yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diharapkan segera menemukan penyebab tenggelamnya kapal Ravelia II di Perairan Selat Bali.
"Saya harap Sabtu akhir pekan ini juga, KNKT sudah hadir diBanyuwangi. KNKT kami harap segera lakukan penyelidikan dan investigasi penyebab kapal ini tenggelam. Ini untuk segera menyudahi spekulasi sebab musababnya," kata BupatiBanyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, Jumat (4/3/2016) malam.
Menurut Anas, penyebab tenggelamnya kapal hingga kini belum diketahui dengan pasti, meskipun ada dugaan kapal milik perusahaan pelayaran PT Darma Bahari Utama ini bocor.
"Kami belum bisa mengetahui apa penyebab pastinya. Masih butuh investigasi lebih lanjut dari pihak yang lebih berwenang, semisal KNKT," kata GM ASDP ketapang Banyuwangi M Yusuf Hadi yang turut hadir dalam rakor tersebut.
Kehadiran KNKT, menurut Anas, sangat mendesak lantaran semua calon penumpang pengguna transportasi laut membutuhkan kepastian keselamatannya.
Apalagi, jalur Ketapang - Gilimanuk dan sebaliknya tergolong rute pelayaran dengan intensitas tinggi.
Selain meminta KNKT segera melakukan penyelidikan, Anas juga meminta agar otoritas pelabuhan lebih tegas menegakkan aturan tentang tonase dan kapasitas maksimum penumpang.
Hal itu, katanya, karena data jumlah penumpang yang menjadi korban yang dimiliki Syahbandar Gilimanuk Bali dengan hasil pendataan di posko korban di Banyuwangi berbeda.
Ia menyebutkan bahwa hingga kini penumpang yang dinyatakan hilang lima orang.
Selain nakhoda, mualim I, serta seorang ibu dan bayinya, terdapat satu kru truk yang ternyata juga belum ditemukan.
"Saya harap Sabtu akhir pekan ini juga, KNKT sudah hadir diBanyuwangi. KNKT kami harap segera lakukan penyelidikan dan investigasi penyebab kapal ini tenggelam. Ini untuk segera menyudahi spekulasi sebab musababnya," kata BupatiBanyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, Jumat (4/3/2016) malam.
Menurut Anas, penyebab tenggelamnya kapal hingga kini belum diketahui dengan pasti, meskipun ada dugaan kapal milik perusahaan pelayaran PT Darma Bahari Utama ini bocor.
"Kami belum bisa mengetahui apa penyebab pastinya. Masih butuh investigasi lebih lanjut dari pihak yang lebih berwenang, semisal KNKT," kata GM ASDP ketapang Banyuwangi M Yusuf Hadi yang turut hadir dalam rakor tersebut.
Kehadiran KNKT, menurut Anas, sangat mendesak lantaran semua calon penumpang pengguna transportasi laut membutuhkan kepastian keselamatannya.
Apalagi, jalur Ketapang - Gilimanuk dan sebaliknya tergolong rute pelayaran dengan intensitas tinggi.
Selain meminta KNKT segera melakukan penyelidikan, Anas juga meminta agar otoritas pelabuhan lebih tegas menegakkan aturan tentang tonase dan kapasitas maksimum penumpang.
Hal itu, katanya, karena data jumlah penumpang yang menjadi korban yang dimiliki Syahbandar Gilimanuk Bali dengan hasil pendataan di posko korban di Banyuwangi berbeda.
Ia menyebutkan bahwa hingga kini penumpang yang dinyatakan hilang lima orang.
Selain nakhoda, mualim I, serta seorang ibu dan bayinya, terdapat satu kru truk yang ternyata juga belum ditemukan.