] dan Kekaisaran “Romawi Barat” Austria [Katolik Roma].

Tak aneh bila bangsa Slavia di Semenanjung Balkan terpecah menjadi tiga kelompok besar sesuai agamanya yaitu Serbia (Katolik Ortodok), Kroasia (Katolik Roma), dan Bosnia (Islam Sunni). Austria menguasai Bosnia sejak 1908. Serbia ingin merebut Bosnia dari Austria dan mendirikan Serbia Raya. Juli 1914, Austria menyerang Serbia. Rusia membantu Serbia (yang sama-sama etnis Slavia). Jerman lalu membantu Austria (yang sama-sama etnis Jerman). Jadi sesungguhnya ini adalah konflik antara etnis Jerman dengan etnis Slavia.1)

Dalam konflik tahun 1914 ini, Perancis memihak Rusia sebab Perancis ingin membalas kekalahannya dalam Perang Jerman - Perancis (1870-1871). Inggris memihak Perancis & Rusia sebab Jerman adalah saingan utama Inggris secara politik dan ekonomi sejak Bismarck membangkitkan kembali Jerman. Sebaliknya, Kekhalifahan Usmaniyah/Ottoman Turki yang telah digerogoti wilayahnya oleh Rusia, Inggris, dan Perancis memilih bersekutu dengan Jerman-Austria. Meletuslah Perang Dunia I antara Jerman-Austria-Turki melawan Rusia-Inggris-Perancis yang juga menyeret negara-negara lain di seluruh dunia.

Catatan kaki:

1) Sejak tahun 1054, terjadi perpecahan antara Kristen Katolik Roma (yang berbahasa Romawi/Latin) dengan Kristen Katolik Ortodok (yang berbahasa Yunani). Hal ini sesungguhnya telah diawali sejak tahun 306 saat Kekaisaran Romawi terbelah menjadi dua yaitu Romawi Barat (Eropa Barat) dan Romawi Timur (Eropa Timur). Etnis Goth/Jerman dominan di Romawi Barat/Eropa Barat, sedangkan etnsi Slavia/Rusia dominan di Romawi Timur/ Eropa Timur. Semenanjung Balkan adalah pertemuan antara etnis Slavia (etnis terbesar di Eropa Timur) dengan etnis Jerman (etnis terbesar di Eropa Barat).

PENGGANTI YUAN SHI KAI

Desember 1915, Yuan Shi Kai袁世凱 membubarkan kepresidenan dan mengangkat diri menjadi Huang Di 皇帝/ Kaisar. Tiga bulan kemudian Yuan Shi Kai 袁世凱 meninggal (22 Maret 1916).

Setelah Yuan Shi Kai 袁世凱 meninggal, Li Yuan Hong黎元洪 [Li Yen Hong], anak buah Yuan Shi Kai, yang sebelumnya menjadi Gubernur Militer di Hubei pada saat Revolusi 10 Oktober 1911, kembali menjadi presiden Republic of China. Namun Li Yuan Hong 黎元洪 hanya bertahan setahun (Jun 1916-Jul 1917). Kemudian diganti Feng Kuo Chang 馮國璋 yang juga bertahan setahun (Jul 1917- Oct 1918). Yang paling lama menjadi presiden adalah Xu Shi Chang 徐世昌[Su She Chang] yang menjadi presiden selama empat tahun (Oct 1918- Jun 1922). 1) Presiden sama sekali tak berkuasa atas seluruh Zhongguo, para penguasa militer lokal yang berkuasa.

Oktober 1917, Kekaisaran Rusia diruntuhkan oleh Revolusi Bolshevik yang dipimpin Vladimir Lenin dan berdirilah Uni Soviet yang menganut paham Marxisme-Komunisme.

Pada Perang Dunia Pertama (1914-1918) pemerintah Zhongguo mengirim paramedis ke Eropa untuk mendukung Inggris & Perancis dengan harapan kelak Qingdao dibebaskan dari kekuasaan Jepang. Namun setelah Perang Dunia Pertama selesai tahun 1918, Qingdao ternyata tidak dikembalikan ke Zhongguo, malah akan diserahkan ke Jepang, itulah yang tertuang dalam draft Perjanjian Damai Versailles di Paris bulan Mei 1919.

Catatan kaki:

1) Li Yuan Hong kembali menjadi presiden (1922-1923). Kemudian diganti dengan Cao Kun 曹錕 (1923-1924). Lalu Duan Qi Rui 段祺瑞 [Tuan Ci Rui] (1924-1926). Terakhir Zhang Zuo Lin 張作霖 [Chang Cuo Lin] (1926-1928). Li Yuan Hong 張作霖, Feng Kuo Chang 馮國璋, Xu Shi Chang徐世昌, Cao Kun曹錕, Duan Qi Rui段祺瑞, Zhang Zuo Lin 張作霖, adalah anak buah Yuan Shi Kai 袁世凱 dan pusat kekuasaan mereka hanya di Beiyang 北洋( yang meliputi provinsi Liaoning遼寧, Hebei 河北 & Beijing 北京) bukan seluruh Zhongguo.

GERAKAN 4 MEI 1919

4 Mei 1919, Perjanjian Damai Versailles memicu demonstrasi yang digerakkan ribuan mahasiswa di Beijing北京 yang meminta Pemerintah Zhongguo (presiden Xu Shi Chang 徐世昌) untuk tidak menandatangani Perjanjian Damai Versailles dan bangkit melawan Jepang yang menguasai Qingdao 青島 [Cingtao] (provinsi Shandong 山東) dan Lushun 旅順 [Liishun] (provinsi Liaoning遼寧). Demonstrasi di Beijing 北京 yang kemudian disebut sebagai Gerakan 54 / Wu Si Yundong 五四運動 [Wu Se YiinTung] segera disambut dengan demonstrasi lain di seluruh Zhongguo. Inilah kebangkitan nasionalisme Zhongguo yang melebihi peristiwa pemberontakan militer 10 Oktober 1911 di Wuchang.

Revolusi Bolshevik bulan Oktober 1917 yang menumbangkan kekaisaran Rusia adalah salah satu faktor yang menjadi pendorong demonstrasi ini. Para demonstran yakin bahwa bila rakyat bersatu maka pemerintahan sebesar apapun bisa ditumbangkan. Akhirnya pemerintah Zhongguo (baca : presiden Xu Shi Chang 徐世昌) yang ketakutan terhadap tuntutan para demonstran itu tak pernah menandatangani Perjanjian Damai Versailles 1919 sehingga kekuasaan Jepang di Qingdao青島 (1914-1922/1945) dan Lushun旅順 (1904-1945) tak pernah diakui pemerintah Zhongguo. [Jepang akhirnya mengembalikan Qingdao 青島 kepada pemerintah Zhongguo tahun 1922 (lalu diinvasi lagi 1937), namun Lushun 旅順 tetap dikuasai Jepang hingga akhir Perang Dunia II tahun 1945].

