• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Maitreya...buddha akan datang, membawa kebahagiaan,menjadikan dunia seperti surga.

yg ini sy jg tau pernah baca di sutra kebajikan dewa kwan kong. Mengenai kitab ini terkadang suka ditemukan divihara. Disana tertulis bahwa dewa Kwan Kong / Bodhisattva Dhammasatya dianggap sebagai bodhisattva pelindung dharma. Mengenai pengangkatan barangkali memang tidak ada :D
hanya saja perlambangan. Sebenarnya Kwan kong adalah salah satu dari 8 Bodhisattva Mahasattva dalam budhisme. jd kedudukannya tentunya sudah diatas dewa. tp sebagian besar umat justru menyebutnya dengan sebutan Dewa. Barangkali sebagian umat mengidentikkannya sebagai dewa kemakmuran/pelindung usaha :D

Tp adalah mengapa ia dianggap sebagai "pelindung dharma" adalah karena kebajikan, keteguhan serta kesetiaan dari pribadi Kwan Kong sendiri. Yang jika diartikan seseorang yg berdoa kpd Kwan Kong adalah berarti belajar atau menjadikan diri sendiri sebagai "pelindung dharma", melalui keteguhan akan sila, kebajikan dan moralitas serta kesetiaan pada janji, sumpah / ikrar.Seperti yang tercermin dari pribadi Kwan Kong itu sendiri.

seorang boddhisatva setiap kehidupannya selalu berusaha mengumpulkan parami......
mana ada boddhisatva sedang mengumpulkan parami malah membunuh sana-sini.....(bisa baca di saat sang buddha mengumpulkan parami)

sy pikir seorang jendral perang seperti beliau hanya bersifat pahlawan negara....hanya saja terlalu di agung-agungkan jadi naik pangkat nya menjadi dewa....bahkan boddhisatva...bahkan ada yang menyebut nya menjadi buddha kwang kong.

mengapa bukan imam bonjol,dipenegoro,RA kartini,sultan-sultan yang perang melawan penjajah di angkat menjadi dewa,boddhisatva,buddha?....

padahal keberanian serta perlindungan mereka tidak ada bedanya dengan jendral kwan kong,liu bei,dsb-nya.^^
 
@marce
mungkin saja imam bonjol, diponegoro, ra kartini dll itu di angkat jadi dewa ato lain2, cuma kita ngak tau :D :D,
 
@marce
mungkin saja imam bonjol, diponegoro, ra kartini dll itu di angkat jadi dewa ato lain2, cuma kita ngak tau :D :D,

memang pernah dengar sebutan dewa imam bonjol ato dewa diponegoro? :D
paling banter jg pahlawan imam bonjol. tp kl disananya terlahir disurga/alam dewa krn jasa pahalanya, sp yg tahu..>:D<
 
@Marcedes, Kwan Kong "diangkat"/dipercaya sebagai dewa oleh masyarakat china sebenarnya karena tingkah lakunya yang selalu menjunjung tinggi kesetiaan, keadilan yang dipercayainya, kesusilaan dan kebaikannya. harta, wanita dan arak tidak pernah dapat menggoyahkan imannya. bahkan sampai akhir hayatnya, beliau tidak pernah berkhianat.

Beberapa tindakannya yang bisa kita tiru :
1. setia - bahkan saat terjepit dan nyawanya terancam tidak pernah berpikir untuk menyerah. Beliau menyerah karena ingin menyelamatkan keluarga kakak angkatnya (Lauw Pie - Liu Bei). Setelah menyerah pun, walaupun dikasih harta, perempuan, kedudukan dan kuda, hanya kuda yang diambil - dengan alasan dapat digunakan untuk mencari kakak angkatnya.
2. Menjunjung tinggi kesusilaan. Pernah diuji diberikan 1 kamar untuk beliau dan kakak iparnya (oleh Co Coh) tapi beliau malah memilih untuk duduk di depan kamar dan membaca Kitab Su Si, sekaligus menjaga keselamatan kakak iparnya.
3. Kebaikannya (ingat budi dan dapat membalas budi). Walaupun menanda tangani perjanjian untuk menangkap Co Coh (saat co coh kalah perang), beliau tidak tega menangkap co coh yang sudah tidak dapat melawan karena teringat oleh hutang budinya kepada co coh. (Apakah kita dapat melakukan hal ini?)

