• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Limbah Berbahaya di Jatim 1,4 Juta Ton Sehari, Harus Olah di Bogor

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
Jatim masuk katagori darurat limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Ini seiring dengan pertumbuhan industri yang luar biasa di provinsi dengan 38 kabupaten/kota ini.

Data di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim menyebutkan, saat ini potensi limbah B3 di Jatim mencapai 1,4 juta ton per hari. Jumlah tersebut bisa terus bertambah seiring dengan tumbuhnya kawasan industri baru.
Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, karena Jatim ternyata tak punya tempat pengolahan limbah sendiri. Untuk mengolah, limbah harus dibawa ke daerah Ceulengsi, Bogor, Jawa Barat.

Kepala BLH Pemprov Jatim Bambang Sadono mengatakan, limbah industri yang mengandung B3 misalnya limbah barang-barang elektronik. Seperti, aki bekas, oli, lampu bekas, komputer, telepon genggam, televisi, kulkas, serta aneka barang bekas lainnya.

"Selain jumlahnya yang luar biasa. Pemanfaatan barang bekas elektronik tersebut juga diluar kendali," ujarnya di Surabaya, Rabu (6/1/2016).

Kondisi tersebut menjadikan proses penertiban sulit dilakukan. Apalagi mereka yang memanfaatkan limbah ini ternyata banyak diantaranya adalah perajin kreatif serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Yang dimanfaatkan dan diambil biasanya adalah sisa-sisa besi dan tembaga. Lalu dilebur untuk dijadikan barang-barang tertentu," tegas Bambang.

Padahal, hal itu, kata mantan Kepala Inspektorat Jatim ini sebenarnya tidak diperbolehkan.
"Pemanfaatan limbah itu harus benar-benar hati-hati," tandasnya.

Menyikapi jumlah limbah katagori B3 yang semakin menumpuk dan tak terkendali tersebut, tahun 2016 ini Pemprov Jatim akan fokus membangun kawasan industri untuk pengolahan limbah B3.
"Lokasinya di Kabupaten Mojokerto, dengan luas lahan sekitar 50 hektar," tukasnya.
Saat ini, prosesnya dalam tahap penelitian, dan akan dipresentasikan di Jakarta, agar pembangunannya mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.

Bersamaan sangan itu, tahun ini juga akan dibebaskan lahan seluas 20 hektar. Setelah lahan clear, fisik pabrik pengolahan B3 akan langsung dibangun.
"Yang jelas, keberadaan kawasan industri pengolahan limbah itu sangat mendesak. Karena teman-teman LSM menilai Jatim sudah darurat limbah B3," imbuhnya.

Hal terpenting lainnya, keberadaan tempat pengolahan limbah tersebut juga akan sangat membantu dan memudahkan industri di Jatim untuk mengolah limbahnya.
"Tak perlu lagi ke Cielungsi, Bogor yang biayanya mahal. Per kilogram ongkosnya mencapai Rp 2.500," pungkas Bambang Sadono.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.