Kondangan, Amplop Langsung Dibuka Didepan Tamu! New Normal Hajatan Kembali Normal!

[Angela]

New Normal, Hajatan kembali Normal Tumpah Ruah di bulan Juni-Juli, Bagaimana Menyikapinya? Undangan menumpuk Gan Sist.

Begitu pemerintah mengumumkan New Normal, mereka pikir semuanya kembali normal. Seperti orang-orang yg hendak mengadakan hajatan pernah tertunda akhirnya mengambil bulan Juni & Juli untuk mengadakan hajatan.

Banyak sudah undangan Ane terima, baik dari sanak saudara, kenalan bahkan orang yg nggak begitu kenal ngasih undangan juga. Ada yg hingga pusing tujuh keliling menghadapi banyaknya undangan, mulai undangan pernikahan, sunatan & juga undangan mbangun rumah, gile bener banyak kali undangannya.

Memang begitulah adanya, apalagi yg tinggal di pedesaan, ada istilah nyumbang jor-joran. Kalau nyumbang itu semestinya ikhlas ya Gan Sis, tetapi tradisi nyumbang di sini jauh dari mengatakan ikhlas, wong nyumbangnya dikasih catatan gitu. Lho kok? Iya ada juru tulis tersendiri yg mencatatnya. Jadi jangan seneng dulu kalau dapat uang banyak dari sumbangan, karena mungkin saja sebentar lagi juga harus mengembalikan uang sumbangan itu.

Para penyumbang juga kudu antri untuk menyerahkan amplop pada tuan rumah.

Quote:
Tradisi Hajatan di Pekalongan.
Bagi orang-orang yg berada di Desa kami, kalau hajatan nggak nyembelih kerbau kurang greget Gan Sist. Makanya waktu ada pandemi Corona mereka yg mau mengadakan hajatan rela menunda, mengadakan hajatan. Kalau tidak ya Akad nikah dulu untuk yg melangsungkan pernikahan, untuk yg khitanan juga gitu, disunat dulu baru mengadakan rame-rame setelahnya.

Untuk di Pekalongan sendiri hajatan dengan menyembelih kerbau sudah terjadi secara turun-temurun, untuk apa kerbau disembelih, sebagai hidangan & juga oleh-oleh tamu yg nyumbang, daging kerbau dipotong kecil-kecil, dibungkus dengan daun jati dihargai Rp 10.000 ribu per bungkus, berapa besaran kira-kira orang yg menyumbang, mulai dari Rp 50.000 hingga dengan kelipatannya.

Makanya kalau sedang musim hajatan seperti sekarang ini ya luar biasa pengeluaran bahkan ada yg hingga berhutang untuk sekedar nyumbang, gila kan? Mau hingga kapan tradisi seperti ini berakhir, sepertinya juga tidak akan pernah berakhir.


Amplop langsung dibuka di depan tamu

Beneran, kalau di sini hajatan nyembelih kerbau, itu kalau nyumbang amplopnya langsung di buka di depan orang yg nyumbang, nanti langsung dikasih oleh-oleh potongan daging yg sudah dibungkus daun jati & daun kelapa.

Mungkin di beberapa daerah itu kurang etis, karena biasanya amplop itu dimasukan ke dalam tong, atau dikasihkan tuan rumah tetapi membukanya di dalam, kalau di sini enggak. Jadi yg nyumbang banyak atau sedikit ya langsung ketahuan.
Kalau nggaknyumbang "malu" kalau ketemu orang yg bersangkutan.

Bagaimana ketika pandemi begini hajatanya? Nggak jauh beda sih. Kadang lihatnya miris juga, nggak pakai masker, biasa saja normal-normal saja.
Pokoknya hajatan kembali hajar. Karena mereka punya prinsip, sudah nyumbang ya harus kembali uangnya. Sudah menebar tinggal panen.
Tapi Ane sih punya prinsip, nyumbang sekedarnya, yg penting tidak bikin pusing kepala, jangan hingga buat nyumbang, ngutang lagi.

Bagaimana Agan Sista semua, tradisi hajatan di tempat Agan sista semuanya? Adakah yg sama seperti di tempat Ane. Yang penting nyumbang!
Okey deh Gan Sist hingga di sini Thread Ane tentang hajatan, mari diskusi santai.
Bagaimana hajatan di tempat Agan Sista semua?

Opini pribadi
Sumber gambar dok.pri Hari ini 05:32