Tahun 1919, dan seterusnya, Zhongguo mulai berhubungan erat dengan Uni Soviet.

PARTAI KOMUNIS / GONG CHANG DANG 1921

1 Juli 1921, Partai Komunis atau Gong Chang Dang 共產黨 [Kung Chang Tang] didirikan oleh Chen Du Xiu 陳獨秀 [Chen Tu Siu], Li Da Zhao 李大釗 [Li Ta Chao], Zhang Guo Tao 張國燾 [Chang Kuo Tao], Dong Bi Wu 董必武 [Tung Pi Wu], Li Da 李達 [Li Ta], dan Mao Ze Dong 毛澤東 [Mao Ce Tung]. Partai Komunis melakukan pemogokan 1922-1925 di berbagai kota besar seperti Shanghai 上海, Guangzhou 廣州, dll.

JIANG JIE SHI / CHIANG KAI SHEK 1923

Tahun 1923, Jiang Jie Shi 蔣介石[Chiang Cie She] / Chiang Kai Shek, salah satu pendukung setia Sun Yi Xian孫中山 / Sun Yat Sen, berhasil menguasai Guangzhou廣州 [Kuangchou], ibukota provinsi Guangdong 廣東 [Kuangtung]. Sun Yi Xian孫中山 / Sun Yat Sen sebagai pemimpin Partai Nasionalis menjadi penguasa tandingan Beijing. Tahun itu juga Jiang Jie Shi 蔣介石 belajar mengenai kemiliteran di Uni Soviet. Tahun 1924 Jiang Jie Shi 蔣介石 mendirikan Huang Pu Xin Jiao黃埔軍校 [Huang Pu Sin Ciao] atau Akademi Militer Huang Pu / Wham Poa.

12 Maret 1925, Sun Yat Sen/ Sun Yi Xian 孫中山 meninggal dan Chiang Kai Shek / Jiang Jie Shi 蔣介石 menggantikannya sebagai penguasa de facto Partai Nasionalis. Jiang Jie Shi蔣介石 menguasai provinsi Guangdong廣東 dan Guangxi 廣西.

Tahun 1925, Jiang Jie Shi蔣介石 menaklukkan penguasa militer di provinsi Yunnan雲南 dan Guizhou貴州.

Tahun 1926, Jiang Jie Shi 蔣介石 menaklukkan penguasa militer di provinsi Jiangxi 江西, Hunan湖南, Hubei 湖北 (Wuhan武漢).

Tahun 1927, Jiang Jie Shi 蔣介石 menaklukkan penguasa militer di provinsi Fujian 福建, Zhejiang 浙江, Jiangsu 江蘇(Shanghai上海 dan Nanjing 南京), Gansu甘肅, dan Shaanxi 陜西.

Tahun 1928, Jiang Jie Shi 蔣介石menaklukkan Beijing 北京 sehingga Jiang Jie Shi 蔣介石 diakui secara internasional sebagai Presiden Republic of China. Jiang Jie Shi pelan tapi pasti mengakhiri penjajahan bangsa Barat di Zhongguo (dengan perkecualian Hongkong yang disewa Inggris hingga 1997 dan Makao yang disewa Portugis sampai 1999. Inggris mengembalikan Weihaiwei 威海衛 (provinsi Shandong 山東) tahun 1930, Perancis mengembalikan Zhanjiang湛江 (provinsi Guangdong廣東tahun 1946).

JEPANG MENGINVASI MANCHURIA 1931

18 September 1931, Jepang dari Port Arthur/ Lushun 旅順(provinsi Liaoning) dan Korea menyerang dan menguasai seluruh Manchuria (provinsi Liaoning 旅順, Jilin 吉林, dan Heilongjiang 黑龍江 masa kini) dan mendirikan negara Manchuria / Manzhouguo 滿洲國 (1932-1945) seolah membangkitkan kembali Dinasti Qing 清 dengan mengangkat kembali Pu Yi 溥儀 sebagai kaisar boneka. Tanpa senjata dan amunisi yang memadai untuk melawan Jepang maka Jiang Jie Shi 蔣介石memilih untuk membiarkan Jepang di Manchuria.

PERANG SAUDARA I : NASIONALIS VS KOMUNIS (1934-1936)

Tahun 1934, Jiang Jie Shi 蔣介石 malah kemudian memerangi Mao Ze Dong 毛澤東 [Mao Ce Tung] pemimpin Partai Komunis yang memberontak dan mendirikan Republik Komunis di provinsi Jiangxi 江西. Jiang Jie Shi dengan ratusan ribu pasukan mengalahkan Mao Ze Dong yang hanya didukung puluhan ribu pasukan. Ucapan Jiang Jie Shi 蔣介石yang terkenal adalah “Jepang seperti penyakit kulit tapi Partai Komunis seperti penyakit jantung”.

Oktober 1934, Mao Ze Dong毛澤東 bersama dengan 86.000 kader/tentara Komunis mengungsi dari provinsi Jiangxi 江西(dan juga dari provinsi Fujian 福建 serta Hunan 湖南) ke provinsi Shaanxi 陜西namun dengan cara memutar melalui provinsi Gui Zhou貴州, Yunnan 雲南, Sichuan四川, dan tiba di Yan-an di provinsi Shaanxi 陜西 bulan Oktober 1935. Pengungsian Partai Komunis ini terkenal dengan sebutan Changzheng 長征 [Changcheng] atau Long (Chang長) March (Zheng征). Jiang Jie Shi 蔣介石 mengerahkan ratusan ribu pasukannya untuk mengejar Mao Ze Dong 毛澤東daripada melawan Jepang di Manchuria. Hal ini memicu pemberontakan internal di kalangan tentara Nasionalis.

