• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Kenapa Tayangan Liga Indonesia Selalu Buruk?

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.743
Nilai reaksi
23
Poin
0
Kenapa Tayangan Liga Indonesia Selalu Buruk?


Setelah sempat dihentikan selama 1 musim, kini gelaran liga Indonesia kembali bergulir & hingga saat ini sudah memasuki pekan ke-4 berjalan. Hal ini tentu jadi sebuah angin segar & hiburan untuk para pensayang sepak bola tanah air & hal-hal yg berkecimpung di dalamnya.

Untuk perhelatan liga Indonesia musim ini, sponsor utama dipegang oleh Bank BUMN, yaknia Bank BRI untuk gelaran liga Indonesia di kasta tertinggi atau saat ini dinamakan Liga 1. Yang berarti nama resmi liga 1 kali ini adalah BRI Liga 1.

Dari beberpa gelaran yg sudah terlaksana, Liga Indonesia memang sering menuai banyak kritik, baik dari aspek tekhnik, maupun hal lainnya. Dan salah satu yg sering jadi bahan pembicaraan adalah tentang kualitas tayangan Liga 1 itu sendiri.

Mungkin kita sering bertanya, kenapa sih kualitas tayangan liga Indonesia enggak sejernih kualitas tayangan luar negeri. Seperti liga Inggris, Liga Eropa, atau Piala Dunia misalnya? Apakah kita enggak punya cukuo dana untuk membeli kamera yg bagus? Atau emang SDM kita kurang memadai? Oke mari kita bahas dikit-dikit.

Untuk musim ini sendiri, yg memproduksi siaran Liga Indonesia adalah PT Gelora Trisula Semesta. Nah kalau yg ngikutin sepak bola dalam negeri pasti kenal sama PT GTS ini. PT GTS sendiri awalnya perusahaan yg dibuat untuk mengoperatori gelaranTorabica Soccer Chanpionship (TSC)yang waktu tahun 2016 diselenggarakan untuk mengisi kekosongan lomba karena di tahun tersebut Liga Indonesia dihentikan pemerintah karena banyaknya kasus dualisme klub & keorganisasian PSSI yg semrawut. Dan sejak saat itulah PT GTS sering mengoperatori Liga Indonesia.

Perlu diketahui yah, kalau PT GTS ini bukan PSSI atau bagian dari PSSI. Operator liga itu suatu perusahaan terpisah yg bertanggung jawab kepada federasi atau dalam hal ini PSSI. Jadi operator liga atau kita sebut kali ini PT GTS itu urusaanya tentang penyelenggaran liga saja. Dari mulai sistem pertandingan, masalah penonton, hingga tentang penayangan yg akan kita bahas ini. Oh iyah, sebelum adanya PT GTS, sebelumnya ada PT Liga Indonesia & PT Liga Indonesia Baru yg semuanya sama seperti PT GTS, yaitu dibentuk oleh orang-orang PSSI.

Nah, terus kenapa gelaran liga dari jaman PT LI, PT LIB, hingga yg sekarang PT GTS kok tayangannya sering buruk? Gambar pecah? Hinggareplaypatah-patah?

Tentu dalam hal penayangan kita harus bicara tekhnis yah teman-teman. Hal ini mencakup tentang kualitas alat yg dipakai, SDM, dll.

Untuk PT GTS sendiri sebenarnya sudah mengpakai kamera yg cukup bagus & sudah sesuai dengan standarbroadcastingolahraga & bahkan termasuk yg terbaik di Asia Tenggara loh.

Nih untuk kamera utamanya sendri, PT GTS mengpakaiSony HSC-100R Three 2/3 inch Power HAD FX CCD sensors portable HD / SD camera for digital triax operationyang harganya sekitar 250jtaan. Atau ada juga kameraLENSA Fujinon XA77x9.5BESM-S35 2/3-inch HDTV DIGIPOWER 77 EFP/ENG Studio/Field Box Lensyang harganya lebih mahal lagi, sekitar 700jtaan. Sayangnya, cuma ada satu kamera tipe ini di masing-masing lapangan. Yah untuk kamera lainnya ada beberapa kamera merek lainnya. Tapi tetap dengan kualitas & harga yg tinggi.

Dan SDMnya bagaimana? Wah SDM orang-orang GTS ini udah jago-jago di bidangnya kok. Kebanyakan sih jebolah dari TV juga. Jadi enggak perlu ragu tentang kualitas orang-orang GTS ini.

Nah kamera bagus, yg make juga bagus, terus kenapa hasilnya buruk?

Tidak selesai hingga di situ, Kawan. Setelah diproduksi oleh PT GTS, GTS meneruskan ke beberapa pemegang hak siar yg dalam BRI Liga 1 berarti ada 3 pemegang hak siar nih, yaitu Emtek (Indosiar, Vidio.com, Nex Parabola, & O Channel), MNC (MNC Vision, MNC Play, & K-Vision) serta Indihome (Usee Sports & Usee TV).

Pihak GTS sendiri meneruskan output ke pemegang hak siar dengan 2 kualitas, yaitu kulitas HD & SD. Nah untukoutputke penonton itu yah terserah pemegang hak siar, mau nampilin kualitas HD atau SD.

Jadi kalau gambarnya pecah, tidak jernih, danreplaypatah-patah, dapat jadi anda menonton melalui pemegang hak siar yg menyiarkan kualitas SD. Seperti Emtek itu cuma menampilkan kualitas HD di Nex Parabola, sementara di Indosiar, Vidio.com & juga O Channel cuma menampilkan kualitas SD. Alasanya banyak, baik dari segi komersialisasi yg lebih meluas karena masih banyak pengguna TV tabung & juga tentu masalah Ekonomi, di mana yg berbayar seperti Nex Parabola yah yg lebih baguslah, Bos.

Nah jadi paham yah kalau sebenarnya pihak pemegang hak siarlah yg menurunkan kualitas gambar. Kalau dari regu produksinya mah udah bagus, yah wlaupun belum sebagus liga-liga eropa, tetapi yah udah agak lumayanlah yah.

Nah kalau masalahreplayyang telat, atau pengambilan dari sudut yg salah dll itu baru masalah teknis pada SDMnya. Dan tentu saja perlu dilakukan evaluasi supaya kedepannya lebih baik lagi.



Tulisan ini ditulis oleh Fatio Nurul Efendi di CANGKEMANpada 2 Oktober 2021 Hari ini 00:41
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.