Karena hal-hal tersebut, maka beliau dihormati oleh rakyat china saat itu. Kwan Kong sendiri dipercayai oleh masyarakat china mempelajari agama Buddha lebih dalam setelah wafat (dimana arwahnya ingin menuntut balas dan bertemu dengan Bhikkhu yang pernah menyelamatkannya, dan saat itu beliau mendengarkan dharma dan menjadi sadar akan kesalahannya), karena semasa hidupnya beliau dikatakan mempelajari Sam Kauw, tapi beliau lebih sering membaca Su Si Ngo Keng (sori kalo salah tulisannya) - kitab agama Kong Hu Cu (hal ini saya dapat dari beberapa sumber).

Untuk saya pribadi, saya sangat mengagumi dan menghormati beliau. saya percaya kalo beliau terlahir dialam dewa karena kebaikannya (walaupun nanti akan menerima karma buruk akibat membunuh) tapi bukan diangkat menjadi dewa. Diangkat menjadi dewa lebih kearah ajaran Tao (mengingat saat itu Kong Hu Cu dan Tao adalah agama yang sangat berpengaruh di masyarakat China). Untuk masalah Bodhisattva atau Buddha Kwan Kong, saya belum pernah dengar, jadi ga bisa komentar.

Untuk itu saya mencoba berusaha untuk bisa mencontoh tindakan2 baik yang pernah dilakukannya.

Oleh karena itu, saya minta penjelasan dari @Taneda tentang masalah ini.
 
wah seperti nya kurang dipahami yah maksud saya.

yang saya heran ," mengapa seorang jendral di gelari bodhisatva? "

ini disebabkan karena perilaku beliau sebagai manusia memang patut di acungkan jempol....
tapi kalau sampai jadi bodhisatva, seperti-nya tidak setinggi itu.

kita disini tahu "mengapa sampai seseorang/individu disebut bodhisatva"

jadi bedakan donk kategori pahlawan dan bodhisatva.
tapi kalau mau disamakan yah,,hak masing-masing ^^
 
membaca Su Si Ngo Keng (sori kalo salah tulisannya) - kitab agama Kong Hu Cu (hal ini saya dapat dari beberapa sumber).

yg ini sy punya kitabnya.

kl mnrt sy isinya berupa syair2 universal, mirip spt kitab Dhammapada gt..
kira2 boleh kah sy post ditread baru? tp nanti takut kontroversi lg....:P:P
 
post lah tapi buat [tag] saja....lagian kalau sifat nya seperti dhammapada berarti universal donk.
 
@Marcedes, sori kalo udah salah tanggap. soalnya saya juga baru kali ini dengar dari anda kalo ada yang menganggap Kwan Kong sebagai Bodhisattva atau malah Buddha. :D

Kalo @imhereyahum ingin posting Su Si Ngo Keng, sama seperti @marcedes menggunakan [tag] lebih baik, disamping itu, Su Si Ngo Keng itu isinya tentang pelajaran kesusilaan dan tata krama di kehidupan masyarakat. ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan agama Buddha, tapi menurut saya itu sedikit kok, banyak yang sesuai juga. tinggal kita mao fokus di yang mana, perbedaan atau persamaan. Asal tetap mengerti dan tidak mencampur adukkannya. karena keturunan CHina sadar atau tidak dididik dengan ajaran Kong Hu Cu sejak kecil.
 
ya maklum skrg nih banyak produk yang mirip sehingga membingungkan konsumen.. ^_^
 
@imhereyahum
Maksud ak jg bgt, terlahir di alam dewa kali :)dan mereka2 Islam kan yah?kalo di Islam kan ngak mengenal dewa/dewi, yang ak tau kalo di Islam, manusia meninggal kalo baik yah masuk surga, kalo jahat yah masuk neraka,jadi ngak ada tuh yg menyebut mereka dewa imam bonjol lah dll :D,
Omong2 kok gak nyambung banget yah ama judul?????ak jg:D
 
@Netral08, sekarang lagi intermezzo, nunggu penjelasan dari rekan2 maitreya. jadi sabar2 yach...
 
@carodammo

kitab Huineng yang dimaksud bukankah sutra altar?