12 Desember 1936, Zhang Xue Lang 張學良 [Chang Sie Lang] menyandera Jiang Jie Shi 蔣介石di kota Xi-an 西安 (alias Chang-an 長安 tempo dulu) dan meminta Jiang Jie Shi 蔣介石menghentikan penindasan terhadap Partai Komunis dan berkonsentrasi memerangi Jepang di Manchuria. Zhou En Lai周恩来 [Chou En Lai] dari Partai Komunis berperan penting dalam membujuk Zhang Xue Lang 張學良 untuk menyandera Chiang Kai Shek / Jiang Jie Shi 蔣介石. Sejak itu tentara Partai Nasionalis dan tentara Partai Komunis berjanji untuk bahu membahu melakukan perlawanan terhadap penjajahan Jepang di Manchuria (Liaoning旅順 – Jilin吉林 – Heilongjiang 黑龍江).

JEPANG MENGINVASI ZHONGGUO (1937-1945)

7 Juli 1937, hanya beberapa bulan setelah gencatan senjata antara Nasionalis dan Komunis terjadi, Jepang di Manchuria menginvasi Beijing 北京 [Peiching] sehingga pecahlah Perang Jepang-Zhongguo (1937-1945) yang menewaskan jutaan orang Zhonghua. Banyak yang memprediksi Jepang dapat menaklukkan Zhongguo kurang dari setahun. Namun di luar dugaan, Zhongguo dapat menahan gerak maju tentara Jepang sehingga Jepang hanya menguasai pesisir Zhongguo namun tak dapat menguasai pedalaman Zhongguo.

Partai Nasionalis mengungsi ke barat yaitu ke provinsi Sichuan 四川 [baca: Sechuan] dan mendirikan ibukota Chongqing 重慶 [Chungcing]. 1) Jepang membunuh jutaan orang Zhonghua di pesisir Zhongguo. Yang terkenal adalah pembantaian di Nanjing 南京 oleh tentara Jepang bulan Desember 1937. Selama menjajah Zhongguo, Jepang membunuh puluhan juta orang Zhonghua. Hal ini mengingatkan orang Zhonghua pada invasi Mongolia (1268-1279) dan Manchuria (1644-1662) dan mendorong migrasi jutaan orang Zhonghua dari pesisir Zhongguo ke Asia Tenggara. Di lain pihak, lebih dari 1 juta tentara Jepang tewas di Zhongguo (jauh lebih banyak dibandingkan yang tewas di tempat lain seperti di Asia Tenggara/ Samudera Pasifik).

Catatan kaki:

1) Chongqing重慶 sekarang berdiri sendiri sebagai daerah otonomi yang terpisah dari provinsi Sichuan 四川 (=Empat Sungai).

PERANG DUNIA II (1939-1945)

September 1939, Jerman menyerang Polandia. Inggris dan Perancis menyatakan Perang melawan Jerman dan meletuslah Perang Dunia II. Perang Dunia II dipicu oleh kekalahan Jerman pada Perang Dunia I yang diharuskan membayar ganti rugi yang sangat besar yang membawa kebangkrutan ekonomi Jerman dan pada gilirannya memunculkan tokoh ekstrem Adolf Hitler (lahir 1889, memerintah 1933-1945) yang tidak hanya membenci Inggris dan Perancis namun juga membenci keturunan Yahudi yang mengendalikan perekonomian Jerman. Adolf Hitler membantai jutaan orang Yahudi di seluruh Eropa.

Juni 1940, Jerman menguasai Perancis dan Belanda. Tinggal Inggris yang menjadi lawan Jerman. Amerika Serikat menjadi kaya raya dari hasil penjualan senjata dan amunisi ke Inggris.

Juni 1941, Jerman (Adolf Hitler) menyerang Uni Soviet (Joseph Stalin). Moskow direbut Jerman Januari 1942. Agustus 1942, tentara Uni Soviet terdesak jauh ke timur dan bertahan di kota Stalingrad / Volgograd.

JEPANG MENYERANG HAWAII 1941

Awal 1941, Amerika Serikat menutup jalur laut dari Jepang ke Asia Tenggara sehingga Jepang kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak yang diperlukan dalam perang di Zhongguo.

Desember 1941, Jepang menghancurkan pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour (Hawaii) yang menjadi penghalang Jepang mendapatkan minyak dari Asia Tenggara. Dalam tempo beberapa bulan seluruh Asia Tenggara jatuh ke tangan Jepang. Amerika Serikat terusir dari Filipina, Perancis terusir dari Vietnam-Laos-Kamboja, Inggris terusir dari Malaysia-Singapura-Brunei-Birma, dan Belanda terusir dari Indonesia.

AMERIKA SERIKAT VS JEPANG-JERMAN

Januari 1942, Amerika Serikat terjun dalam Perang Dunia II (1939-1945) melawan Jepang dan Jerman sekaligus. Amerika Serikat memberikan bantuan senjata dan amunisi kepada Zhongguo. Dengan bantuan senjata dan amunisi dari Amerika Serikat ini, Perang Zhongguo-Jepang bertambah sengit.

Februari 1943, Uni Soviet mengalahkan Jerman di Stalingrad. Jerman mulai terdesak mundur ke Barat. Lebih dari 1 juta tentara Jerman tewas di Soviet. Sebaliknya puluhan juta rakyat Soviet mati terbunuh.

Juni 1944, tentara Amerika Serikat yang berpangkalan di Inggris 1) mendarat di Normandy (Perancis Utara). Pertempuran di Normandy adalah pertempuran yang paling sengit selama Perang Dunia II. Jerman makin dilemahkan dengan kehadiran Amerika Serikat di Normandy ini.

April 1945, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengalahkan Jerman 2) dan merebut ibukota Berlin. Amerika Serikat menguasai Jerman Barat dan Berlin Barat sedangkan Uni Soviet menguasai Jerman Timur dan Berlin Timur. Berdirilah Tembok Berlin (hingga runtuh November 1989).

Agustus 1945, Jepang 2) mundur dari Zhongguo setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat sehingga Jepang menyerah tanpa syarat dan berakhirlah Perang Dunia II.

Catatan kaki:

1) Perang Dunia II melemahkan Inggris sehingga Amerika Serikat kemudian menggantikan Inggris sebagai negara adidaya/super power setelah Perang Dunia II. Amerika Serikat / United States of America (USA) berhasil membujuk dunia internasional untuk sepakat menggunakan US Dollar sebagai devisa. Dengan demikian secara teoritis USA tak bisa bangkrut walaupun saat ini selalu dilanda defisit dan menjadi negara pengutang terbesar di dunia. Mata uang Euro yang dimotori Jerman dan Perancis saat ini jelas adalah upaya Jerman dan Perancis untuk menyaingi USA dan juga mantan negara adidaya Inggris yang tetap mempertahankan gengsi mata uang Poundsterling.

