GloryFrench
IndoForum Newbie A
- No. Urut
- 2045
- Sejak
- 10 Jun 2006
- Pesan
- 380
- Nilai reaksi
- 7
- Poin
- 18
Bagi orang awam, Chang Fei terkesan sebagai seorang jendral yang galak dan bukan penyabar. Perjalanan hidup Beliau tidak diketahui oleh orang lain. Sesungguhnya Cang Fei adalah Jendral yang berhati mulia dan gagah berani. Beliau sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan, sehingga tidak akan tinggal diam saat melihat tindakan di luar kebenaran. Beliau juga memiliki rasa solidaritas persaudaraan yang tinggi.
Dalam suatu pertempuran, pekik teriakan Beliau membuat musuh ketakutan, bahkan beberapa diantaranya pingsan dan tewas. Tak ada hal yang dapat membuatnya takut sebaliknya keberanian Beliau membuat orang-orang gentar menghadapi-Nya.
Ketika mengetahui bahwa Kwan Kong telah tewas dalam jebakan musuh, serta merta Beliau teringat akan sumpah setia yang pernah dipanjatkan bersama-sama. Seluruh pasukan ditugaskan untuk membuat beribu-ribu baju putih sebagai tanda berkabung. Walau kondisi pasukan sesungguhnya belum cukup kuat, Beliau merencanakan penyerbuan musuh dalam tiga hari. Ini sebagai tanda bahwa sumpah setia 'Demi membela negara, rela mati bersama' tak akan pernah diingkari-Nya.
Dua orang prajurit datang kepada-Nya, menyatakan keberatan atas perintah membuat baju karena jangka waktunya terlalu singkat. Mendegar hal ini Chang Fei marah, dan ia pun menjatuhkan hukuman berat bagi keduanya. Merasa tak senang, di malam hari kedua prajurit ini melaksanakan balas dendam. Chang Fei dibunuh saat tidur. Chang Fei di anugerahkan gelar suci Huang Hou Ta Ti (Bodhisatva Patriot Kalama).
Dalam suatu pertempuran, pekik teriakan Beliau membuat musuh ketakutan, bahkan beberapa diantaranya pingsan dan tewas. Tak ada hal yang dapat membuatnya takut sebaliknya keberanian Beliau membuat orang-orang gentar menghadapi-Nya.
Ketika mengetahui bahwa Kwan Kong telah tewas dalam jebakan musuh, serta merta Beliau teringat akan sumpah setia yang pernah dipanjatkan bersama-sama. Seluruh pasukan ditugaskan untuk membuat beribu-ribu baju putih sebagai tanda berkabung. Walau kondisi pasukan sesungguhnya belum cukup kuat, Beliau merencanakan penyerbuan musuh dalam tiga hari. Ini sebagai tanda bahwa sumpah setia 'Demi membela negara, rela mati bersama' tak akan pernah diingkari-Nya.
Dua orang prajurit datang kepada-Nya, menyatakan keberatan atas perintah membuat baju karena jangka waktunya terlalu singkat. Mendegar hal ini Chang Fei marah, dan ia pun menjatuhkan hukuman berat bagi keduanya. Merasa tak senang, di malam hari kedua prajurit ini melaksanakan balas dendam. Chang Fei dibunuh saat tidur. Chang Fei di anugerahkan gelar suci Huang Hou Ta Ti (Bodhisatva Patriot Kalama).