Kata-kata Motivasi Paling Toxic yg Banyak Merusak Generasi Muda di Sekolah

[Angela]

Motivasi merupakan sebuah kebutuhan bagi manusia dalam menjalani berbagai hal. Tanpa adanya motivasi, segala sesuatu terasa lebih berat dari yg semestinya. Dengan mengatakan lain, motivasi hadir untuk mengangkat beban-beban yg menghambat kita untuk terbang mencapai kesuksesan.

Saat ini, banyak sekali orang yg memberikan kalimat-kalimat positif & menggairahkan semangat hidup kepada orang lain. Kita biasa menyebutnya sebagai motivator. Umumnya, selain pakar menuturkan kata-kata manis & puitis, mereka juga memiliki karya seperti buku, pusat konsultasi hingga seminar rutin.

Diakui atau tidak, manusia modern sangat mudah depresi. Hal ini tak terlepas dari standar sosial & tuntutan hidup yg sangat mencekik. Belum lagi kehidupan orang lain yg terekspos bebas sehingga banyak orang iri hingga stress.

Buaian kalimat motivasi seakan jadi penawar dari belenggu tersebut. Manis, menyegarkan & meringankan. Dari yg tadinya pesimis jadi optimis, dari yg tadinya minder jadi percaya diri.

Akan tetapi, tahukah GanSis bahwa ada kalimat motivasi yg ternyata sangat toxic & meracuni orang yg mendengarnya?

Quote:
Nilai akademik itu tidak terlalu penting, kesuksesan tidak diukur dari secarik kertas bernama ijazah


Kalimat ini sebenarnya dapat jadi motivasi bagi orang-orang yg memahami dengan benar, bahwa kita jangan terlalu mengelu-elukan nilai sekolah atau kuliah sehingga melupakan berbagai hal penting lain dalam mencapai kesuksesan hidup. Namun di lapangan, kalimat ini malah dipakai oleh para pemalas untuk membenarkan tindakan mereka.

"Ah, nilai A enggak jamin hidup lu sukses. Nilai C juga tetap dapat sukses karena ijazah & raport bakal jadi tumpukan kertas gaguna!"

Kalimat ini biasanya diucapakan oleh anak muda yg baru saja follow akun enterpreneur di media sosial. Ucapan Jack Ma, Jeff Bezos & Warren Buffett jadi patokan mereka.

Ane sebagai seorang entrepreneur tetapi masih duduk di bangku sekolah, juga menulis secara profesional dengan penerbit terkemuka, rasanya gedeg sekali saat mendengar ucapan mereka.

Jika mereka tidak bertanggung jawab & banyak alasan dengan urusan remeh temeh seperti tugas sekolah, bagaimana dengan nanti di mana harus berhadapan dengan persaingan bisnis yg penuh fitnah, pengkhianatan & tipu muslihat?

Ane menjadikan sekolah sebagai wadah untuk melatih kepribadian & mengisi disiplin ilmu ke dalam otak, membuka bisnis secara profesional untuk menambah pengalaman & pemasukan, serta menulis secara profesional untuk menambah personal branding.

Nyatanya, apa yg kita jalani saat ini haruslah ditangani dengan baik. Entah itu bersekolah atau kuliah, walau ke depannya kita akan jadi pebisnis atau pemain saham. Kita tidak tahu secara pasti apa yg akan terjadi di masa depan sehingga harus serba siap dengan segala kemungkinan.

Jadi, ane harap jangan terlalu meremehkan urusan apapun dengan dalih kalimat motivasi para pebisnis sukses. Apalagi kalau kita tidak mempunyai privelege apapun, seperti pewaris bisnis keluarga, pemilik yayasan terkemuka atau dinasti jabatan di lembaga tertentu.

---

Penulis: @malaikatrindu
Referensi: Opini Pribadi

Hari ini 18:08