2) Jepang dan Jerman bangkit dari kehancuran dan kini menjadi negara maju dengan mengubah industri militernya menjadi industri otomotif dan elektronika, bersaing dengan industri otomotif dan elektronika Amerika Serikat. Jepang dan Jerman sampai kini tetap dibatasi kekuatan militernya dan dilarang memiliki senjata nuklir.

PERANG SAUDARA II : KOMUNIS VS NASIONALIS (1945-1949)

Tahun 1945-1949, setelah Jepang terusir dari Zhongguo, terjadi Perang Saudara di Zhongguo antara Partai Komunis (Mao Ze Dong 毛澤東 / Mao Tse Tung) dan Partai Nasionalis (Jiang Jie Shi 蔣介石 / Chiang Kai Shek).

Mayoritas rakyat Zhongguo/China mendukung Partai Komunis / Gong Chang Dang 共產黨 [Kung Chang Tang] yang kader-kadernya relatif bersih dari korupsi dibandingkan Partai Nasionalis / Guo Min Dang國民黨 [Kuo Min Tang] yang kader-kadernya relatif korup.

Mao Ze Dong 毛澤東dan Partai Komunis di Zhongguo Utara secara perlahan tapi pasti menguasai seluruh Zhongguo. Jiang Jie Shi 蔣介石dan Partai Nasionalis kalah walau unggul dalam senjata dan amunisi.

Januari 1949, Beijing 北京 direbut Mao Ze Dong 毛澤東 .

Agustus 1949, Mao Ze Dong 毛澤東 yang didukung Uni Soviet bertemu dengan Jiang Jie Shi 蔣介石 yang didukung Amerika Serikat di Chongqing 重慶 untuk melakukan pembicaraan damai.

Oktober – Desember 1949 : Chiang Kai Shek / Jiang Jie Shi 蔣介石 & 700.000 tentaranya mengungsi ke Taiwan. Jutaan orang Zhonghua yang pro-Partai Nasionalis ikut bermigrasi ke Taiwan.
 
Tahun 1947, Zhang TianRan 張天然 meninggal, dan disini ada dua versi bagaimana meninggalnya. Versi yang beredar di luar adalah ditembak aparat militer pemerintah komunis, sedangkan versi internal Yi Guan Dao一貫道 / Mi Le Da Dao彌勒大道 adalah meninggal karena sakit.

Tahun 1949, Sun SuZhen 孫素真 alias Sun Hui Ming 孫慧明 (nama Taoistnya) pindah ke Taiwan bersama pemerintah Nasionalis, menghindari pemerintah Komunis yang mengejarnya. Dari Taiwan itulah kemudian Miledadao masuk ke Indonesia melaui Sesepuh Maitreyawira (1896-1985) alias Chen Bo Ling 陳 ? ? (pinyin) atau Tan Pik Ling (hokkien).
 
SEKTE / ZU 組 DARI TIANDAO 天道 saudara-saudara Yi Guan Doa / MLDD

Zu (組 ) / Sekte PALING TUA dari Tian-dao 天道 [baca: Thien-Tao] adalah Bao-Guang-Zu 寶光組 [baca: Pao-Kuang-Cu] yang didirikan tahun1935 dan sampai saat ini tetap memiliki pengikut yang relatif lebih besar dengan cabang yang relatif lebih mengglobal dibandingkan zu-zu lainnya. Mi-le-da-dao 彌勒大道 [baca: Mi-Le-Ta-Tao] (Buddhisme Maitreya di Indonesia) terkait dengan Zu ini.

Pesaing utama Bao-Guang-Zu 寶光組 adalah Fa-Yi-Zu 發一組 [baca: Fa-I-Cu] yang didirikan tahun 1947 yang memiliki pengikuti relatif lebih besar dan memiliki cabang yang tersebar di seluruh dunia pula. Yi-guan-dao 一貫道 [baca : I-Kuan-Tao] (saingan utama Mi Le Da Dao di Indonesia) terkait dengan Zu ini.

Zu-zu lain nampaknya tak begitu berkembang.

Contoh-contoh Zu 組 dan tahun berdirinya (Note: Zu yang berdiri setelah 1950 tidak termasuk dalam daftar ini):

1) BaoGuang Zu 寶光組 1935
2) FaSheng Zu法聖組 1938
3) WenHua Zu 文化組 1946
4) ChangZhou Zu 常州組 1946
5) JiChu Zu 基礎組 1946
6) FaYi Zu 發一組 1947
7) QianYi Zu 乾一組 1947
8) HuiGuang Zu 慧光組 1947
9) MingGuang Zu 明光組 1947
10) XingYi Zu 興毅組 1947
11) TianXiang Zu 天祥組 1948
12) TianZhen Zu 天真組 1948
13) HaoRan Zu浩然組 1948
14) ZhongYong Zu 中庸組 1948
15) JinGuang Zu 金光組 1950
16) AnDong Zu 安東組 1950
 
Catatan tambahan : THE MIND MAKER patriah ke 8 silsilah timur akhir - LUO MENG HONG 羅夢鴻 (Original Name) alias LUO WEI QUN 羅蔚群 (Taoist Name) alias LUO QING 羅清 (Book Name)

Sect: The Dragon Flower Gathering (Longhuahui 龍華會)
Books: Five Parts in Six Volumes (Wubu Liuce 五部六冊)
By: Luo Qing羅清(1442-1527)

Source:
CEPS-

龍華會是十六世紀末創立的俗家佛教運動,直至今日尚存於中國大陸和臺灣。這運動特別引人注目的原因是幾個世 紀以來它所產生的大量文本,透過這些文本我們得以詳細檢視它的成員的許多觀點。這些文本的共同關鍵特徵就是 對於適當的祭祀和儀式的強烈關注,這多半是受了十六世紀初期一位俗家佛教作者羅清 (1442-1527)的影響。在羅清的《五部六冊》一書中,明白的將大部分的俗家佛教科儀貶斥爲無用且無意義的活動。 在晚明所有的宗教運動中,龍華會是唯一全力致力於矯正羅清的批評的教派,因此,它也以的拒絕祭祀祖先和燃燒 紙錢等驚世駭俗的堅持而廣爲人知。此外,他們很認真的看待吃素一事。這些觀點使他們處於在地宗教組織之外, 也讓信徒們很難參加社區生活。龍華會的前兩位會長殷/應繼南(1527/1540-1582)和姚文宇(1578-1646)以他們的嚴苛生活方式聞名,其中又以姚文宇的儀式執行留下了特別細節清楚的記錄。這種記錄很典型 的將他描繪成一個不必靠神奇的科儀,就能以個人的神能施行神聖及邪惡力量的人。他們也強調他嚴肅執行主要用 來表達信徒虔誠的龍華會儀式。這種對於科儀的懷疑態度也爲後來的信徒所接受,他們因此偶有因自己的信仰而引 來的麻煩。


