• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Kulkul

belajar lagi

IndoForum Newbie C
No. Urut
114808
Sejak
21 Jan 2011
Pesan
121
Nilai reaksi
2
Poin
18
Saya mau bertanya Fungsi kulkul di pura itu apa sih, kenapa mesti dibunyikan waktu ada upacara, bolehkah kulkul itu diganti dengan bunyi bunyian yang lain (beduk / gong misalnya), bahan kul kul itu mestinya terbuat dari bahan apa saja, kulkul itu apakah mesti dibuatkan tempat tersendiri (bale kulkul), wajibkah suatu bangunan pura memiliki bale kukkul, cukup sekian pertanyaan saya
 
Saya mau bertanya Fungsi kulkul di pura itu apa sih,
Fungsinya untuk melangsungkan upacara keagamaan

kenapa mesti dibunyikan waktu ada upacara,
karena itu adalah salah satu bagian dari rentetan upacara

bolehkah kulkul itu diganti dengan bunyi bunyian yang lain (beduk / gong misalnya)
Tidak boleh

bahan kul kul itu mestinya terbuat dari bahan apa saja,
dari bahan 100 % kayu

kulkul itu apakah mesti dibuatkan tempat tersendiri (bale kulkul),
iya mesti dan tergantung dana yang dimiliki pura tersebut.
wajibkah suatu bangunan pura memiliki bale kukkul,
wajib hukumnya. pada umumnya pura pura khayangan desa dan diatasnya.
cukup sekian pertanyaan saya
cukup sekian juga jawaban saya
 
PURA Ulun Kulkul dalam Pangider-ider Pura Catur Dala yang berada di wilayah barat dari Pura Penataran Agung Besakih.

Mengapa pura ini disebut Pura Ulun Kulkul, karena di Pura ini terdapat hulunya Kulkul di seluruh Bali. Di pura ini umat mohon taksu kalau membuat kulkul atau kentongan sebagai alat komunikasi tradisional. (Mestinya dalam alam modern ini, kita bisa mohon taksu untuk ponsel kita, agar kondisinya tetap prima dan tidak mudah terganggu).

Fungsi utama dari Pura Ulun Kulkul ini adalah sebagai media pemujaan Tuhan Yang Mahaesa dalam manifestasinya sebagai Dewa Mahadewa. Pelinggih utama sebagai pemujaan Bathara Mahadewa adalah di Pelinggih Gedong Sari (7). Pelinggih ini berbentuk segi empat beratap ijuk agak meruncing keras. Pelinggih ini letaknya di arah tenggara dari areal Pura Ulun Kulkul dan diapit oleh Palinggih Pepelik (5 & 6) sebagai tempat mengaturkan upakara saat ada upacara besar atau kecil. Dua Pelinggih Pepelik ini sebagai tempat mengaturkan dua macam upakara. Dalam Sarasamuscaya ada disebutkan persembahan itu ada dua jenis yaitu Ista dan Purta. Ista adalah upakara sebagai media permohonan untuk mengembangkan niat-niat spiritual untuk membangun kemajuan jiwa. Sedangkan Purta simbol permohonan untuk memajukan kesejahteraan hidup duniawi. Karena itu di Pura Ulun Kulkul diadakan setiap Tilem Sasih Ketiga di upacara Pengurip Bumi. Bumi ini ke bawah memiliki tujuh lapisan yang disebut Sapta Patala. Kalau masing-masing lapisan ini berfungsi dengan sebaik-baiknya maka kehidupan di permukaan bumi ini akan berlangsung dengan baik. Di semua lapisan-lapisan bumi ini ada kemahakuasaan Tuhan sehingga lapisan bumi ini dapat berdinamika sesuai dengan hukum Rta. Kalau lapisan bumi ini dapat berfungsi sesuai dengan hukum Rta maka sumber-sumber alam akan berfungsi sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup di permukaan bumi ini. Karena itu Pura Ulun Kulkul sebagai media untuk memohon agar tanah seperti sawah, ladang maupun hutan dapat menjadi tempat tumbuhnya tanam-tanaman dengan suburnya.Sementara kulkul besar hulu dari kulkul di Bali diletakkan di Pelinggih Bale Agung (2) bertiang delapan.

Di Bali kalau ada umat atau desa membuat kulkul, pada saat melaspas kulkul-nya umat nunas tirtha di Pura Ulun Kulkul ini agar kulkul-nya mataksu ditaati oleh umat. Memang sebagian besar kompleks Pura Besakih ini sebagai hulunya berbagai pemujaan umat Hindu yang ada di seluruh Bali. Oleh karena itu sudah sangat tepatlah Pura Besakih berkedudukan sebagai Huluning Bali Rajya. Artinya kepalanya Pulau Bali. Sedangkan pusatnya adalah Pura Pusering Tasik.Fungsi kulkul sesungguhnya sebagai sarana untuk memohon adanya suasana yang rukun, aman dan damai. Karena salah satu tujuan hidup bersama adalah mendapatkan rasa aman dan sejahtera.

