facebookeb
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 210735
- Sejak
- 9 Jan 2013
- Pesan
- 7.471
- Nilai reaksi
- 96
- Poin
- 48
Keterangan yang didapat, bangkainya sudah diautopsi pihak KBS, disaksikan Pemkot Surabaya termasuk ada Kesbanglinmas dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP). "Sengaja tidak melibatkan kepolisian, kerena matinya memang wajar, dalam keadaan tua," ujar Direktur Oprasional KBS, drh Liang Kaspe.
Liang Kaspe menyebut, Harimau putih tersebut mati pada Kamis malam 6 Februari sekitar pukul 20.22 WIB, dan langsung diautopsi. Dari autopsi, diketahui ada bagian lidah harimau yang luka dan robek. "Matinya karena faktor usia yang mencapai 17 tahun. Sementara, normalnya Harimau putih hidup berkisar sekitar 15 tahun," lanjutnya.
Di usia tua tersebut, lanjut Liang Kaspe, memang mempengaruhi gigi sehingga menjadi aus dan tanggal, yang membuatnya kesulitan makan.
Meski sudah diberi makanan lembut, makanan kaleng, atau susu agar ada asupan yang masuk ke tubuhnya, kondisinya tetap susah mengunyah meskipun ada nafsu makan. Saat mengunyah itulah, lidahnya menjadi robek dan terluka akibat kondisi gigi yang berkarang. "Karena, termakan usia, sehingga lidah juga terasa sakit," lanjut wanita itu.
Sesungguhnya, masih kata Liang pihak KBS sudah mencoba memberikan cairan infus, tetapi kondisi tubuh harimau makin lama makin turun dan kemudian mati. Sebelum mati, satwa tersebut sudah sakit dan telah dirawat dikarantina selama dua minggu.
Sementara, dengan matinya Cantrika, kini koleksi satwa KBS tersisa lima ekor harimau putih, di antaranya tiga berkelamin jantan dan dua lainnya betina.
Sejak 2011, sudah belasan koleksi hewan di KBS tewas, dengan penyebab kematian yang beragam. Sebelumnya, seekor harimau putih juga tewas pada September 2012.