baehaqi
IndoForum Senior E
- No. Urut
- 13414
- Sejak
- 29 Mar 2007
- Pesan
- 4.073
- Nilai reaksi
- 306
- Poin
- 83
Kasihan Korban Gempa Yang Sekarang, Seandainya Sama Pada Masa Kampanye
Masih inget ga gaNN waktu dulu kejadian di situ gintung...yang dilanda bencana yang jebolnya tanggul
dulu pas banget itu kejadian saat adanya kampaye-kampanye partai politik
daerah situ gintung yang cuma sedkit...saat itu hampir semua partai politik yang turun untuk berlomba-lomba membantu...
entah apa yang terjadi sekarang, saar kampanye sudah tidak ada
Parpol tidak Ada yang Tergerak Bantu Korban Gempa
Parpol (partai politik) hingga Selasa tidak muncul memberikan bantuan kepada korban musibah gempa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang hingga kini masih bernaung di tenda-tenda pengungsian.
Deden Sarif Hidayat, 29, –komunitas motor Vespa di Kabupaten Ciamis– Selasa, mengatakan parpol tidak tampak dan dan bahkan tidak pula mengirimkan bantuan ke korban gempa yang melanda Ciamis.
Korban gempa di Kabupaten Ciamis mengharapkan bantuan dari parpol untuk meringankan beban hidup selama tinggal di pengungsian pascagempa Tasikmalaya yang mengakibatkan puluhan orang meningga, dan puluhan lainnya luka-luka, serta ribuan rumah hancur.
Menurut Deden, berbeda halnya ketika kampanye pemilihan umum 2009 lalu. Kepala daerah, calon legislatif, presiden, dan parpol-parpol banyak bermunculan dan memberikan bantuan padahal tidak ada gempa dan musibah.
“Saya lihat parpol kurang peduli membantu korban gempa. Berbeda halnya dengan kejadian bencana alam seperti di Situ Gintung. Bendera partai tampak partai dipasang dan berkibar di lokasi pengungsian,” katanya.
Dia mengharapkan bantuan dari parpol terus dilakukan, bukan hanya ketika pemilihan untuk memikat simpati masyarakat, tetapi selalu dilakukan dalam situasi, kondisi selain kesempatan kampanye.
“Pada masa kampanye, partai-partai politik berdatangan hingga ke pelosok-pelosok menyambangi masyarakat, tetapi ketika bukan waktunya kampanye atau pada masa musibah, bantuan dari partai sepi,” katanya.
Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Forum Masyarakat Bersatu (FMB) Kabupaten Ciamis, Anton, mengatakan selain perhatian dari parpol kurang, penanganan pemerintah daerah Kabupaten Ciamis dinilai juga lamban, karena masih banyak daerah perdesaan belum mendapat bantuan. “Contohnya di kecamatan kami di Langkaplancar dan Kecamatan Cigugur, korban gempa belum mendapat bantuan,” katanya.
Menurut petugas Posko Kesra Kabupaten Ciamis, Taufik Hidayat, dari 39 Kecamatan yang tersebar, bantuan belum seluruhnya merata karena kurangnya bantuan dari pihak perusahaan swasta dan kelompok.
Peristiwa gempa Tasikmalaya yang melanda Kabupaten Ciamis, di antaranya meluluh-lantakan Kecamatan Mangunjaya mengalami kerusakan cukup berat yang dipersentasekan seluruh bangunan di desa tersebut 80% hancur dan jumlah korban jiwa di Kabupaten Ciamis mencapai enam orang. “Semuanya rusak berat dan sekarang dari pengajuan warga membutuhkan bantuan sembako, air bersih dan tenda,” katanya. (Media
Weleh…Weleh…Pada Kemana Ya ?
saat kampanye inget wong cilik,
pasca kampanye...