Dalam Manawa Dharmasastra 1.89 disebut Raksanam dan Dhanam. Raksanam artinya mohon keamanan dan Dhanam artinya memohon kesejahteraan ekonomi. Dua kebutuhan rakyat dalam kehidupan bersama ini menjadi tanggung jawab para pemimpin.Karena itu Raja sebaga Ksatria didampingi oleh Bhagwanta atau pendeta istana menekankan pendirian Pura Besakih termasuk Pura Ulun Kulkul ini. Kalau ada anggota masyarakat yang diduga berbuat salah seperti mencuri atau perbuatan yang melanggar hukum lainnya, maka di Pura Ulun Kulkul inilah diselenggarakan upacara ''Penyumpahan''. Hal ini untuk membuat umat menjadi takut berbuat melanggar hukum. Penyumpahan ini sebagai bukti bahwa Pura Ulun Kulkul sebagai media untuk membangun rasa aman atau Raksanam.Penyumpahan ini bertujuan untuk menanamkan pada lubuk hati umat bahwa kalau mereka melanggar hukum Tuhan pasti tahu. Inilah cara menanamkan cara pengawasan oleh diri sendiri agar umat menjaga prilakunya. Dengan demikian Raja akan lebih mudah membangun rasa aman dalam kerajaannya.

Pura Ulun Kulkul juga berfungsi sebagai Pura untuk memohon keselamatan ''Sarwa Mule''. Yaitu barang-barang berharga seperti emas, perak, dan batu-batu permata yang diyakini memiliki tuah spiritual. Karena benda-benda ini bentuknya kecil sehingga sangat mudah hilang, apa lagi zaman dahulu tidak ada peti besi (bran-kaas, safety deposit box) seperti sekarang untuk menyimpan benda-benda berharga itu. Dengan memuja Tuhan sebagai Bhatara Mahadewa umat yakin akan keamanan barang-barang mereka yang berharga itu. Demikian juga umat yakin kalau memiliki barang-barang berharga mereka mohonkan Tirtha di Pura Ulun Kulkul sebagai stana Dewanya ''Sarwa Mule''. Hal itu diyakini akan mendapatkan perlindungan dari Bhatara Mahadewa. Demikian juga para pencuri akan takut mencuri barang-barang yang sudah dimohonkan perlindungan di Pura Ulun Kulkul.Kalau mereka berani mencuri mereka akan segera ketahuan atau akan mendapatkan ''pastu'' dari Bhatara Mahadewa. Cara pengamanan ini bersifat Niskala. Pada zaman modern sekarang ini keyakinan orang pada hal-hal Niskala itu agak menipis, karena itu pengamanan Niskala itu hendaknya disertai dengan pengamanan Sekala. Di samping itu menurut ajaran Hindu dalam hidup ini memang tindakan manusia harus selalu diupayakan seimbang antara tindakan Sekala dan Niskala.Pura Ulun Kulkul sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai keseimbangan itu yang diawali dari melakukan upaya Niskala untuk memperoleh rasa aman sebagai salah satu unsur yang mutlak untuk mendapatkan hidup yang harmonis.

sumber : Pura Ulun Kulkul

Suara Kulkul itu fungsinya sebagai sinyal ada informasi yg akan disampaikan kpd masyarakat sekitar atau sinyal agar masyarakat segera berkumpul.

Dipilihnya Kulkul dan bukan jenis alat penghasil suara lain mungkin karena suara Kulkul ini lumayan keras namun tidak nyaring (nyempreng), sehingga bisa didengar oleh warga yg rumahnya agak jauh tanpa menimbulkan kebisingan.

Kulkul itu harus memiliki taksu karena itu penempatannya diatur dan ada puranya (Pura Ulun Kulkul). Bayangkan kalo kulkul tidak memiliki taksu, ketika Kulkul dibunyikan, masyarakat gak akan peduli dan bersikap remeh.
 
setiap berapa periode kulkul itu Wajib diganti atau boleh digunakan selama lamanya asalkan suaranya masih bagus?
 
setiap berapa periode kulkul itu Wajib diganti atau boleh digunakan selama lamanya asalkan suaranya masih bagus?

itu urusan desa adat masing masing yang menentukan bro bukan perorangan yang menentukan dan memutuskan..!!!
kalau pingin buat dan belajar kulkul silahkan langsung praktek buatnya bro biar cepet hafal atau sering seringlah bergaul ama pengempon yang ada kulkulnya atau bersama bendesa adat dan mangku desa adatnya
Pura Ulun Kulkul juga berfungsi sebagai Pura untuk memohon keselamatan ''Sarwa Mule''.
Bukan "Sarwa Mule" tapi "Sarwa Mole" dulz
 
@tuing3x
Bukan "Sarwa Mule" tapi "Sarwa Mole" dulz

Dalam etika "menyalin" gak boleh ngubah2 artikel orang seenak hati, harus utuh seperti sumbernya.
 
Kulkul bahannya kayu, kayu berasal dari kayun artinya keinginan, kemauan hasrat bersama bagi masyarakat yang mengakui keberadaannya. Apabila di suarakan/di gebug maka suaranya sudah mengandung arti yaitu saatnya hasrat dan keinginan bersama akan di wujudkan.....

Itu menurut saya, monggo di lanjut...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.