• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Kisah Nyata Pelajaran Untuk Orang Tua

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.369
Nilai reaksi
23
Poin
0
 Kisah Nyata Pelajaran Untuk Orang Tua


Hai sobat zeropromosi ! Menjadi orang tua memang merupakan tanggung jawab yg akbar karena harus dapat mendidik & merawat anak dengan baik. Mendidikan anak memang sudah jadi urusan masing-masing tetapi bagaimanapun juga semua orang tua wajib tau bagaimana cara yg baik supaya anak dapat mengerti & jadi pribadi yg baik. Oleh karena itu kali ini zeropromosi akan memberikan sebuah cerita kisah nyata yg dapat jadi pelajaran penting untuk para orang tua. Yuk langsung aja simak cerita & artikelnya hingga habis !​

KISAH NYATA: "Papa, Kembalikan Tangan Ita..."
Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman sebagai pelajaran.
Quote:
zeropromosi.com - Sebagai orang tua kita patut juga menghalangi perbuatan pasangan untuk memukul sang buah hati. Khususnya pada anak-anak yg masih kecil & tak tahu apa-apa. Mengajar dengan cara memukul bukanlah cara terbaik.


Begini kisah nyatanya:

Spoiler for spoiler:
Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota akbar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yg sibuk bekerja.
Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yg dibeli papanya, ataupun memetik kembang matahari, kembang kertas & lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun menciptakan coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu bapak & ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena jalan macet. Setelah sang anak mencoret penuh sisi yg sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu & ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing & lain sebagainya mengikuti imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.
 Kisah Nyata Pelajaran Untuk Orang Tua

Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yg baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yg belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini?" Pembantu rumah yg tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat paras bengis tuannya.
Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan Tak tahu !" "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi. Si anak yg mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "Ita yg menciptakan itu papa. cantik kan!" katanya sambil memeluk papanya harap bermanja seperti biasa. Si ayah yg hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon kembang raya di depannya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya.
Si anak yg tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui & merasa puas dengan sanksi yg dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa? Si bapak cukup keras memukul-mukul tangan kanan & kemudian tangan kiri anaknya.
Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan & belakang tangan si anak kecil luka-luka & berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka-lukanya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.
Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. "Oleskan obat saja!" jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yg menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Ita demam" jawap pembantunya ringkas."Kasih minum obat penurun panas ," jawab si ibu.
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Memasuki hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik" mengatakan majikannya itu. Sampai saatnya si anak yg sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke hospital karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak & ibu anak itu.
"Tidak ada pilihan.." katanya yg mengusulkan supaya kedua tangan anak itu diamputasi karena gangren yg terjadi sudah terlalu parah.
"Tangannya sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah" mengatakan doktor.
Si bapak & ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tetapi apa yg dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati & lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan.
Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yg disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah & ibunya. Kemudian ke paras pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.
"Papa.. Mama Ita tidak akan mengerjakannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama." katanya berulang kali menciptakankan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.
"Ita juga sayang Kak Narti.." katanya memandang paras pembantu rumah, sekaligus menciptakankan gadis itu meraung histeris.
"Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa diambil.. Ita janji nggak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret-coret mobil lagi," katanya berulang-ulang.
Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yg sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.


Teman-teman, pelajaran berharga apa yg dapat kita petik dari kisah nyata ini,
silahkan like (sbg tanda mendukung anti-kekerasan dlm keluarga) & tulis komentar anda lalu share kepada orang-orang disekitar yaa, supaya hal yg sama tidak terjadi di keluarga lain.
#faktaunik #faktamenarik #infounik #infomenarik #ceritapenting #keluarga #anak #family #pelajaranorangtua #menjadiorangtua #orangtuayangbaik #kisahnyata #ceritahidup #caramendidikanak #antikekerasan #lindungianak

image-placeholder-ig.gif



Yuk mampir juga ke blog ane ...
emoticon-Jempol



emoticon-Blue Guy Cendol (L)
emoticon-Rate 5 Star
emoticon-Cendol Gan

Hari ini 10:24
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.