Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menegaskan, kehadiran Ketua DPR Marzuki Alie dalam pertemuan antara Presiden Yudhoyono dengan pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara di Bogor pada Kamis (21/1) tidak mencerminkan kolegialisme pimpinan Dewan.
Kepada pers di ruang wartawan DPR/MPR di Jakarta, Jumat, Priyo menjelaskan bahwa tiga wakil ketua DPR, yakni dirinya, Anis Matta dan Pramono Anung, sama sekali tidak mengetahui dan tidak diberi tahu tentang adanya pertemuan pimpinan lembaga-lembaga negara itu.
"Di DPR itu beda dengan lembaga-lembaga lainnya, belum tentu semuanya biru, tetapi juga belum tentu semuanya kuning," kata Priyo yang dalam jumpa pers itu mewakili pula dua rekan Wakil Ketua DPR lainnya yang berhalangan hadir.
Menurut dia, sebelumnya tidak pernah ada pemberitahuan ataupun surat terkait rencana pertemuan pimpinan lembaga-lembaga negara dengan Presiden Yudhoyono di Istana Bogor. Padahal lazimnya setiap ada pertemuan yang sifatnya konsultasi antara Presiden dengan pimpinan DPR ada surat pemberitahuan sebelumnya.
Selain itu, pimpinan DPR yang hadir juga tidak Ketua DPR saja, melainkan didampingi oleh wakil-wakil ketua lainnya dan juga pimpinan komisi-komisi DPR. Demikian pula degan tempat pertemuan konsultasi itu, biasanya bergantian antara Gedung DPR atu Istana Presiden.
Karena itu, ujar Priyo, kehadiran ketua DPR dalam pertemuan formal dan kemudian disepakati hal-hal yang sifatnya strategis serta dipublikasikan ke masyarakat secara luas, tanpa adanya pemberitahuan kepada pimpinan lainnya menjadi pertanyaan tersendiri untuk Marzuki Alie.
"Yang mengganjal disini adalah adanya peristiwa penting yang kami tidak dilibatkan. Tidak tahu dan tidak diberi tahu. Dengan demikian kami juga tidak tahu menahu dengan hasil pertemuan Bogor itu," ujarnya.
Priyo mengatakan bahwa seandainya pertemuan itu berlangsung informal saja dan tidak ada pembicaraan yang mengatasnamakan DPR secara institusi, maka dirinya juga tidak akan mempersoalkan hal itu.
"Presiden bertemu dengan ketua DPR setiap hari juga kita tidak akan persoalkan. Tetapi ini konteksnya berbeda dan kepemimpinan DPR sifatnya kolegial. Kalau presiden silahkan hadir sendiri, tapi untuk pimpinan DPR tidak cukup hanya Ketua DPR saja," ujarnya.
Terkait dengan ketidaklaziman yang dilakukan ketua DPR itu, menurut Priyo, dirinya bersama wakil ketua DPR lainnya akan menanyakan hal itu kepada Marzuki Alie dalam rapat rutin pimpinan DPR pada Senin mendatang.
Sumber
http://www.lebihcepat.com/nasional/34-berita-nasional/12417-kehadiran-marzuki-tidak-cerminkan-pimpinan-dpr.html
Kepada pers di ruang wartawan DPR/MPR di Jakarta, Jumat, Priyo menjelaskan bahwa tiga wakil ketua DPR, yakni dirinya, Anis Matta dan Pramono Anung, sama sekali tidak mengetahui dan tidak diberi tahu tentang adanya pertemuan pimpinan lembaga-lembaga negara itu.
"Di DPR itu beda dengan lembaga-lembaga lainnya, belum tentu semuanya biru, tetapi juga belum tentu semuanya kuning," kata Priyo yang dalam jumpa pers itu mewakili pula dua rekan Wakil Ketua DPR lainnya yang berhalangan hadir.
Menurut dia, sebelumnya tidak pernah ada pemberitahuan ataupun surat terkait rencana pertemuan pimpinan lembaga-lembaga negara dengan Presiden Yudhoyono di Istana Bogor. Padahal lazimnya setiap ada pertemuan yang sifatnya konsultasi antara Presiden dengan pimpinan DPR ada surat pemberitahuan sebelumnya.
Selain itu, pimpinan DPR yang hadir juga tidak Ketua DPR saja, melainkan didampingi oleh wakil-wakil ketua lainnya dan juga pimpinan komisi-komisi DPR. Demikian pula degan tempat pertemuan konsultasi itu, biasanya bergantian antara Gedung DPR atu Istana Presiden.
Karena itu, ujar Priyo, kehadiran ketua DPR dalam pertemuan formal dan kemudian disepakati hal-hal yang sifatnya strategis serta dipublikasikan ke masyarakat secara luas, tanpa adanya pemberitahuan kepada pimpinan lainnya menjadi pertanyaan tersendiri untuk Marzuki Alie.
"Yang mengganjal disini adalah adanya peristiwa penting yang kami tidak dilibatkan. Tidak tahu dan tidak diberi tahu. Dengan demikian kami juga tidak tahu menahu dengan hasil pertemuan Bogor itu," ujarnya.
Priyo mengatakan bahwa seandainya pertemuan itu berlangsung informal saja dan tidak ada pembicaraan yang mengatasnamakan DPR secara institusi, maka dirinya juga tidak akan mempersoalkan hal itu.
"Presiden bertemu dengan ketua DPR setiap hari juga kita tidak akan persoalkan. Tetapi ini konteksnya berbeda dan kepemimpinan DPR sifatnya kolegial. Kalau presiden silahkan hadir sendiri, tapi untuk pimpinan DPR tidak cukup hanya Ketua DPR saja," ujarnya.
Terkait dengan ketidaklaziman yang dilakukan ketua DPR itu, menurut Priyo, dirinya bersama wakil ketua DPR lainnya akan menanyakan hal itu kepada Marzuki Alie dalam rapat rutin pimpinan DPR pada Senin mendatang.
Sumber
http://www.lebihcepat.com/nasional/34-berita-nasional/12417-kehadiran-marzuki-tidak-cerminkan-pimpinan-dpr.html