Nice story 'bout Kwan Kong.. hal lain yang membuat saya kagum dari Kwan Kong adalah kekuatan fisik,prana serta samadhinya. Pernah baca cerita, ia bahkan merelakan lengannya diiris-iris hingga tulangnya terlihat.(untuk membuat obat - kl tidak salah - lupa :P) , dimana semua itu dilakukan sambil bermain catur dan tertawa seolah tidak terjadi apa-apa pada tubuhnya. Orang yang sanggup melakukan hal tersebut tentunya bukan karena ketahanan fisik semata. tapi karena ia memiliki prana serta kekuatan konsentrasi yang sangat tinggi. Dari satu juta orang barangkali belum tentu ada satu orang yang mampu melakukan hal tersebut. :)>-

maaph sedikit oot.. masih nubie. maksud dari TAG apa ya?
 
@le ciel,
Apakah benar yang dimaksud adalah sutra altar atau bukan saya tidak yakin karena pengetahuan saya di Mayahana sangat dangkal untuk hal-hal seperti ini. ditambah lagi ini ditulis oleh rekan dari Maitreya.

Untuk Kwan Kong, memang benar Beliau dibedah sampai kelihatan tulang tanpa menggunakan obat bius dan sambil bermain catur, bahkan yang menemaninya bermain catur yang tidak bisa konsentrasi. tapi bukan karena ingin membuat obat, beliau dibedah karena terkena panah beracun dan racunnya harus dibersihkan kalau tidak lengannya harus diamputasi. dan saya setuju dengan anda, kebanyakan orang teriris pisau sedikit aja udah ga tahan sakitnya, apalagi dibedah seperti itu. tapi ini tidak membuktikan beliau orang suci, tapi orang hebat dalam konsentrasi.

untuk tag, contohnya seperti ini [tanya]Tentang Konsep Anatta. CMIIW.
 
menurut gua semua sama aja.. di surga kan semua tidak berbentuk...jd bg setiap ajaran agama nama penghuni surganya beda2.. tapai kalau menurut aku sama aja(sama2 di surga)//:D
 
post lah tapi buat [tag] saja....lagian kalau sifat nya seperti dhammapada berarti universal donk.

Silahkan share yang dari Khong Hu Cu Atau Thaoisme. Umat Buddha cukup dewasa untuk membahas hal hal diluar Buddha apalagi yang berhubungan kepercayaan umat Buddha di Indonesia yang sedikit banyak masih mengenal Tri Dharma. Tidak akan Flame. Kalau Flame akan saya kepret.

menurut gua semua sama aja.. di surga kan semua tidak berbentuk...jd bg setiap ajaran agama nama penghuni surganya beda2.. tapai kalau menurut aku sama aja(sama2 di surga)//:D

Surga bisa menjadi tujuan akhir di agama lain, terutama agama Abrahamic. Sementara di agama yang berasal dari India, Surga hanya salah satu alam kehidupan. Bahwa kehidupan di surga pun tidak kekal. Jadi, kesamaannya dimana? Tidak masalah kok berpendapat berbeda bila memang berbeda. Berbeda bukan berarti harus berantem. Sama juga belum tentu bisa akur....:) saya lebih condong untuk menghormati perbedaan daripada berusaha menyamakan.
 
Surga bisa menjadi tujuan akhir di agama lain, terutama agama Abrahamic. Sementara di agama yang berasal dari India, Surga hanya salah satu alam kehidupan. Bahwa kehidupan di surga pun tidak kekal. Jadi, kesamaannya dimana? Tidak masalah kok berpendapat berbeda bila memang berbeda. Berbeda bukan berarti harus berantem. Sama juga belum tentu bisa akur....:) saya lebih condong untuk menghormati perbedaan daripada berusaha menyamakan.


ya kalau dalam agama buddha kan ada mengenal 33 tingkat alam hawa/dewa. dan diatasnya ada 1 tempat yg tidak berbentuk, yaitu tempat paling tinggi dalam agama buddha disebut nibanna. betul teman2? gua jg menghargai perbedaan... tapi menurut gua semua agama intinya sama mengajarkan berbuat baik dll, hanya caranya aja berbeda2.
 
ya kalau dalam agama buddha kan ada mengenal 33 tingkat alam hawa/dewa. dan diatasnya ada 1 tempat yg tidak berbentuk, yaitu tempat paling tinggi dalam agama buddha disebut nibanna. betul teman2? gua jg menghargai perbedaan... tapi menurut gua semua agama intinya sama mengajarkan berbuat baik dll, hanya caranya aja berbeda2.

