Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 43.226
- Nilai reaksi
- 31
- Poin
- 0
PEMBUKAAN
Setiap pagi, kita membuka ponsel. Bukan lagi untuk melihat kabar dari keluarga atau teman, tetapi untuk mengecek apa lagi yg viral hari ini?Kadang lucu, kadang bikin emosi
Namun, apakah kalian merasakan bahwa belakangan ini, lebih banyak berita buruk ketimbang berita baik, apakah itu cuma kebetulan, karena memang keadaan di negara ini tidak baik, atau memang sengaja di buat seperti itu, supaya berita yg lebih akbar & lebih merugikan bagi mereka ( pemerintah ) tidak naik.
bukan cuma pada berita, namun media tv pun saat ini menurut saya tidak memberikan konten yg sekiranya edukatif, justru sebaliknya, yg mereka bawakan adalah hal - hal receh & cenderung tidak bermanfaat.
Berikut ini adalah alasan, mengapa artikel ini dibuat, namun ingat, jangan pernah menjadikan ini sebagai pedoman, jadikan saja sebagai referensi, karena ini cuma teori.
BAB 1
DISTRAKSI
DISTRAKSI

Di saat bersamaan, berita-berita penting malah tenggelam. Isu harga beras naik, konflik agraria, korupsi, hingga kebijakan pemerintah yg bermasalahseringkali cuma muncul sesaat, lalu tenggelam di lautan berita viral yg absurd.
Ini bukan kebetulan.
Banyak analis media menyebutkan bahwa pola ini sudah lama jadi taktik: mengalihkan perhatian publik dengan hiburan atau kontroversi sepele. Saat publik sibuk membahas siapa yg selingkuh, siapa yg live TikTok sambil nangis, atau siapa yg adu jotos di podcast, isu serius berjalan di belakang layar.
Contohnya dapat dilihat saat RUU kontroversial disahkan secara diam-diam, biasanya terjadi saat media sedang ramai bahas hal lain.
Ingat RUU Cipta Kerja? Banyak orang baru sadar setelah lewat, karena saat itu publik sedang fokus pada hebohnya kasus selebritas.
BAB 2
SKENARIO

Ada juga isu yg cukup mengkhawatirkan: sebagian berita viral sengaja diciptakan. Bukan cuma diliput, tetapi benar-benar dirancang supaya viral. Aktornya dapat siapa saja: selebgram, tokoh media, atau bahkan buzzer bayaran.
Contoh nyata adalah, kasus MBG yg di nilai kurang relevan & dibahas oleh para selebgram hingga viral walaupun yah pada akhirnya dia kena hujat, atau kasus receh seperti ijazah palsu, tentu cara tersebut dapat jadi alat pengalih isu.
Sudah ada kasus di mana tokoh tertentu diduga menciptakan drama di media sosial untuk menutupi kasus hukum atau isu internal.
Mereka lebih memilih drama settinganyang menciptakan masyarakat terfokus ke sana.
Karena pada akhirnya, masyarakat lebih suka cerita, bukan data.
Di Indonesia, fenomena buzzer politik sudah bukan rahasia lagi. Mereka adalah akun media sosial yg dibayar untuk membentuk opini publik.
Kadang tugasnya memuji, kadang menyerang, & kadang mengalihkan.
Buzzer dapat menciptakan topik tertentu jadi tren, cuma dengan mendorong ribuan akun untuk bahas hal itu secara bersamaan.
Bahkan, dapat menciptakan peristiwa remeh jadi seolah-olah sangat penting.
Beberapa analis independen menemukan pola bahwa isu-isu berat seperti kasus korupsi pejabat, pelanggaran HAM, atau laporan investigatif, sering diikuti oleh ledakan topik tidak relevan beberapa jam kemudian.
Apakah ini disengaja? Belum tentu. Tapi pola ini terlalu sering muncul untuk disebut kebetulan.
BAB 3
Sisi lain

Namun, ada sisi lain dari topik ini:
Diri kita sendiri.
Kita hidup di negara dengan beban ekonomi tinggi, tekanan sosial, & ketidakpastian politik.
Kadang, berita serius terasa terlalu berat. Maka, berita ringan, aneh, komedi jadi semacam pelarian.
Alih-alih membaca tentang rencana kenaikan tarif listrik, kita memilih menonton video emak-emak nari di TikTok. Bukan karena bodoh, tetapi karena lelah.
Ini juga jadi alasan kenapa banyak media mengejar sisi hiburankarena itu yg sering diklik.
BAB 4
KETIDAKTAHUAN KOLEKTIF

Sayangnya, kalau terus dibiarkan, kebiasaan ini dapat berbahaya. Masyarakat yg terlalu lama disuguhi berita remeh dapat kehilangan kepekaan kepada isu besar. Ketika ada kebijakan merugikan, banyak yg tidak sadar.
Ketika ada pelanggaran hukum, publik tidak peduli. Karena yg dianggap penting hanyalah "siapa trending hari ini?"
Di sinilah kekuatan media diuji. Jika semua berita cuma mengejar viral, maka jurnalisme sebagai pilar demokrasi dapat runtuh.
Dan kalau masyarakat terus teralihkan, maka kekuasaan dapat bergerak tanpa pengawasan.
BAB 5
JALAN TENGAH

Lalu apa yg dapat dilakukan?
Kita tidak perlu membenci semua berita viral. Kadang mereka memang menghibur, bahkan punya nilai positif. Tapi kita juga harus melatih diri untuk tidak mudah teralihkan.
Kita juga dapat mulai memilih sumber berita yg kredibel. Banyak media alternatif yg tetap kritis & informatif tanpa harus clickbait.
Bahkan sekarang, banyak jurnalis independen yg bekerja lewat kanal YouTube atau Substack, membawa isu penting dengan gaya yg tetap menarik.
Media harus dikritik, tetapi kita juga harus mengkritisi kebiasaan kita sendiri sebagai pembaca.
PEMANIS
Indonesia bukan satu-satunya negara dengan kondisi ini, setiap negara pasti punya sisi gelap masing - masing.
Tapi di negara dengan sistem demokrasi yg masih rapuh, aliran informasi punya peran sangat vital.
Ketika berita aneh jadi norma, & isu penting tenggelam, kita sedang menghadapi bahaya yg pelan tetapi nyata: ketidaktahuan massal yg disengaja.
Maka lain kali anda melihat berita yg terlalu aneh untuk jadi kenyataan, jangan langsung tertawa.
Mungkin saja itu adalah tirai asap.
Dan di balik tirai itu, ada sesuatu yg tidak harap anda lihat.