Diggie
IndoForum Activist E
- No. Urut
- 287751
- Sejak
- 6 Apr 2020
- Pesan
- 10.695
- Nilai reaksi
- 0
- Poin
- 0
Berikut adalah berita Liga Inggris tidak lagi mendewakan penguasaan bola.
Foto arsip - Pemain AFC Bournemouth Antoine Semenyo memangku rekannya Lewis Cook dalam selebrasi gol pada pertandingan persahabatan melawan Arsenal FC di Dignity Health Sports Park, Carson, California, 24 Juli 2024. (Getty Images via AFP/ORLANDO RAMIREZ)
Semakin banyak regu yg bertumpu pada serangan balik, yg kerap diawali dengan mengundang sebuah regu maju terlalu dalam ke pertahanan lawannya
Jakarta (ANTARA) - Manchester City hampir saja tersandung untuk kedua kalinya di tangan Bournemouth selama musim ini ketika mereka menang susah payah 2-1 dalam perempatfinal Piala FA pada 30 Maret kemarin.
Bournemouth adalah satu dari delapan regu yg mengalahkan Manchester City dalam pertandingan Liga Premier musim ini.
Tujuh regu lainnya adalah Brighton, Tottenham Hotspur, Liverpool, Manchester United, Aston Villa, Arsenal, & Nottingham Forest.
Liverpool jadi satu-satunya regu yg dua kali mengalahkan The Citizens dalam pertandingan liga, sedangkan Spurs dua kali mengalahkan City dalam dua lomba berbeda.
Kecuali Arsenal & Tottenham, kedelapan regu yg pernah mengalahkan City itu memiliki pendekatan yg justru tengah jadi kecenderungan di Liga Inggris saat ini.
Newcastle United, Crystal Palace, Everton, & Brentford yg jadi tim-tim yg menahan seri City musim ini, juga dimabuk oleh kecenderungan itu.
Kecenderungan itu adalah pendekatan yg menekankan counter-pressure & counter-attack, atau menekan balik & menyerang balik.
Di sini, mengoptimalkan transisi jadi keharusan. Dalam sepak bola, "transisi" adalah keadaan yg merujuk perubahan cepat ketika satu regu kehilangan bola atau ketika mereka mendapatkan bola.
Dalam skenario kehilangan bola, regu akan secepat mungkin menyesuaikan strategi dengan bertahan serapat mungkin, bukan cuma dengan membentengi wilayah pertahanan, tetapi juga dengan cara meneror lawan saat menguasai bola.
Sementara dalam skenario ketika sebuah regu menguasai kembali bola, sebuah regu akan secepat mungkin merangsek ke pertahanan lawan guna menciptakan peluang & gol.
Kedua tipe transisi ini merupakan antitesis dari pendekatan penguasaan bola yg dirangkul Manchester City, khususnya selama era Guardiola.
Antitesis untuk mazhab sepak bola menyerang yg dianut Guardiola, sebenarnya sudah ada di Liga Inggris baik sebelum maupun sejak Guardiola berlabuh di Liga Inggris pada 2016.
Ketika tika-taka yg menekankan penguasaan bola dibawa Guardiola ke Inggris, sistem permainan yg berbeda 180 derajat dari pendekatan Guardiola itu tengah menguasai Liga Inggris. Pembawanya adalah Jose Mourinho.
Jika Guardiola menekankan dominasi penguasaan bola, maka Mourinho malah beranggapan dominasi penguasaan bola dapat jadi bumerang bagi sebuah tim.
Berita diatas dikutip dari internet, jika Liga Inggris tidak lagi mendewakan penguasaan bola adalah spam, mohon beritahu kami.

Semakin banyak regu yg bertumpu pada serangan balik, yg kerap diawali dengan mengundang sebuah regu maju terlalu dalam ke pertahanan lawannya
Jakarta (ANTARA) - Manchester City hampir saja tersandung untuk kedua kalinya di tangan Bournemouth selama musim ini ketika mereka menang susah payah 2-1 dalam perempatfinal Piala FA pada 30 Maret kemarin.
Bournemouth adalah satu dari delapan regu yg mengalahkan Manchester City dalam pertandingan Liga Premier musim ini.
Tujuh regu lainnya adalah Brighton, Tottenham Hotspur, Liverpool, Manchester United, Aston Villa, Arsenal, & Nottingham Forest.
Liverpool jadi satu-satunya regu yg dua kali mengalahkan The Citizens dalam pertandingan liga, sedangkan Spurs dua kali mengalahkan City dalam dua lomba berbeda.
Kecuali Arsenal & Tottenham, kedelapan regu yg pernah mengalahkan City itu memiliki pendekatan yg justru tengah jadi kecenderungan di Liga Inggris saat ini.
Newcastle United, Crystal Palace, Everton, & Brentford yg jadi tim-tim yg menahan seri City musim ini, juga dimabuk oleh kecenderungan itu.
Kecenderungan itu adalah pendekatan yg menekankan counter-pressure & counter-attack, atau menekan balik & menyerang balik.
Di sini, mengoptimalkan transisi jadi keharusan. Dalam sepak bola, "transisi" adalah keadaan yg merujuk perubahan cepat ketika satu regu kehilangan bola atau ketika mereka mendapatkan bola.
Dalam skenario kehilangan bola, regu akan secepat mungkin menyesuaikan strategi dengan bertahan serapat mungkin, bukan cuma dengan membentengi wilayah pertahanan, tetapi juga dengan cara meneror lawan saat menguasai bola.
Sementara dalam skenario ketika sebuah regu menguasai kembali bola, sebuah regu akan secepat mungkin merangsek ke pertahanan lawan guna menciptakan peluang & gol.
Kedua tipe transisi ini merupakan antitesis dari pendekatan penguasaan bola yg dirangkul Manchester City, khususnya selama era Guardiola.
Antitesis untuk mazhab sepak bola menyerang yg dianut Guardiola, sebenarnya sudah ada di Liga Inggris baik sebelum maupun sejak Guardiola berlabuh di Liga Inggris pada 2016.
Ketika tika-taka yg menekankan penguasaan bola dibawa Guardiola ke Inggris, sistem permainan yg berbeda 180 derajat dari pendekatan Guardiola itu tengah menguasai Liga Inggris. Pembawanya adalah Jose Mourinho.
Jika Guardiola menekankan dominasi penguasaan bola, maka Mourinho malah beranggapan dominasi penguasaan bola dapat jadi bumerang bagi sebuah tim.
Berita diatas dikutip dari internet, jika Liga Inggris tidak lagi mendewakan penguasaan bola adalah spam, mohon beritahu kami.