Benarkah di Tombol Lift Tidak Ada Angka 4 Nya? Cari Tahu Di Sini!

[Angela]

Sumber: klik

Selamat siang Agan & Sista. Masih tetap lancar kan puasanya di tengah Pandemi Covid-19 ini?​

Beberapa gedung yg tinggi menjulang misalnya gedung perkantoran di kota-kota besar, pusat perbelanjaan atau Mall, & juga rumah sakit di dalamnya pasti ada benda yg berfungsi untuk mempermudah kita dari satu tempat ke tempat yg lebih tinggi lainnya.

Ada yg mengpakai tangga, eskalator & juga kebanyakan memilih mengpakai fasilitas lift. Pasalnya apabila mengpakai lift dapat mengangkut jumlah orang yg lebih banyak di dalamnya.

Di dalam lift terdapat ruangan berukuran seperti lemari & terdapat tombol di dalamnya. Salah satunya adalah tombol angka yg apabila kita tekan dapat mengantarkan kita ke tempat tujuan yg diharapkan. Semisal kita harap menuju ke Lantai 16 yg ada di sebuah gedung perkantoran, maka kita akan menekan tombol angka 16 tersebut. Baik dari lantai bawah ke atas maupun dari lantai atas menuju ke lantai bawah.

Dan tahukah Gansist bahwa di beberapa gedung bertingkat di dalam ruangan liftnya konon tidak terdapat angka 4 nya atau sengaja menghilangkan angka 4. Hmmm, kira-kira ada filosofi apa ya dibalik tidak adanya angka 4 tersebut?

Menurut sumber, hal ini lebih sering terjadi di beberapa negara di Asia Timur yg kemudian merembet ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Di negara bagian Asia Timur Sendiri, mereka sengaja tidak mengpakai angka 4 baik pada benda maupun yg ada dalam lift karena memiliki phobia pada angka 4 yg disebut tetrafobia.

Spoiler for tombol 4 lift:

Sumber: instagram.com


Quote:
Dalam bahasa Mandarin empat yaitu pinyin:si, jyutping: sei. Konon bunyi vokal huruf tersebut mirip dengan mengatakan kematian.


Bukan cuma dalam bahasa Mandarin saja, dalam bahasa Jepang angka 4 yaitu shi & dalam bahasa Korea angka 4 adalah sa. Kemudian bunyi pelafalan hurufnya pun juga konon terdengar sama dengan kematian.

Itu tadi kalau di negara Asia Timur ya Gansist bahwa angka 4 itu kalau diterjemahkan ke dalam bahasa mereka bunyi vokal atau pelafalanya jadi mirip dengan mengatakan "kematian". Tentu saja hal ini menciptakan mereka merasa parno & jadi makin ketakutan dengan si angka 4 itu.

Kalau di budaya Barat sendiri Gansist. Beberapa orang juga enggan mengpakai angka 4 ini karena menurut mereka angka 4 merupakan angka sial sama dengan angka 13.

Diambil dari 1+3 sama dengan 4. So, angka 13 adalah angka sial sama dengan angka 4 jadinya. Wah, kalau mitos angka 13 ini adalah angka sial sih TS juga sering dengar. Meskipun sekali lagi pada dasarnya sih semua angka itu baik & tidak ada angka sial itu cuma ketakutan dalam diri kita saja.

Nah, kalau pendapat atau mitos yg terakhir ini sih cukup masuk di akal kalau menurut Ane. Pasalnya berdasarkan tradisi Tionghoa atau Fengshui angka 4 adalah simbol bencana & tidak mendatangkan keberuntungan.

Angka 4 dalam Fengshui melambangkan keruntuhan karena cuma mempunyai satu kaki. Ya, wajar saja sih namanya juga mitos boleh dipercaya atau tidak tergantung pada diri pribadi masing-masing.

Namun, kalau angka 4 ini dikaitkannya dengan tidak dipakaiya angka tersebut pada lift gedung & diartikan dengan mitos Fengshui yg berarti keruntuhan secara logika sih cukup masuk di akal ya Gansist. Setuju tidak dengan opini Ane? .

Coba deh kalau Gansist main ke gedung Kaskus kira-kira di lift gedungnya ada tombol angka 4 nya atau enggak?

Kalau enggak ada berarti hal ini benar adanya. Pasalnya di beberapa gedung yg tercanggih dimanapun yg mengpakai angka 4 atau ada angka 4 nya kaya 14, 24 & seterusnya. Di ubah alias digantikan dengan penomoran 3A, 13A, atau 23A.

Memang sih, di dalam lift itu kalau yg Ane lihat di Televisi dalam sinetron atau film suka ada saja kejadian mesin mati atau tidak dapat berfungsi. Kemudian juga di lift itu suka ada mitos adanya hantu yg suka muncul & menyeramkan. Makanya ketimbang naik lift mendingan naik eskalator saja deh kalau TS mah, apalagi di dalam lift itu kadang pengap & kalau sendirian ane nggak berani .



Sumber: sini & opini pribadi Hari ini 13:30