• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Kegigihan Mengubah Kampung Jadi Destinasi Eksotik

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.626
Nilai reaksi
23
Poin
0
Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Tanah Khatulistiwa. Dikenal juga dengan julukan Negeri Burung Enggang serta Kota Seribu Sungai.

Pasti mengetahui bahwa di Kota Pontianak dilalui oleh Sungai Kapuas. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia mencapai 1.143 kilometer.

Sungai yg membelah Kota Pontianak & wilayah lainnya di Kalimantan Barat. Masyarakat Pontianak khususnya & Kalimantan Barat menjadikan Sungai Kapuas sebagai andalan menyokong kehidupan sehari-hari.

Dari mulai mencuci, kebutuhan air, mandi, bahkan hingga bermukin pun banyak masyarakat di Pontianak di pelataran tepi Sungai Kapuas.

Kondisi seperti itulah yg menciptakan Kelurahan Bansir Laut, Kota Pontianak, bertekad mendayapakai potensi Sungai Kapuas jadi letak yg nyaman & indah untuk dikunjungi.

Keharapan tersebut diwujudkan Lurah Bansir Laut, Arno, dengan mengubah paras Gang Mendawai, yg kebetulan letaknya berada di tepi Sungai Kapuas, kini jadi areal wisata yg layak.

"Dulu di belakang Gang Mendawai, yg di tepi sungai itu, sangat tidak teratur. Dapat dianggap kotor & seperti letak tidak terurus. Sungai di Gang Mendawai jadi banyak sampah," mengatakan Lurah Arno, Jumat (10/9/2021).

Arno kemudian menggebrak. Ia berpikir inovatif dengan merancang lahirnya sebuah kampung yg asri, indah, bersih, elok serta eksotik. Sekaligus bermanfaat bagi warga sekitar untuk menambah penghasilan.

Lantas terciptalah Kampung Caping.

Ya, Kampung Caping. Lurah Arno menghadirkan suatu konsep kampung yg masyarakatnya produktif sebab ada aktivitas sehari-hari menciptakan caping --topi berbentuk bundar kerucut dari bahan daun mengkuang & biasa dipakai petani ke sawah.

Pada akhirnya, warga di Kampung Caping Gang Mendawai mempunyai penghasilan tambahan dari karya caping mereka yg dijual.

Dengan kebijakannya, Lurah Arno menyulap hadirnya suatu kampung yg kini berwarna-warni terhias banyak xaping di sepanjang jalan pelataran Sungai Kapuas Gang Mendawai.

Lurah Arno berhasil menciptakan Kampung Caping mempunyai tabiat khas sehingga diketahui sekarang sebagai destinasi wisata unggulan di Kota Pontianak.

Mulai bermunculan kafe-kafe di pinggiran sungai, seperti yg terkenal kafe terapung sebab memanfaatkan bahtera sebagai tempat wisata masakan mengapung di atas Sungai Kapuas.

Sebagian werga Gang Mendawai pun memanfaatkan perubahan Kampung Caping dengan mengelola bisnis jasa penyewaan kano. Sehingga wisatawan yg datang dapat tertarik bermain kano di tengah lebarmya Sungai Kapuas.

Kampung yg dulu terkesan amburadul saat ini sudah hilang berkat kerja keras Lurah Arno. Di sepanjang jalan Kampung Caping bakal kita temukan pemandangan eksotik bunga-bunga terpampang.

Tak sekadar itu saja, Lurah Arno dengan perkembangan kebijakannya membangun sebuah rumah perpustakaan & wahana kreatif anak-anak di Kampung Caping.

Lurah Arno harap anak-anak sebagai generasi penerus kelak dapat menciptakan Kampung Caping lebih indah lagi karena mereka cerdas & berjiwa kreatif.

Lurah Arno & Kampung Caping yg berubah sudah membuktikan bahwa segala hal dapat dilakukan jadi lebih baik kalau dikerjakan dengan integritas, optmis, kebersamaan & kesabaran.

Itulah yg menciptakan Indonesia tangguh & terus tumbuh.*

Penulis : HAL

Kemarin 21:47
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.