yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48

Warga Kampung Jati Baru RT 04/05 Cemani, Grogol, tidak menghiraukan diamankannya Dipta oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi simulator SIM yang menjerat suaminya. Pasalnya, sejak 13 Juli 2008, Dipta tidak lagi menjadi warga Kampung Jati Baru dan pindah ke Kota Solo agar dapat mengikuti kontes pemilihan Putra-Putri Solo.
"Dipta datang sendiri ke tempat saya tanpa diantar orangtuanya mengajukan surat permohonan pindah penduduk Solo agar bisa ikut pemilihan Putri Solo. Saya maupun warga sini tidak ada yang pernah sekalipun berbicara dengan keluarga Dipta," jelas Sumadi, Ketua RT 04/05 Kampung Jati Baru, kepada Okezone, Kamis (14/2/2013).
Menurut Sumadi, selain tertutup keluarga Dipta juga sangat selektif dalam pergaulan. Dia hanya mengetahui ayah Dipta, Joko Waskito, bekerja di pengeboran minyak milik asing di laut lepas.
Bahkan, tertutupnya keluarga tersebut membuat warga enggan melayat ketika Ibu Dipta meninggal akibat kanker payudara. Setelah Sumadi memberi pengertian, warga baru melayat dan mengantarkan Ibu Dipta ke pemakaman.
"Pak Joko Waskito kalau pulang 10 hari di rumah. Selama di rumah, tidak pernah keluar rumah. Saya juga tidak tahu apakah Ibu Dipta yang kedua ada di rumah sini atau ikut Pak Joko. Kalau anak Pak Joko yang kedua, adiknya Dipta, kuliah di Yogya dan jarang pulang," tambahnya.
Sumadi juga mengaku heran Dipta bisa melangsungkan pernikahan di KUA Grogol, sebab secara administrasi Dipta tidak bisa menikah di KUA Grogol karena sudah pindah ke Solo.
"Mungkin karena suaminya jendral, bisa saja memerintahkan anak buahnya untuk mengurus surat-surat pernikahan. Yang pasti, saya tidak pernah mengeluarkan surat pengantar pernikahan," ujarnya.
Dari pantauan Okezone, rumah kediaman Dipta di Kampung Jati Baru RT 04/05 Cemani, tertutup rapat. Di rumah tersebut hanya ada pembantu dan menolak memberi keterangan saat ditanya keberadaan orang tua Dipta.