Weleh…Weleh…Pada Kemana Ya ?
sampai-sampai ada berita di TV, kalau korban gempa terpaksa tinggal di kandang kambing, karena rumah tinggalnya hancur terkena gempa,
dan ironisnya juga belum banyak yang turun tangan...
Masih inget ga gaNN waktu dulu kejadian di situ gintung...yang dilanda bencana yang jebolnya tanggul
dulu pas banget itu kejadian saat adanya kampaye-kampanye partai politik
daerah situ gintung yang cuma sedkit...saat itu hampir semua partai politik yang turun untuk berlomba-lomba membantu...
entah apa yang terjadi sekarang, saar kampanye sudah tidak ada
Parpol tidak Ada yang Tergerak Bantu Korban Gempa
Parpol (partai politik) hingga Selasa tidak muncul memberikan bantuan kepada korban musibah gempa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang hingga kini masih bernaung di tenda-tenda pengungsian.
Deden Sarif Hidayat, 29, –komunitas motor Vespa di Kabupaten Ciamis– Selasa, mengatakan parpol tidak tampak dan dan bahkan tidak pula mengirimkan bantuan ke korban gempa yang melanda Ciamis.
Korban gempa di Kabupaten Ciamis mengharapkan bantuan dari parpol untuk meringankan beban hidup selama tinggal di pengungsian pascagempa Tasikmalaya yang mengakibatkan puluhan orang meningga, dan puluhan lainnya luka-luka, serta ribuan rumah hancur.
Menurut Deden, berbeda halnya ketika kampanye pemilihan umum 2009 lalu. Kepala daerah, calon legislatif, presiden, dan parpol-parpol banyak bermunculan dan memberikan bantuan padahal tidak ada gempa dan musibah.
“Saya lihat parpol kurang peduli membantu korban gempa. Berbeda halnya dengan kejadian bencana alam seperti di Situ Gintung. Bendera partai tampak partai dipasang dan berkibar di lokasi pengungsian,” katanya.
Dia mengharapkan bantuan dari parpol terus dilakukan, bukan hanya ketika pemilihan untuk memikat simpati masyarakat, tetapi selalu dilakukan dalam situasi, kondisi selain kesempatan kampanye.
“Pada masa kampanye, partai-partai politik berdatangan hingga ke pelosok-pelosok menyambangi masyarakat, tetapi ketika bukan waktunya kampanye atau pada masa musibah, bantuan dari partai sepi,” katanya.
Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Forum Masyarakat Bersatu (FMB) Kabupaten Ciamis, Anton, mengatakan selain perhatian dari parpol kurang, penanganan pemerintah daerah Kabupaten Ciamis dinilai juga lamban, karena masih banyak daerah perdesaan belum mendapat bantuan. “Contohnya di kecamatan kami di Langkaplancar dan Kecamatan Cigugur, korban gempa belum mendapat bantuan,” katanya.
Menurut petugas Posko Kesra Kabupaten Ciamis, Taufik Hidayat, dari 39 Kecamatan yang tersebar, bantuan belum seluruhnya merata karena kurangnya bantuan dari pihak perusahaan swasta dan kelompok.
Peristiwa gempa Tasikmalaya yang melanda Kabupaten Ciamis, di antaranya meluluh-lantakan Kecamatan Mangunjaya mengalami kerusakan cukup berat yang dipersentasekan seluruh bangunan di desa tersebut 80% hancur dan jumlah korban jiwa di Kabupaten Ciamis mencapai enam orang. “Semuanya rusak berat dan sekarang dari pengajuan warga membutuhkan bantuan sembako, air bersih dan tenda,” katanya. (Media
Weleh…Weleh…Pada Kemana Ya ?
saat kampanye inget wong cilik,
pasca kampanye...
Weleh…Weleh…Pada Kemana Ya ?
sampai-sampai ada berita di TV, kalau korban gempa terpaksa tinggal di kandang kambing, karena rumah tinggalnya hancur terkena gempa,
dan ironisnya juga belum banyak yang turun tangan...
