• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

LAPORAN AKHIR TAHUN INTERNASIONAL Dunia Memasuki Tahun 2009 yang Kelam

roughtorer

IndoForum Senior A
No. Urut
44416
Sejak
24 Mei 2008
Pesan
6.755
Nilai reaksi
174
Poin
63
Jumat, 5 Desember 2008 | 05:43 WIB



Jika tidak ditangani secara tepat, krisis keuangan akan menjelma menjadi krisis kemanusiaan di kemudian hari. Keresahan sosial dan ketidakstabilan politik akan meningkat, memperparah persoalan lainnya. Bahayanya, sebuah rangkaian krisis satu sama lain saling menghantam dengan potensi menghancurkan semua pihak.”

Demikian peringatan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon di Doha, Qatar, pada konferensi ekonomi dan pembangunan yang disponsori PBB, 29 November 2008.

Hal ini senada dengan isi laporan Dewan Intelijen Nasional (NIC): ke depan, potensi konflik akan terjadi akibat perebutan sumber kekayaan alam dan buah dari terbentuknya kekuatan multipolar, yakni AS, India, Rusia, China, Eropa, dan Indonesia juga disebut-sebut ada di dalamnya.

Kekuatan AS, walau masih dominan, sudah mulai tergerogoti. Laporan ini sengaja dikeluarkan untuk memberi tahu di mana posisi AS kepada presiden AS terpilih, Barack Obama.

Adakah cara untuk mencegahnya? Ada, setidaknya lewat dua hal. Pertama, dengan terciptanya tatanan baru internasional yang menyatukan kekuatan benevolent yang bertindak sesuai kaidah internasional untuk menghadapi kekuatan malevolent. Ini penting untuk mencegah dunia dari benturan peradaban seperti diramalkan Samuel P Huntington.

Ada optimisme hal ini akan terwujud, yakni ambisi Presiden Obama, yang pada hari Senin, 1 Desember 2008, menjanjikan akan memperkuat kembali aliansi lama dan mengembangkan kemitraan baru. Dia berjanji akan mengombinasikan strategi pertahanan dengan diplomasi andal.

Janji lainnya, memperkuat badan-badan internasional, menjadi kekuatan penyatu semua bangsa, bukan dijadikan ”mainan” sebagaimana terjadi di bawah Presiden George W Bush, presiden dengan popularitas terburuk sepanjang sejarah kepresidenan AS.

Menlu AS yang baru, Hillary Clinton, menyahut dengan mengatakan, ”Kita akan menciptakan dunia dengan harapan baru ketimbang ancaman.”

Namun, ada pesimisme. ”Kepemimpinan kelompok eksklusif seperti G-7 dan G-20 sangat dibutuhkan, tetapi selama ini bertindak tidak inklusif, kehilangan legitimasi, dan kehilangan efektivitas,” kata Asisten Sekjen PBB untuk Pembangunan Ekonomi Jomo Kwame Sundaram.

Sundaram menyarankan, ”Karena itu, sangat penting untuk meredesain tatanan internasional lewat proses yang melibatkan banyak pihak dan menampilkan wajah multilateralisme.”

Multilateralisme juga amat dibutuhkan untuk mengatur sektor keuangan, yang bergerak liar, menjadi ajang spekulasi. Hasilnya adalah spekulasi harga komoditas seperti minyak yang berlebihan, yang harganya meroket. Sektor keuangan yang liar juga melahirkan penipuan dengan kucuran kredit berlebih ke sektor perumahan AS. Hasilnya adalah kebangkrutan lembaga keuangan kaliber internasional. Efek domino kebangkrutan sektor keuangan adalah krisis ekonomi global.
Krisis terburuk

Karena itu, hal kedua yang harus diatasi adalah krisis ekonomi yang terjadi sekarang, yang dipicu krisis di sektor keuangan itu. Ekonom PBB, Rob Vos (Direktur Divisi Kebijakan dan Analisis PBB), mengatakan skenario terburuk untuk 2009 adalah produksi domestik bruto global anjlok 0,4 persen, atau terburuk sejak 1930-an.

Skenario optimistis menunjukkan PDB global tumbuh 1,6 persen, turun dari pertumbuhan 2,5 persen pada 2008 dan lebih buruk dari 3,5-4 persen empat tahun sebelumnya. Skenario medium, PDB global tumbuh hanya 1 persen. Semua skenario memperlihatkan dunia sedang memasuki tahun 2009 yang kelam.

