• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Lagi, Defisit APBN Membengkak

Creationz

IndoForum Junior E
No. Urut
6396
Sejak
10 Sep 2006
Pesan
1.516
Nilai reaksi
261
Poin
83
29 Mar 2007

Anggaran Atasi Banjir Naik

JAKARTA--Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) kembali mencatat pembengkakan defisit. Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2008 disebutkan, defisit APBN 2008 akan mencapai 1,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp73 triliun.

Total pendapatan ditargetkan Rp753,8 triliun, sedangkan belanja Rp826,9 triliun. Itu terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp559 triliun dan daerah Rp 267,9 triliun. "Tingginya defisit tahun ini akibat adanya kenaikan belanja negara untuk mengatasi bencana banjir," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai sidang kabinet paripurna yang membahas RKP 2008 di Kantor Sekretariat Negara, kemarin.

Tingginya defisit juga akibat pembayaran tunggakan pajak sehingga otomatis mengurangi pendapatan. Untuk membiayai defisit tahun ini, pemerintah meningkatkan penerbitan Surat Utang Negara (SUN) netto dari 1,1 persen PDB menjadi 1,5 persen PDB. Sedangkan pada 2008, SUN netto didongkrak menjadi 2 persen dari PDB.

Dia menambahkan, total belanja kementerian negara selama tiga tahun terakhir terus meningkat. Pada 2005 baru Rp121 triliun, lalu pada 2006 melonjak menjadi Rp214 triliun atau naik 76,8 persen. Sedangkan 2007 Rp258 triliun (naik 20,6 persen) dan 2008 sebesar Rp287 triliun.

"Karena naik terus dalam tiga tahun terakhir, diharapkan kualitas belanja semakin meningkat. Dengan lebih banyak berbelanja, seharusnya pertumbuhan perekonomian bisa lebih cepat," sebut Ani -sapaan Sri Mulyani.

Pada 2008, ekonomi ditargetkan tumbuh 6,8 persen. Asumsi tersebut juga memperhatikan proyeksi capaian 2007 yang diprediksi tak akan beranjak dari angka 6,1 persen. "Untuk mencapainya, pemerintah harus ekstra kerja keras. Karena, banyak yang mengatakan pertumbuhan ekonomi pada 2008 hanya sekitar 6,5 persen," kata Ani.

Untuk mengejar target tersebut, beberapa indikator pendorong pertumbuhan mesti dipenuhi. Yaitu, konsumsi rumah tangga harus tumbuh 5,9 persen, konsumsi pemerintah 6,2 persen, investasi 15,5 persen, ekspor 12,7 persen, dan impor 17,8 persen.

Ani menyebutkan tiga kendala pencapaian proyeksi ekonomi 2007 yang mengganggu kinerja 2008. Pertama, pertumbuhan global yang memengaruhi kinerja infrastruktur, dan ekspor impor, khususnya pertambangan dan pertanian. Kedua, faktor domestik seperti bencana dan kemampuan pemerintah merealisasikan rencana pembangunan infrastruktur. Sedangkan yang ketiga, pergerakan harga-harga minyak dan komoditas lainnya. "Harga komoditas nasional akan dipengaruhi komoditas luar negeri," kata mantan direktur eksekutif IMF tersebut.

Rapat kemarin juga merampungkan proyeksi makroekonomi lainnya. Inflasi pada 2008 mencapai 6 persen. Lalu nilai tukar rupiah Rp9.300 per USD, suku bunga SBI tiga bulan 7,5 - 8 persen, harga minyak USD 57 per barel, dan lifting (produksi bersih) minyak ditargetkan sebesar 1,34 juta barel.

Proyeksi tersebut didasarkan pada asumsi inflasi 2007 yang akan berada di kisaran 6,5 - 7 persen. Nilai tukar rupiah tahun ini diperkirakan stabil di Rp9.300 per USD dan suku bunga SBI tiga bulan tak beranjak di kisaran 8-8,5 persen.

Menko Perekonomian Boediono menyebutkan, RKP 2008 mencakup umum ada tiga fokus rencana kerja. Yaitu, pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan. "Selanjutnya, nanti ini akan dibahas bersama DPR," kata guru besar ekonomi UGM tersebut.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menyebutkan delapan prioritas untuk mencapai tiga fokus kerja 2008. Yaitu, investasi dan pertumbuhan ekspor; pertanian; infrastruktur dan energi; serta pendidikan dan kesehatan. Selanjutnya pengangguran dan kemiskinan, penanggulangan korupsi dan perbaikan birokrasi; pertahanan dan keanamana dalam negeri; dan penanggulangan bencana.
 
APBN mah kayanya tiap tahun beritanya selalu defisit.... /heh
Gitu "mereka" malah pada ribut2 pengen Laptop buat nyaingin Tukul.../swt
 
tuh kan mklm para dewan ga pernah mikir tentang APBN /pif
 
APBN nya di korupsi kok mau di pikirin /swt yg di pikirin cr nilepnya aja tuh =))
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.