• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Kitab Pink Jason Ranti: Ketidakpastian yg Menyenangkan

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.650
Nilai reaksi
23
Poin
0
Kitab Pink Jason Ranti: Ketidakpastian yg Menyenangkan


Cangkeman.net -Dari beberapa buku yg pernah saya baca, sepertinya ini yg paling abstrak & terkesan "berantakan". Tapi, justru itu yg menciptakan pengalaman membaca buku ini jadi menarik. Oh, iya, visual buku ini juga cukup lucu. Mungkin kalimat yg tepat untuk menggambarkan buku ini adalah "ketidakpastian yg menyenangkan".

Yah, sebuah buku yg menerapkan prinsip sedikit lebih beda, lebih baik, daripada sedikit lebih baik.

Di halaman belakang, dikatakan kalau buku ini mengungkap lebih jauh kehidupan Jeje, panggilan akrab Jason Ranti, dari sisi kreativitas hingga spiritualitasnya yg tidak mudah dimengerti.

Bagi yg belum tahu, Jason Ranti adalah seorang penyanyi serta penulis lagu yg diketahui dengan musik folk-nya. Pria yg akrab disapa Jeje ini, aktif berkarir di industri musik sejak tahun 2011. Kurang lebih begitu citra singkat tentang Jason Ranti. Jujur, saya juga baru mencari tahu siapa Jason Ranti setelah membaca buku ini.

Dari segi penulisan, buku ini lebih mirip catatan obrolan. Atau rangkuman podcast yg dibuat narasi & dibumbuhi gambar-gambar atau ilustrasi jenaka karya Jason Ranti di masa pandemi kemarin.

Karena seperti rangkuman obrolan, buku ini tidak terdiri dari bab yg rapi & runtut. Pembahasannya juga seperti sifat dari obrolan, yakni mengalir, loncat-loncat, & seperti yg saya katakan di atas, kesannya berantakan.

Meski demikian, isi dari buku ini cukup menyajikan sudut pandang yg menarik. Misalnya, ada kutipan begini,"Kayak orang kecenderungannya lebih sering jadi hakim untuk orang lain ketimbang jadi JPU (Jaksa Penuntut Umum) buat diri lo sendiri."

Cukup sederhana, tetapi mencerminkan fenomena yg terjadi akhir-akhir ini.

Ada juga sebuah cerita yg kurang lebih begini, di zaman Isa Al Masih, suatu hari ada cewek yg berzina & harus dilempari batu. Kemudian isa Al Masih berkata, siapa dari kalian yg merasa paling tidak berdosa, silahkan lempar duluan batunya!

Saya langsung cengar-cengir ketika membaca cerita tersebut. Seperti tertampar. Ya, gimana, ketika ada seseorang yg mengerjakan tindak kejahatan, kita lebih sering untuk menghakimi begitu saja, padahal kita sendiri juga belum jadi manusia yg bermoral seutuhnya.

Ada juga kutipan seperti ini,"Waktu terbaik untuk menciptakan lagu adalah sewaktu di atas motor, karena di perjalanan, ada angin, ngeliat awan, ngeliat orang, pikiran ke mana mana".

Sering nggak sih, ketika naik motor di jalan sendirian, pikiran kita ke mana-mana & secara ujug-ujug, menemukan inspirasi begitu saja.

Bagi saya, bukan cuma lagu. Banyak inspirasi, entah tulisan, atau apa saja yg lahir di atas motor ketika sendirian. Saya sering mengalami hal tersebut, & momen itu memang cukup nikmat.

Jika ditelisik, kalimat-kalimat yg ada di buku ini sangat sederhana, jujur, & relevan dengan kehidupan hari ini. Sebenarnya masih ada banyak kutipan menarik, tetapi tentu saja tidak dapat saya tulis semua, nanti. Bisa-dapat saya dimarahi penulisnya.

Buku ini juga cocok buat pesayang seni karena visualnya cukup banyak & lucu-lucu.

Membaca buku ini juga mengingatkan saya pada pertanyaan, kenapa buku-buku orang dewasa tidak memiliki gambar yg banyak seperti buku anak-anak yg dulu sering kita baca ketika kecil di perpustakaan.

Iya, saya sering mempertanyakan hal tersebut ketika membaca buku-buku tebal yg sama sekali tidak ada gambar di dalamnya.

Yah, membaca buku ini seperti memadukan kegiatan membaca & melihat pameran lukisan secara bersamaan.

Cocok bagi Anda yg tidak terlalu suka buku tebal. Apalagi, bagi Anda yg suka lukisan abstrak, membaca buku ini akan memberi kebaruan sudut pandang, serta kesenangan tersendiri kalau dibaca secara perlahan.

Satu lagi, jangan beli buku bajakan!


Tulisan ini ditulis oleh Afiqul Adib diCangkemanpada tanggal 26 Oktober 2022. Hari ini 08:30
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.