The Dragon Flower Gathering (Longhuahui龍華會) is a lay Buddhist religious movement that was founded during the late sixteenth century and has continued to exist until today, both on the Chinese mainland and in Taiwan. This movement is particularly noteworthy for the sizeable amount of texts that it has produced over the centuries, which allow us to investigate many of its members' viewpoints in considerable detail. One key characteristic of these works is a strong interest in proper worship and ritual, a perspective that is highly indebted to the lay Buddhist author of the early sixteenth century, Luo Qing羅清(1442-1527), who in his Five Parts in Six Volumes (Wubu liuce五部六冊) explicitly disparaged most lay Buddhist rituals as useless and meaningless activities. Of all late Ming religious movements, the Dragon Flower Gathering is the only one to fully address Luo Qing's criticisms, causing it to become widely known for its astonishing rejection of ancestor worship and the burning of paper money. In addition it took the vegetarian lifestyle very seriously. These views situated the movement largely outside of local ritual frameworks, making it difficult for members to participate in communal life. The Dragon Flower Gathering's first two patriarchs, Yin (or Ying) Ji'nan殷/應繼南 (1527/1540-1582) and Yao Wenyu姚文宇 (1578-1646), gained renown for their strict lifestyles, with Yao's ritual practice being documented in particular detail. Such accounts typically portray him as impressing demonic and divine forces by the power of his charisma, and not by magical rituals. They also stress his practice of sober Dragon Flower Gathering rites, which are mainly directed at expressing the believer's devotion. This skeptical attitude towards ritual was shared by subsequent generations of followers, who sometimes got into trouble because of their beliefs.

Dragon Flower Gathering / Persamuan (Tiong)Hua Naga (Long Hua Hui 龍華會) adalah sebuah gerakan keagamaan awam Buddhis yang didirikan pada akhir abad ke-16 dan masih eksis hingga saat ini, baik di China daratan maupun di Taiwan. Gerakan ini menarik perhatian dengan begitu banyaknya dokumentasi/naskah yang diproduksi selama beratus tahun, yang memungkinkan kita menyelidiki secara cukup rinci pandangan hidup pengikut-pengikutnya.

Salah satu karakter kunci dari dokumentasi/naskah ini adalah perhatian yang kuat atas pujabakti dan ritual yang dianggap tepat, sebuah perspektif yang berasal dari penulis awam Buddhist pada awal abad ke-16 yang bernama Luo Qing [Luo Ching] 羅清(1442-1527) diyakini sebagai LUO WEI QUN 羅蔚群, yang dalam buku karangannya Five Parts in Six Volumes / Lima Bagian dalam Enam Volume (Wu-bu Liu-ce [Wu-pu Liu-ce] 五部六冊) secara terang-terangan menghina semua ritual Buddhis awam sebagai kegiatan yang tak berguna dan tak bermakna.

Dari semua gerakan keagamaan pada akhir Dinasti Ming, Persamuan LUNG HUA adalah satu-satunya gerakan yang mengungkapkan kritik-kritik Luo Qing secara penuh, yang menyebabkannya terkenal karena penolakan yang mencengangkan atas upacara sembahyang kepada leluhur dan pembakaran uang-uangan kertas dalam upacara sembahyang kepada leluhur. Sebagai tambahan gerakan ini menerapkan gaya hidup vegetarian dengan serius.

Pandangan hidup seperti ini menyebabkan gerakan ini dikucilkan dari kerangka ritual masyarakat lokal dan para pengikutnya sulit berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat. Dua Patriat pertama dari Persamuan LUNG HUA, yakni : Yin atau Ying Ji-nan 殷/應 繼南 [ Yin/Ying Ci-Nan ] (1527/1540-1582) dan Yao Wen-yu 姚文宇 [ Yao Wen-Yii ] (1578-1646), Mereka ini terkenal karena gaya hidup mereka yang ketat, dan ini terlihat dari praktek ritual Yao yang terdokumentasi secara rinci.

Beberapa dokumentasi memberikan gambaran bahwa Yao memikat kekuatan arwah dan malaikat ( KUI & SEN ) bukan melalui ritual magis namun melalui kekuatan kharismanya.


 
CHAPTER TWO : BAOJUAN* IN CHINESE RELIGIOUS HISTORY
BAB DUA: GULUNGAN BERHARGA* DALAM SEJARAH KEAGAMAAN CHINA


Istilah baojuan 寶卷 [Pao Ciien]/precious scroll/gulungan berharga ini tak lain adalah amanat suci Laomu/para Buddha yang diperoleh dari ritual tulisan pasir.

Page 18

Seiwert traces the beginnings of baojuan 寶卷 to Luo Qing 羅清[1443 – 1527], a sectarian teacher in the mid-Ming whose works were first published in 1503. Whether or not he composed the first baojuan 寶卷 , Luo Qing 羅清, also known as Luo Menghong羅夢鴻, was certainly the first sectarian author about whom we have firm biographical information.43)

Seiwert melacak awal mula baojuan 寶卷 ke Luo Qing 羅清[1443 – 1527], seorang guru sektarian pada masa pertengahan Dinasti Ming yang karyanya diterbitkan pertama kali tahun 1503. Luo Qing 羅清, yang juga dikenal sebagai Luo Menghong羅夢鴻, adalah penulis sektarian pertama yang informasi riwayat hidupnya kita ketahui dengan pasti walau kita tidak tahu apakah dia orang yang pertama kali menulis baojuan 寶卷.

Born in Shandong, and spending most of his life teaching northwest of Beijing, he attracted a large following drawn from all levels of society during his teaching career, and his writings also influenced later religious teachers and authors.44)

Lahir di Shandong [Shantung] dan menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai guru di Beijing barat laut, dia memikat banyak pengikut dari semua tingkat sosial selama karirnya sebagai guru, dan tulisan-tulisannya kelak mempengaruhi banyak guru agama dan banyak penulis keagamaan di kemudian hari.

