Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 43.451
- Nilai reaksi
- 32
- Poin
- 0
Keteguhan Umat Buddha Desa Sumingkir, Berpindah-pindah Lokasi Vihara Demi Mempertahankan Keyakinan
Buddhazine>Blog>News>Keteguhan Umat Buddha Desa Sumingkir, Berpindah-pindah Lokasi Vihara Demi Mempertahankan Keyakinan
Tuesday, 25 June 2024
Surahman Ana
News
0
Foto : Surahman Ana
Hari ini, Selasa (25/6), regu BuddhaZine mengerjakan kunjungan ke beberapa vihara di pedusunan Kabupaten Cilacap, termasuk Vihara Vajra Bumi Arya Kertawijaya di Desa Sumingkir, Kecamatan Jeruk Legi. Vihara yg terletak di sudut desa ini berdiri di atas lahan seluas 181 meter persegi & jadi tempat ibadah bagi 15 Kepala Keluarga.
Menurut Sardi, Ketua Vihara Desa Sumingkir, umat Buddha tersebar di tiga desa, dengan cuma empat Kepala Keluarga yg tinggal berdekatan dengan vihara. Beberapa umat menghadapi kesulitan datang ke vihara karena jarak yg jauh. Ada yg jaraknya jauh, jadi datang ke vihara tiga bulan sekali, ujar Sardi kepada BuddhaZine.
Keberadaan Agama Buddha di desa ini dimulai dari perjuangan dua tokoh masa lalu, Pak Wirsiam & Mbah Mat Marwi, yg memperkenalkan Dharma kepada masyarakat. Menurut Sardi, pada awal tahun 70-an, umat Buddha di dusun ini mengalami pertumbuhan yg pesat & jadi mayoritas. Namun, seperti beberapa daerah di Jawa Tengah, sekarang umat Buddha di dusun ini cuma tersisa sejumlah hitungan jari.
Ya sebenarnya sayang sekali, sekarang kita lihat yg orang tuanya umat Buddha tetapi anak-anaknya tidak mau meneruskan jadi umat Buddha. Di sini saja remajanya habis, tinggal satu dua, mengatakan Sardi mengungkapkan keprihatinannya.
Meskipun demikian, semangat & keyakinan umat vihara yg didirikan pada tahun 1994 ini tetap teguh. Untuk dapat melaksanakan kegiatan ibadah, umat rela beberapa kali pindah letak vihara. Ini sudah perpindahan yg kelima kalinya. Dulu sempat pindah di desa lain juga, karena pemilik tanah pindah agama jadi harus pindah letak lagi, hingga yg sekarang ini, jelas Sardi.
Lokasi vihara saat ini merupakan hibah dari orang tua Sardi. Sejak pembangunannya, Vihara Vajra Bumi Arya Kertawijaya sudah direnovasi pada tahun 2014 dengan penambahan fasilitas kamar mandi di belakang Dhammasala. Meskipun sederhana, umat di desa ini aktif dalam berkegiatan & menjaga vihara dengan baik, sehingga tetap terlihat rapi & bersih.
Kegiatan umat di sini setiap malam Rabu & Minggu siang puja bakti di vihara. Anjangsana ke rumah umat dilakukan setiap 35 hari sekali pada hari Rabu Legi secara bergilir, tambah Sardi.
Buddhazine>Blog>News>Keteguhan Umat Buddha Desa Sumingkir, Berpindah-pindah Lokasi Vihara Demi Mempertahankan Keyakinan

Tuesday, 25 June 2024
Surahman Ana
News
0
Foto : Surahman Ana
Hari ini, Selasa (25/6), regu BuddhaZine mengerjakan kunjungan ke beberapa vihara di pedusunan Kabupaten Cilacap, termasuk Vihara Vajra Bumi Arya Kertawijaya di Desa Sumingkir, Kecamatan Jeruk Legi. Vihara yg terletak di sudut desa ini berdiri di atas lahan seluas 181 meter persegi & jadi tempat ibadah bagi 15 Kepala Keluarga.
Menurut Sardi, Ketua Vihara Desa Sumingkir, umat Buddha tersebar di tiga desa, dengan cuma empat Kepala Keluarga yg tinggal berdekatan dengan vihara. Beberapa umat menghadapi kesulitan datang ke vihara karena jarak yg jauh. Ada yg jaraknya jauh, jadi datang ke vihara tiga bulan sekali, ujar Sardi kepada BuddhaZine.
Keberadaan Agama Buddha di desa ini dimulai dari perjuangan dua tokoh masa lalu, Pak Wirsiam & Mbah Mat Marwi, yg memperkenalkan Dharma kepada masyarakat. Menurut Sardi, pada awal tahun 70-an, umat Buddha di dusun ini mengalami pertumbuhan yg pesat & jadi mayoritas. Namun, seperti beberapa daerah di Jawa Tengah, sekarang umat Buddha di dusun ini cuma tersisa sejumlah hitungan jari.
Ya sebenarnya sayang sekali, sekarang kita lihat yg orang tuanya umat Buddha tetapi anak-anaknya tidak mau meneruskan jadi umat Buddha. Di sini saja remajanya habis, tinggal satu dua, mengatakan Sardi mengungkapkan keprihatinannya.
Meskipun demikian, semangat & keyakinan umat vihara yg didirikan pada tahun 1994 ini tetap teguh. Untuk dapat melaksanakan kegiatan ibadah, umat rela beberapa kali pindah letak vihara. Ini sudah perpindahan yg kelima kalinya. Dulu sempat pindah di desa lain juga, karena pemilik tanah pindah agama jadi harus pindah letak lagi, hingga yg sekarang ini, jelas Sardi.
Lokasi vihara saat ini merupakan hibah dari orang tua Sardi. Sejak pembangunannya, Vihara Vajra Bumi Arya Kertawijaya sudah direnovasi pada tahun 2014 dengan penambahan fasilitas kamar mandi di belakang Dhammasala. Meskipun sederhana, umat di desa ini aktif dalam berkegiatan & menjaga vihara dengan baik, sehingga tetap terlihat rapi & bersih.
Kegiatan umat di sini setiap malam Rabu & Minggu siang puja bakti di vihara. Anjangsana ke rumah umat dilakukan setiap 35 hari sekali pada hari Rabu Legi secara bergilir, tambah Sardi.