Kalau pernyataan nya seperti ini setuju. Hanya harus diingat, tiap agam walau mengajarkan kebaikan, tetap punya karakteristik tertentu yang bisa menjadi kan perbedaan. Misal, bagaimana kurban dilakukan dalam ajaran Islam dan Jahudi. Apakah hal ini masih bisa dikatakan baik bagi agama Buddha?

Tidak boleh pukul rata Bro.... Tapi justru kita sebagai umat Buddha harus bisa membiarkan perbedaan, dengan demikian baru ada asaling menghormati antar agama. Perasaan menyamakan, menyatukan visi dari banyak agama, ujung- ujungnya hanya akan berdampak pada sinkritisme ajaran baru.

Siapa tak tahu ajaran Ahmadiah sebenarnya baik juga.... Tapi di dalamnya.... ternyata ada penolakan dari agama tertentu, karena apa? karena aliran Ahmadiyah mencomot begitu saja ajaran-ajaran lain... misal, ambil dikit dari Islam, ambil dikit dari Kristen, ambil dikit dari Jahudi, belum lagi yang dari Zoroaster.

Hindu itu agama universal. Hampir semua paham ketuhanan ada di Hindu. Tapi Hindu menghormati dan menyadari perbedaan visi mereka dengan agama lain. Tidak mengejar sinkritisme. Tapi sebagai kenyataan saja, sebagai agama tertua yang masih eksis sampai hari ini, mereka sudah meletakkan dasar bagi agama-agama lain.

Dan begitu juga, akhirnya timbul tanda tanga. Apakah dengan begitu, layak masih bagi kita menyamakan 'sama-sama baik'? Saya rasa lebih bijaksana untuk mengakui perbedaan, tidak merusak perbedaan yang ada, tapi menghormati perbedaan yang ada.
 
@Jenikli,

Hampir semua agama memang mengajarkan perbuatan baik. tapi sang Buddha juga mengajarkan 1 hal yang tidak diajarkan di agama lain. silahkan teliti kata2 berikut ini

Perbanyak Kebajikan
Hindari Kejahatan
Sucikan Hati dan Pikiran
Itulah ajaran semua Buddha.

agama lain tidak mengajarkan kita untuk menyucikan hati dan pikiran kita. mereka hanya mengajarkan 2 hal, Berbuat baik (jalankan perintah Tuhan) dan jangan berbuat jahat (Jauhi larangan-Nya). Jadi sebagai umat Buddhis, berbuat baik dan menghindari perbuatan jahat itu belum cukup sampai kita bisa menyucikan hati dan pikiran kita. (sehingga bisa mencapai Nibanna)
 
nimbrung sedikit pengetahuan

Budha Maitreya awalnya cerita dari India yang pernah disebutkan oleh Budha di salah satu kitab sucinya. Cerita ini berlanjut saat ajaran Budha masuk ke China dan pada abad 5 muncul seorang Biksu gendut dengan selalu membawa sebuah kantong kain tapi saat hidupnya biksu ini kurang diperhatikan, tetapi sebelum meninggal biksu ini membuat sebuah syair yang isinya mengenai Budha Maitreya. Sejak biksu ini meninggal, maka rakyat Tiongkok menganggap biksu ini adalah jelmaan Budha maitreya maka dibuatlah patungnya Budha maitreya seperti biksu itu dengan perut gendut dan suka ketawa. Ini adalah memang sebuah proses agama. Semua dewa dewi selalu diubah wajahnya menjadi seperti wajah suku bangsa yang menyembahnya, barulah agama tsb bisa berkembang. Dewi kwan Im wajahnya jadi kayak cewek chinese, jesus di afrika wajahnya berubah jadi hitam kayak orang negro, Budha mitreya diubah jadi kayak biksu chinese. semua ini demi untuk penyebaran agama. Cerita Asli maitreya ada di India dan kalo kita lihat patungnya seperti seorang pangeran india yang langsing dan perkasa. Banyaklah membaca buku dari semua bangsa dan semua aliran maka wawasn kita akan lebih luas.