A former soldier, Luo's teachings drew on the texts mentioned above and established many foundations for later baojuan 寶卷 , although he was certainly not the only source of inspiration for later teachers. Significantly, he used the term 'baojuan' 寶卷 to refer to two of his five major works: “The Precious Volume of Self-Determination, Needing Neither Cultivation nor Verification, Which Rectifies Belief and Dispels Doubt” (Zhengxin Chuyi Wuxiu Zhengzizai Baojuan 正信除疑無修證自在寶卷)

Sebagai seorang mantan tentara, ajaran-ajaran Luo diambil dari teks yang disebutkan di atas (yaitu mengenai Wu Sheng Lao Mu dan akhir zaman) dan menjadi dasar bagi baojuan 寶卷 berikut-berikutnya, walaupun Luo Qing bukan satu-satunya sumber inspirasi bagi guru-guru berikutnya. Secara signifikan, dia menggunakan istilah 'baojuan' 寶卷 untuk dua dari lima karya utamanya: “Gulungan Berharga” 寶卷 Keteguhan Diri 自在, yang tidak 無 memerlukan Pembinaan 修 ataupun Verifikasi 證, yang Membetulkan Kepercayaan 正信 dan Mengusir Keraguan 除疑(Zhengxin Chuyi Wuxiu Zhengzizai Baojuan 正信除疑無修證自在寶卷)

43) Seiwert gives his personal name as Menghong, and provides three examples of homonymic characters used to write it: 夢鴻;孟洪;孟鴻. Hubert Seiwert and Ma Xisha, Popular Religious Movements and Heterodox Sects in Chinese History (Leiden: Brill, 2003), 217; 228.
44) For a look at some later texts directly influenced by Luo's teachings, see Overmyer, Precious Volumes, 124-135

Page 20

While most baojuan 寶卷 were copied by hand, many were printed, although the texts themselves may have existed in manuscript form before being published. Most of the texts that still exist today were printed between the Zhengde 正德[1506 – 1521] era of the Ming and the Kangxi 康熙[1662 – 1722] era of the Qing, in a style imitating that of Buddhist scriptures.

Walaupun ada baojuan 寶卷 yang diperbanyak dengan cara disalin secara manual, banyak baojuan yang dicetak oleh percetakan, meskipun teks itu sudah eksis dalam bentuk manuscript sebelum dipublikasikan. Kebanyakan teks yang masih eksis hingga kini, dengan sebuah gaya yang meniru kitab suci Buddhis, dicetak antara masa pemerintahan Dinasti Ming di bawah kaisar Ming Wuzong 明武宗 alias Zhu Houzhao 朱厚照 era Zhengde 正德[1506 – 1521] dan masa pemerintahan Dinasti Qing di bawah Kaisar Qing Shengzu 清聖祖 alias Aisin Giorro Xuanye 愛新覺羅玄燁 era Kangxi 康熙[1662 – 1722].

Page 21

She [Catherine Bell] argues that the later texts of the 'spirit-writing' genre, where scripture is produced by a medium and transcribed into an intelligible text, may be seen as the result of this process.

Catherine Bell berpendapat bahwa naskah-naskah berikutnya dengan gaya ‘penulisan-roh’, dimana sebuah naskah diproduksi melalui sebuah medium dan ditulis dalam teks yang dapat dimengerti, mungkin bisa dilihat sebagai hasil dari proses ini.

Page 22

Luo's teachings were directed to soldiers and officials, not to monks and nuns immersed in the traditions of the Buddhist canon. One result of this is that many baojuan 寶卷 tend to be critical of priests, whereas the earlier sutra commentaries and sujiang support the monastic order.56)

Ajaran-ajaran Luo ditujukan untuk tentara dan aparat pemerintah, bukan kepada biarawan dan biarawati yang terbenam dalam tradisi kanon Buddhis. Salah satu dampak dari hal ini adalah banyak baojuan 寶卷 yang cenderung kritis kepada para biarawan, yang mana komentar sutra sebelumnya biasanya mendukung ordo biarawan.

Lay life does not appear as secondary or less important then monasticism, but as the natural setting for religious activity.57) This no doubt enhanced the appeal of sectarian teachings to laypeople.

Kehidupan awam tidak nampak sebagai kehidupan kelas dua atau kehidupan tidak penting dibandingkan kehidupan membiara, namun nampak sebagai kehidupan alamiah untuk aktivitas keagamaan. 57) Hal ini tak diragukan lagi meningkatkan daya tarik ajaran sektarian ini bagi orang awam.

Baojuan 寶卷 preach a universal message, a description of the world and the cosmos which applies to all types of people, and yet in formulating such a message religious groups dismissed the teachings of competing sects as heterodox. Texts usually open with a description of the creation of the world, often leading into the central mythologies of the Eternal Mother and Maitreya.58)

Baojuan 寶卷 mengkhotbahkan sebuah pesan universal, sebuah gambaran mengenai dunia dan semesta yang dapat diterapkan ke semua jenis orang, dan dalam memformulasikan sebuah pesan itu kelompok keagaaman itu tak segan menganggap ajaran dari sekte-sekte yang bersaing dengannya sebagai ajaran heterodoks/menyimpang. Teks-teks biasanya dibuka dengan sebuah gambaran mengenai penciptaan dunia, yang seringkali berpusat pada mitologi Lao Mu dan Maitreya. 58)


Most baojuan 寶卷 also included a description of a future apocalypse which would result in the destruction of the world, and thus in their teachings encapsulated the entire history of the universe. Followers of the sectarian teaching were taught that they were part of an elect few who would be spared from the sufferings and disasters of this coming calamity. As Richard Shek observes, while the opportunity of salvation was open to all, only those who joined the sect would be saved.59)

Kebanyakan baojuan 寶卷 juga mencakup sebuah gambaran kiamat masa depan yang akan menghancurkan dunia, dan karena itu ajaran mereka seolah meringkas seluruh sejarah semesta. Pengikut dari ajaran sektarian ini diajarkan bahwa mereka adalah orang-orang terpilih, yang jumlahnya sedikit, yang akan tersisa/terselamatkan dari penderitaan dan bencana dari kiamat yang menjelang datang itu. Sebagaimana yang Richard Shek amati, walaupun kesempatan penyelamatan terbuka untuk semua orang, namun hanya mereka yang bergabung sekte itu yang akan diselamatkan. 59)


56) Overmyer, Precious Volumes, 11-12. See appendix A for criticism of monks.
57) Overmyer, Precious Volumes, 275-276.

