T!T!~ch@/\/
IndoForum Banned
- No. Urut
- 1035
- Sejak
- 11 Mei 2006
- Pesan
- 21.523
- Nilai reaksi
- 1.324
- Poin
- 113
Dalam studi terbesar yang pernah dilakukan, para peneliti Amerika telah menemukan bahwa risiko anak-anak menjadi kegemukan terjadi sejalan dengan peningkatan kadar gula ibunya sewaktu hamil. Para ilmuwan berharap bahwa penanganan terhadap lebih banyak wanita yang diabetes selama kehamilan dapat membantu menurunkan insiden kegemukan masa kecil. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care edisi September 2007 merupakan kerja para peneliti di Kaiser Permanente Center for Health Research (CHR) di Portland, Oregon dan Hawaii.
Studi menunjukkan bahwa risiko kegemukan masa kecil sejalan dengan jumlah kadar gula wanita hamil. Wanita hamil dengan diabetes yang tidak ditangani hampir dua kali lipat risiko anaknya menjadi kegemukan pada saat mencapai umur antara 5-7 tahun.
Para peneliti juga menemukan bahwa ketika para wanita hamil ditangani diabetesnya, risiko kegemukan masa kecil menurun ke tingkat yang sama seperti para wanita dengan kadar gula darahnya normal saat kehamilan.
Dr Teresa Hillier dan koleganya mengalisis data 9.439 pasang ibu-anak pada catatan CHR yang merupakan anggota asuransi kesehatan tersebut di Oregon, Washinton dan Hawaii. Anak-anak tersebut dilahirkan antara tahun 1995 dan 2000. Hillier menyarankan kepada wanita hamil untuk berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai penapisan diabetes dan jika mereka perlu maka selanjutnya bekerja sama dengan dokter mereka untuk penanganannya. Menurutnya, hal ini adalah hal terbaik yang dapat mereka lakukan untuk menurunkan risiko anak mereka mengalami kegemukan.
Wanita hamil di dalam studi diuji kadar gula dalam darahnya dan dilakukan penapisan terhadap diabetes gestasional. Ketika anak-anak mereka dilahirkan kemudian diikuti dan ditimbang antara umur 5-7 tahun. Pada umur ini lemak tubuh menurun sampai miminum dan selanjutnya meningkat kembali pada masa dewasa. Hal ini dikenal sebagai periode adiposity rebound dan menjadi prediktor kuat kegemukan pada orang dewasa.
Hubungan antara kada gula darah ibu selama kehamilan dan kegemukan masa kecil kemudian dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang dilahirkan dari ibu-ibu yang kadar gula darahnya tinggi dan tidak ditangani diabetesnya memiliki risiko sebesar 89% lebih tinggi menjadi overweight dan 82% risiko lebih tinggi menjadi gemuk (obese) saat umur mereka mencapai 5-7 tahun. Hal ini dibandingkan dengan anak-anak yang kadar gula ibunya normal saat masih dalam kandungan.
Risiko menjadi overweight atau obese pada anak-anak yang dilahirkan dari ibu yang tidak ditangani diabetes gestasionalnya secara statisik tidak berbeda dengan anak-anak yang kadar gula ibunya normal saat hamil. Menurut dr. Teresa Hillier, seorang ahli endokrin dan peneliti senior CHR, hal ini menjelaskan ‘jejak metabolik’ kegemukan masa kecil berkaitan dengan diabetes gestasional kemungkinan dapat dibalikkan.
Studi menunjukkan bahwa risiko kegemukan masa kecil sejalan dengan jumlah kadar gula wanita hamil. Wanita hamil dengan diabetes yang tidak ditangani hampir dua kali lipat risiko anaknya menjadi kegemukan pada saat mencapai umur antara 5-7 tahun.
Para peneliti juga menemukan bahwa ketika para wanita hamil ditangani diabetesnya, risiko kegemukan masa kecil menurun ke tingkat yang sama seperti para wanita dengan kadar gula darahnya normal saat kehamilan.
Dr Teresa Hillier dan koleganya mengalisis data 9.439 pasang ibu-anak pada catatan CHR yang merupakan anggota asuransi kesehatan tersebut di Oregon, Washinton dan Hawaii. Anak-anak tersebut dilahirkan antara tahun 1995 dan 2000. Hillier menyarankan kepada wanita hamil untuk berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai penapisan diabetes dan jika mereka perlu maka selanjutnya bekerja sama dengan dokter mereka untuk penanganannya. Menurutnya, hal ini adalah hal terbaik yang dapat mereka lakukan untuk menurunkan risiko anak mereka mengalami kegemukan.
Wanita hamil di dalam studi diuji kadar gula dalam darahnya dan dilakukan penapisan terhadap diabetes gestasional. Ketika anak-anak mereka dilahirkan kemudian diikuti dan ditimbang antara umur 5-7 tahun. Pada umur ini lemak tubuh menurun sampai miminum dan selanjutnya meningkat kembali pada masa dewasa. Hal ini dikenal sebagai periode adiposity rebound dan menjadi prediktor kuat kegemukan pada orang dewasa.
Hubungan antara kada gula darah ibu selama kehamilan dan kegemukan masa kecil kemudian dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang dilahirkan dari ibu-ibu yang kadar gula darahnya tinggi dan tidak ditangani diabetesnya memiliki risiko sebesar 89% lebih tinggi menjadi overweight dan 82% risiko lebih tinggi menjadi gemuk (obese) saat umur mereka mencapai 5-7 tahun. Hal ini dibandingkan dengan anak-anak yang kadar gula ibunya normal saat masih dalam kandungan.
Risiko menjadi overweight atau obese pada anak-anak yang dilahirkan dari ibu yang tidak ditangani diabetes gestasionalnya secara statisik tidak berbeda dengan anak-anak yang kadar gula ibunya normal saat hamil. Menurut dr. Teresa Hillier, seorang ahli endokrin dan peneliti senior CHR, hal ini menjelaskan ‘jejak metabolik’ kegemukan masa kecil berkaitan dengan diabetes gestasional kemungkinan dapat dibalikkan.