Di buku Budha disebutkan bahwa budha maitreya muncul pada jaman dimana semua ajaran budha sudah musnah dari muka bumi dan tidak ada satupun buku dan patung budha yang tersisa di muka bumi ini , maka itu tanda tanda budha maitreya akan terlahirkan.

Didalam kitab suci Intan / Chin Kang Ching, disebutkan bahwa kekosongan adalah tujuan akhir kesempurnaan. Bukan Kebahagian !!! karena kebahagiaan selalu diikuti saudara kembarnya yaitu kesengsaraan. Ada sebuah cerita seorang laki laki yang tinggal sendiri. suatu hari datanglah seorang dewi yang sangat cantik dan minta ijin untuk melayani laki2 ini di rumahnya. Laki laki ini sangat bahagia dengan kehadiran dewi cantik ini. Tidak berapa lama datang seorang wanita yang sangat jelak dan kasar dan minta ijin untuk tinggal di rumahnya. Tetapi permintaan ini ditolak oleh laki2 itu, tetapi wanita itu tetap memaksa. Ditengah perdebatan itu, si dewi cantik tersebut muncul dan berkata kepada lelaki itu bahwa lelaki itu harus mau menerima wanita jelek dan kasar itu tinggal dirumahnya karena wanita jelek itu adalah saudara kembarnya dan bernama dewi kesengsaraan sedang dia bernama dewi kebahagiaan.

Kebahagiaan dalam menganut suatu agama adalah kemelekatan dan bukan tujuan akhir kesempurnaan. Karena hanya kosong barulah sempurna. Nirwana pun adalah suatu keadaan yang kosong, bukan suatu tempat yang sering digambarkan banyak pemuka agama sebagai tempat yang penuh dengan kebahagiaan dan mau apapun ada disana. Ini adalah suatu kebohongan besar, hanya untuk menarik umat untuk memeluk agamanya.

Agama hanyalah sebuah sarana untuk mengenal mana baik mana jahat dan sebuah sarana untuk mengubah karakter jelek kita. Agama bagaikan sebuah perahu, pada saat kita sudah tiba di daratan ( mencapai sempurna ) maka kita wajib meninggalkan agama / ajaran tersebut, karena bila kita kita masih mengangungkan agama itu , kita tidak bisa menjadi kosong, karena masih ada kemelekatan kepada perahu itu.

Meditasi bukan duduk bersila selama berjam jam, karena cara ini hanya untuk anak sekolah SD yang perlu diajarkan disiplin. Bila kita sudah bisa latihan meditasi duduk selama periode yang cukup lama dengan pikiran tidak pernah melayang kemana mana dan bisa selalu " ELING " atau selalu sadar akan pergerakan pikiran kita, maka lakukan meditasi dalam 24 jam sehari, 365 hari setahun dan sampai akhir hayat kita, maka akan tercapilah kekosongan tersebut. Tetapi yang dimaksud meditasi tersebut bukan lagi duduk, tetapi dilakukan dalam kegiatan sehari hari misalnya sambil bekerja , sambil menyetir, sambil makan, dll. Setiap kegiatan yang kita lakukan sehari hari, kita sadar akan semua pergerakan pikiran dan tubuh kita, maka berarti kita sedang melakukan meditasi.
Bila ada seorang umat yang membaca ini dan bisa melakukan meditasi sehari2 sambil berkegiatan ( bukan duduk ) dengan sempurna selama sebulan, maka akan terasa suatu perubahan yang ...........
 
@Jenikli,

Hampir semua agama memang mengajarkan perbuatan baik. tapi sang Buddha juga mengajarkan 1 hal yang tidak diajarkan di agama lain. silahkan teliti kata2 berikut ini

Perbanyak Kebajikan
Hindari Kejahatan
Sucikan Hati dan Pikiran
Itulah ajaran semua Buddha.

agama lain tidak mengajarkan kita untuk menyucikan hati dan pikiran kita. mereka hanya mengajarkan 2 hal, Berbuat baik (jalankan perintah Tuhan) dan jangan berbuat jahat (Jauhi larangan-Nya). Jadi sebagai umat Buddhis, berbuat baik dan menghindari perbuatan jahat itu belum cukup sampai kita bisa menyucikan hati dan pikiran kita. (sehingga bisa mencapai Nibanna)

pikiran suci hanya bisa dicapai via meditasi setiap saat( sadar dan eling semua pergerakan pikiran dan tubuh kita )
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.