58) See for example Huang Yupian's discussion of the Gufo Tianzhen Kaozheng Longhua Baojing, which opens with “From the unbeginning, [there was] neither heaven nor earth, neither sun nor moon, neither people nor animals; from within the true emptiness, transformed forth the honoured one, the Ancient Buddha of the True Heaven Without Limit.” Sawada Mizuho, Kochu Haja Shoben (Corrected and Annotated A Detailed Refutation of Heresy) (Tokyo: Dai'ichi Shobo, 1972), 19. Also see the
opening chapter of the Chuxi Baojuan 出西寶卷. Zhang Xishun, ed. Baojuan Chuji ('Precious Volumes', First Collection) Vol. 19, ([Taiyuan?]: Shanxi Renmin Chubanshe, 1994), 301-311.
59) Richard Shek, “Sectarian Eschatology and Violence” in Violence in China: Essays in Culture and Counterculture eds. Jonathan N. Lipman and Stevan Harrel (Albany: State University of New York Press, 1990), 98-102.

Page 23

The central deities of most baojuan 寶卷 were the Eternal Venerable Mother / Wu Sheng Lao Mu 無生老母 and Maitreya. As mentioned above, from the time of Luo Qing羅清 the Eternal Venerable Mother had assumed paramount importance in the mythologies of sectarian teachings. While the roots of this deity extend possibly as far back as the 13th century, Luo's inclusion of the Eternal Mother myth in his writings seems to have been the major inspiration for her incorporation and development by later sectarian writers.60)

Makhluk surgawi yang menjadi pusat pembahasan baojuan 寶卷 adalah Wu Sheng Lao Mu 無生老母 dan Maitreya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, sejak era Luo Qing 羅清(1443-1527), Laomu 老母 telah menjadi mitologi yang paling penting bagi ajaran sektarian ini. Akar dari mitos Lao Mu 老母 ini dapat dilacak hingga ke abad 13, kebiasaan Luo Qing 羅清memasukkan mitos Laomu ke dalam tulisannya nampaknya menjadi inspirasi utama bagi penulis-penulis berikutnya untuk memasukkan Lao Mu ke dalam tulisan mereka dan mengembangkannya lebih lanjut.


However, even he was building upon an earlier tradition, as evidenced by the appearance of mother-goddesses in the Huangji Baojuan 皇極寶卷 mentioned above, some of which are referred to as “Venerable Mother” / Lao Mu老母. 61)

Bagaimanapun juga, walaupun Luo Qing 羅清membangun ajarannya berdasarkan tradisi sebelumnya, seperti yang dibuktikan dengan munculnya Tuhan Mama dalam Huangji Baojuan 皇極寶卷 yang disebutkan sebelumnya, beberapa di antaranya jelas-jelas disebut sebagai Lao Mu 老母. 61)


While the creation of the world and the establishment of the original religious doctrine was the work of the Ancient Buddha / Gu Fo 古佛, the Eternal Mother / Wu Sheng Lao Mu 無生老母 functions as the spiritual mother of all humankind, a personal deity full of compassion.62) She is described as residing in a heavenly palace, saddened at the low state to which humanity has fallen.

Bila penciptaan dunia dan penetapan ajaran keagamaan yang asli sebagai karya dari Buddha Purba / Gu Fo 古佛, maka Wu Sheng Lao Mu 無生老母 berfungsi sebagai bunda spiritual bagi seluruh umat manusia, sejenis tuhan personal yang penuh welas asih. 62) Laomu 老母 digambarkan tinggal di sebuah istana surgawi, bersedih hati melihat umat manusia yang terjatuh dalam tingkat yang rendah.


Buddha Maitreya (Mile Fo 彌勒佛), a figure from the Buddhist tradition, also appears in many baojuan 寶卷, including the Chuxi Baojuan 出西寶卷 translated in appendix A. He operates as a messenger for the Eternal Mother, bringing the true teachings down to earth where those who hear and believe in them will be saved. In other contexts he takes on a more political role, appearing as a future leader of the world.63)

Buddha Maitreya (Mile Fo 彌勒佛), sebuah tokoh dari tradisi Buddhis, juga muncul dalam banyak baojuan 寶卷, termasuk Chuxi Baojuan 出西寶卷 (yang diterjemahkan dalam Appendix A tesis ini). Buddha Maitreya berperan sebagai utusan Laomu 老母 , membawa ajaran sejati turun ke bumi dimana mereka yang mendengar dan percaya dengan ajarannya akan diselamatkan. Dalam konteks yang lain Buddha Maitreya mengambil peran yang lebih politis, muncul sebagai pemimpin dunia di masa depan. 63)

This political nature of Maitreya is not always present in all the texts; he may simply be delivering religious teachings which do not require political or social change except within the religious community itself, much like Shakyamuni Buddha.64)

Sifat politis Maitreya ini tidak selalu nampak dalam semua baojuan, biasanya Buddha Maitreya hanya menyampaikan ajaran religius yang tidak mensyaratkan perubahan politik dan sosial kecuali dalam komunitas religius yang bersangkutan, seperti Buddha Sakyamuni. 64)

By the late-Imperial period, Maitreya (Mile 彌勒) was still an important figure in orthodox Buddhism, although since the Song dynasty his image had largely been supplanted by that of the Budai Monk (Budai Heshang 布袋和尚), the fat laughing figure which greets visitors at Chinese temples even today.65)

Pada periode akhir kekaisaran China (Ming & Qing), Maitreya (Mile 彌勒)tetap merupakan sebuah tokoh penting dalam Buddhisme orthodox (=sejati), yang sejak Dinasti Song, citra Buddha Maitreya telah disamakan dengan citra Bhiksu Berkantong / Budai Heshang 布袋和尚,tokoh yang gemuk yang tertawa, menyambut para pengunjung di bio/miao/kelenteng orang-orang Chinese bahkan hingga hari ini. 65)

It is clear however that in baojuan 寶卷 texts Maitreya (Mile 彌勒)was often linked to discussions about social and political topics. The Dragon Flower Assemblies (Longhua Hui 龍華會) of the Dragon Flower Sutra were said to be modeled on religious assemblies presided over by Maitreya (Mile 彌勒); this in turn served as a model or inspiration for religious groups forming their own communities.66)

Jelas sekali bagaimanapun juga dalam teks baojuan 寶卷, Maitreya (Mile 彌勒) sering terkait dengan diskusi yang membicarakan topik sosial dan politik. Persamuan Bunga Naga (Longhua Hui 龍華會) ** yang berpedoman pada sutra Bunga Naga / Longhua 龍華 disebut sebagai sebuah model dari persamuan/perkumpulan keagamaan yang dipimpin oleh Maitreya (Mile 彌勒); yang pada gilirannya memberikan sebuah model atau inspirasi bagi berbagai kelompok keagamaan yang juga mengagungkan Maitreya untuk membentuk komunitas sendiri.

