• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Keharmonisan Pemeluk Agama Hindu & Islam di Pulau Dewata

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.569
Nilai reaksi
23
Poin
0
Keharmonisan pemeluk agama Hindu & Islam menjadikan Bali sebagai provinsi dengan toleransi yg tinggi. Terdapat beberapa kampung Islam yg tersebar di Pulau Dewata sebagai simbol keharmonisan.

Yang perdana yaitu Kampung Gelgel yg dipercaya sebagai kampung Islam tertua di Bali. Dari kampung inilah Islam berkembang di Pulau Dewata. Desa Gelgel terletak di Kabupaten Klungkung, sekitar 60 kilometer arah timur Denpasar.

Berdirinya Masjid Nurul Huda jadi saksi bisu datangnya Islam di Kampung Gelgel. Pasukan Majapahit beragama muslim mengantar pulang Raja Gelgel, Ketut Dalem Klesir, jadi penghuni pertama. Di sana terdapat aturan bahwa Kepala Desa cuma dijabat oleh orang yg beragama Islam.

Selain Gelgel ada juga Kampung Loloan di Jembrana. Kampung Loloan berjarak sekitar 90 kilometer dari kota Denpasar. Kampung ini diketahui sebagai hunian masyarakat muslim di Bali terbesar. Keberadaan Kampung Loloan tersebut tidak dapat dilepaskan dari kedatangan prajurit Bugis sekitar empat zaman yg lalu.

I Gusti Arya Pancoran, Penguasa jembrana mengizinkan kelompok Bugis menempati daerah Loloan. Seorang ulama asal Melayu, Buyut Lebai, juga menolong penyebaran agama Islam di Bali. Maka dari itu penggunaan bahasa Bugis & Melayu di Kampung Loloan masih sering terdengar hingga sekarang.

Kampung Pegayaman di Buleleng juga merupakan Kampung Islam di Bali. Walau dihuni banyak muslim dari nenek moyang prajurit Bugis, namun Kampung Pegayaman masih mengusung kebudayaan Bali, seperti dengan adanya subak & banjar. Yang berbeda hanyalah keberadaan rumah ibadah, pura berganti dengan masjid.

Terkait hal tersebut, di Untag Surabaya juga terdapat Unit Kegiatan Kerohanian Hindu (UKKH) yg mewadahi kegiatan mahasiswa yg fokus kepada agama hindu.

Hari ini 11:05
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.