yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Kebakaran hebat yang memakan empat korban jiwa (satu tewas, tiga kritis) di Dusun Weru, Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang Kota, Kamis (29/10/2015) malam, diduga dipicu lilin yang terguling. Selanjutnya, api berkobar hingga menghanguskan seisi rumah.
Kepala Desa Mojongapit, Mashudi, menjelaskan, sekitar pukul 17.20 WIB terjadi pemadaman listrik di beberapa kawasan, termasuk Dusun Weru.
Keluarga Bagio (45) pun menyalakan lilin yang kemudian ditaruh di ruang tamu.
Di ruang tersebut terdapat aneka dagangan. Karena istri Bagio memang berjualan atau membuka toko.
Lilin yang sedang menyala itu diduga dibuat mainan oleh anak Bagio yang masih berumur tiga tahun, yakni Rafael. Diduga lilin menyala itu terguling.
Ironisnya, di dalam toko milik Bagio tersebut juga terdapat beberapa botol bensin. Dalam sekejap, api langsung menyambar bensin. Lalu berkobar dengan cepat. Bahkan juga merembet ke tabung elpiji.
Tak berselang lama, terdengar beberapa kali ledakan. Kencangnya embusan angin membuat si jago merah cepat merembet ke daun pintu.
Empat orang yang berada di dalam rumah, pasangan suami istri (pasutri) Bagio, Sutik (35), dan dua anaknya Yogik (17) serta Rafael (3), terjebak kobaran api.
Warga yang mengetahui adanya kebakaran langsung memberikan pertolongan dengan melakukan pemadaman dengan peralatan sekedarnya.
Sedangkan warga lainnya melapor ke polisi serta petugas pemadam kebakaran. Tiga unit PMK datang ke lokasi. Petugas berjibaku menjinakkan si jago merah.
Di luar itu, mereka juga mengavakuasi korban. Namun naas bagi Sutik, sebelum pertolongan datang, api sudah melalap dirinya. Bahkan tubuhnya terkubur reruntuhan plafon rumah.
"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.00 WIB," ujar Mashudi.
Sekitar pukul 20.30 WIB, jasad Sutik berhasil dievakuasi dari puing reruntuhan. Selanjutnya, jenazahnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Jombang.
Sedang Bagio, Yogik, serta Rafael menjalani perawatan intesif di ruang IRD (Instalasi Rawat Darurat). Korban mengalami luka bakar cukup parah.
Kepala Desa Mojongapit, Mashudi, menjelaskan, sekitar pukul 17.20 WIB terjadi pemadaman listrik di beberapa kawasan, termasuk Dusun Weru.
Keluarga Bagio (45) pun menyalakan lilin yang kemudian ditaruh di ruang tamu.
Di ruang tersebut terdapat aneka dagangan. Karena istri Bagio memang berjualan atau membuka toko.
Lilin yang sedang menyala itu diduga dibuat mainan oleh anak Bagio yang masih berumur tiga tahun, yakni Rafael. Diduga lilin menyala itu terguling.
Ironisnya, di dalam toko milik Bagio tersebut juga terdapat beberapa botol bensin. Dalam sekejap, api langsung menyambar bensin. Lalu berkobar dengan cepat. Bahkan juga merembet ke tabung elpiji.
Tak berselang lama, terdengar beberapa kali ledakan. Kencangnya embusan angin membuat si jago merah cepat merembet ke daun pintu.
Empat orang yang berada di dalam rumah, pasangan suami istri (pasutri) Bagio, Sutik (35), dan dua anaknya Yogik (17) serta Rafael (3), terjebak kobaran api.
Warga yang mengetahui adanya kebakaran langsung memberikan pertolongan dengan melakukan pemadaman dengan peralatan sekedarnya.
Sedangkan warga lainnya melapor ke polisi serta petugas pemadam kebakaran. Tiga unit PMK datang ke lokasi. Petugas berjibaku menjinakkan si jago merah.
Di luar itu, mereka juga mengavakuasi korban. Namun naas bagi Sutik, sebelum pertolongan datang, api sudah melalap dirinya. Bahkan tubuhnya terkubur reruntuhan plafon rumah.
"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.00 WIB," ujar Mashudi.
Sekitar pukul 20.30 WIB, jasad Sutik berhasil dievakuasi dari puing reruntuhan. Selanjutnya, jenazahnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Jombang.
Sedang Bagio, Yogik, serta Rafael menjalani perawatan intesif di ruang IRD (Instalasi Rawat Darurat). Korban mengalami luka bakar cukup parah.