Untuk mengurangi kemiskinan global sebesar satu persen, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. Anjloknya PDB global akan menambah kemiskinan. Inilah ketakutan Sekjen PBB tersebut.

Studi empiris pernah dilakukan tahun 1999 oleh K Michael Fingerand dan Ludger Schuknecht untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) berjudul ”Special Studies: Trade, Finance, and Financial Crises”. Isinya, krisis yang dipicu sektor keuangan, memiliki kesempatan lebih besar menjungkalkan ekonomi.

Krisis sekarang ini menimpa negara-negara termaju, seperti AS, Eropa, dan Jepang, penyerap utama permintaan dunia. Namun, hal ini berdampak dahsyat terhadap berbagai negara, dengan dunia yang sudah saling terkoneksi. Kaum termiskin dunia, sebagaimana dikatakan Ban Ki-moon, adalah yang paling terpukul. Penurunan bantuan internasional adalah satu hal yang sudah pasti turun.
Perdagangan internasional juga pasti akan turun. Sejumlah perusahaan multinasional sudah mengeluhkan lesunya ekspor.

Saran umum yang dianjurkan adalah penggenjotan anggaran pemerintahan, mengompensasi penurunan konsumsi swasta dan investasi. Indonesia mencanangkan stimulus ekonomi.

Kepemimpinan di negara kita sedang sangat dibutuhkan, sebagaimana Franklin D Roosevelt yang dikatakan berhasil melepaskan AS dari krisis. Kepemimpinan tidak saja dalam bentuk penambahan pengeluaran, tetapi juga kemampuan menghilangkan distorsi perekonomian, seperti pungli, korupsi, dan pelayanan birokrasi yang melempem.

Menurut ekonom Peru, Hernando de Soto, birokrasi yang melempem adalah buah dari kepemimpinan dan elite politik yang melempem. Masihkah bisa menerima elite yang melempem?

--------------------------

tinggal beberapa hari lagi..... time..... was on my side.... - Rolling stone....
 
...kelam & kelabu... "BADAI PASTI BERLALU"
 
Emang badai pasti berlalu,...
tapi pertanyaannya butuh waktu berapa lama? Banyak pakar ekonomi dunia meramalkan bahwa krisis global baru bisa mereda dalam waktu sedikitnya dua tahun.
Memang benar, sistem perkenomian dunia udah harus dirubah dengan sistem yang lebih stabil, mengayomi kepentingan berbagai pihak (bukan hanya negara besar ajah....) dan lebih terkooordinasi lagi.
Untuk itulah awal tahun depan (Maret atau April, lupa...) negara2 G-20 akan kembali bertemu untuk melanjutkan pembahasan hasil pertemuan mereka kemarin, mudah2an ada realisasinya juga. Soalnya pertemuan G-20 kemaren hasilnya agak mengecewakan. Nggak ada hasil yang "nendang", kebanyakan masih berupa wacana-wacana aja.
Dan untuk sebulan ke depan ini emang perekonomian global masih akan lesu.... pelaku pasar masih menunggu hasil kinerja OBama (paling tidak kuartal pertama tahun depan)
MUdah-mudahan "badai cepat berlalu"....
 
meskipun demikian, kita hrs tetap optimis & semangat menghadapi thn 2009.../no1
 
meskipun demikian, kita hrs tetap optimis & semangat menghadapi thn 2009.../no1

setuju sama diatas, karena biasanya sesuatu yang diyakini terjadi, akan terjadi loh /heh
tetap Optimis, bahwa tahun 2009 adalah tahun anugerah Tuhan /no1
selalu ada jalan, jika kita berusaha sungguh-sungguh dan berdoa andalkan Tuhan.

Miliki keyakinan, bahwa hari esok lebih baik dari hari ini, tahun 2009 pasti lebih diberkati dari tahun 2008 he he pada setuju ?
habis mau gimana lagi, karena mau ga mau kita mesti melewati kok ;;)

Kalau menjalani pergantian tahun dengan pesimis, kan ga ceria :P
 
hmm, klo gw se pastinya tutup Tahun dapet hadiah kerjaan numpuk ,. wong yang lain masi libur gw masuk sendiri, hari sabtu minggunya lagi, yah kerjain tuh laporaan tahunan itu /sob
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.