**[catatan penerjemah : saya pribadi kadang menerjemahkan 華 bukan sebagai ‘Bunga’ tapi ‘(Tiong)hua’. Suku Hua華, suku nenek moyang orang China/Tionghoa oleh sebagian sejarawan disebut juga sebagai Suku Bunga karena memang bila dianalisis dari simbol tulisannya, Hua(華) memang menggambarkan ‘Bunga’ yang sedang mekar].

Maitreya (Mile 彌勒) was also said to descend one day to earth to “take control” (zhangshi 掌世), a phrase with clear political intentions and one which Huang Yupian 黃育楩 was to argue against in his Poxie Xiangbian 破邪詳辯 (A Detailed Refutation of Heresy).67)

Maitreya (Mile 彌勒)juga dikatakan akan turun ke dunia suatu hari untuk “mengambil kendali” (zhangshi 掌世)

63 Daniel L. Overmyer, “"Messenger, Savior, and Revolutionary: Maitreya in Chinese Popular Religious Literature of the Sixteenth and Seventeenth Centuries" in Maitreya, the future Buddha, eds. Alan Sponberg and Helen Hardacre (Cambridge University Press, 1988), 110-115.
64 Seiwert and Ma, 358.
65 Zhao Chao, "Lüetan Fojiao Zaoxiangzhong Mile Xingxiang de Yanbian (A Brief Discussion of the Evolution of the Form of Maitreya in Buddhist Statues)" in Budai Heshang Yu Mile Wenhua (The Budai Monk and Maitreyian Culture) ed. He Jingsong (Beijing: Zongjiao Wenhua Chubanshe, 2003),48.
66 Daniel L. Overmyer, “Values in Chinese Sectarian Literature: Ming and Ch'ing Pao-chüan” in Popular Culture in Late Imperial China eds. David Johnson, Andrew J. Nathan and Evelyn S. Rawski (Berkeley: University of California Press, 1985), 241; 221.
67 See below, pp. 65-96.
 
In the present time of the “End Dharma” (mo fa 末法) monks and priests are discredited, but “white-robed” laymen can take their place as religious leaders and reserve the true teachings through the difficult times.

Pada masa kini ketika dunia memasuki era “Dharma Akhir” (mo fa 末法), para bhiksu didiskreditkan dan orang awam yang “berjubah putih” [jubah putih ini adalah ciri khas Teratai Putih dan juga ciri khas Miledadao] mengambilalih peran para bhiksu sebagai pemimpin agama dan menyajikan kembali ajaran yang sejati dalam masa-masa sulit di era Mo Fa末法 ini.


5) See below, p. 70.

Page 47

While selfishness and greed are seen as immoral in orthodox Buddhism, and whereas traditionally they were to be avoided for the deleterious karmic effects on oneself, the moral criticisms of the Chuxi baojuan 出西寶卷 have a decidedly social focus. Most of the sins committed by the powerful and wealthy are antisocial, harming the community and only benefiting a small number of families. Economic concerns loom largely as well, as cheating in trade and the seizure of property are mentioned several times. Good deeds on the other hand, such as participating in a vegetarian diet and respecting one's elders, serve to integrate a community.

Dalam agama Buddha keegoisan dan keserakahan dipandang sebagai perilaku tak bermoral dan kedua perilaku itu berusaha dihindari, dan hal ini juga nampak dalam Chuxi baojuan 出西寶卷 sebagai sebuah kritik moral yang terkait dengan kehidupan sosial saat itu. Pejabat yang berkuasa dan pengusaha kaya raya (atau kombinasinya: penguasa sekaligus pengusaha) yang egois dan serakah, yang hanya mementingkan /menguntungkan keluarga mereka yang segelintir itu, telah melukai masyarakat dengan perilaku egois dan serakah mereka, menjadi sasaran kritik dalam baojuan寶卷. Baojuan 寶卷 juga menyebutkan mengenai sisi remang-remang/gelap dalam perekonomian saat itu seperti tipu menipu dalam perdagangan atau penyitaan properti yang sewenang-wenang. Perbuatan bajik seperti berperanserta dalam pola makan vegetarian dan menghormati yang lebih senior**, di sisi lain, sangat dipuji dalam baojuan 寶卷 sebagai perbuatan yang dapat merekatkan kembali komunitas yang terkoyak akibat keserakahan dan keegoisan.


The last chapter that deals with social criticism begins with an attack on soldiers and the military. Here the military is described as a purely destructive force, killing and raping without regard for the consequences of their actions. In the next section however the discussion moves on to men who leave their families to become monks in an assembly. It may seem strange to speak of soldiers and monks in the same breath, but both occupations were at times avenues for desperate men who were unable to survive on their own. Both soldiers and monks are forced to leave their families, and it is this threat to the social structure that is being criticized here. Even “brave and strong soldiers” may later find “no path to walk” and be forced into a monastery.13) Here they are priests only in
name, using words such as the Way and the Dharma but actually behaving with the hypocrisy described in the fifth chapter of the baojuan寶卷 .

Bab terakhir terkait dengan kritik sosial terhadap tentara dan militer. Militer digambarkan sebagai kekuatan yang hanya bisa merusak, membunuh dan memperkosa tanpa peduli karma dari tindakan mereka. Dan pada bagian berikutnya diskusi berpindah kepada orang yang harus meninggalkan keluarga mereka untuk menjadi biarawan. Nampaknya ganjil membicarakan tentara dan biarawan pada saat yang bersamaan, namun kita perlu memahami bahwa pada masa itu dua profesi ini adalah sebuah peluang bagi mereka yang menganggur yang tak dapat menyokong kehidupan mereka sendiri. Baik tentara maupun biarawan, dua-duanya terpaksa harus meninggalkan keluarga mereka, mengancam struktur sosial masyarakat yang mana seorang lelaki seharusnya berbakti pada orangtua mereka, dan inilah yang menjadi kritik sosial dalam baojuan 寶卷. Bahkan “para tentara yang berani dan kuat” suatu hari tak menemukan “jalan setapak untuk dijalani” [baca: pensiun atau dipecat] dan terpaksa menjadi biarawan untuk menyambung hidup. 13)

Dalam hal ini biarawan hanya sebuah sebutan belaka, para biarawan dari mantan tentara itu mengumbar kata-kata seperti Tao dan Dharma namun perilaku mereka munafik, dan perilaku inilah yang digambarkan dalam baojuan寶卷 [baca: amanat suci Laomu/para Buddha].
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.