• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Junjung Adat Ketimuran Alasan Imigrasi Usir Oce Madril

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
tNgUo.jpg

YOGYAKARTA - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta, Hartrisno, mengakui tidak ada aturan baku yang melarang seseorang mengurus paspor mengenakan sendal jepit. Namun, demi menjunjung adat ketimuran, selayaknya pemohon paspor menggunakan sepatu agar terlihat rapi.

"Aturan baku memang tidak ada, hanya berupa imbauan saja. Masuk ke instansi pemerintah sepatutnya memperhatikan budaya kita, budaya ketimuran, sopan dalam berbusana, dan sebagainya," kata Hartrisno, saat ditemui di Kantor Imigrasi Yogyakarta, Kamis (7/2/2013).

Dia menambahkan, setiap orang, baik itu warga negara Indonesia atau asing, sudah selayaknya menghormati budaya ketimuran tersebut. Papan mengumuman dan banner juga sudah ada di beberapa tempat.

"Gambar-gambar dan tulisan juga sudah banyak, saat masuk ke kantor juga terlihat jelas. Misalnya, tidak boleh mengenakan sendal jepit, celana pendek, rok mini, merokok di dalam, dan sebagainya," paparnya.

Dia menegaskan, apa yang dilakukan petugas terhadap Oce Madril, peneliti senior UGM itu bukan untuk menghambat seseorang untuk mendapatkan paspor. Namun, demi menjaga budaya sopan yang ada di Indonesia.

Senada disampaikan Reza Sutanta, petugas kantor imigrasi yang sempat melarang seseorang mengurus paspor karena mengenakan sandal jepit. Namun, dia mengaku tidak memukul rata larangan mengurus paspor mengenakan sandal jepit.

"Kita lihat juga siapa yang mengurus. Kalau orang tua atau anak-anak ya tidak masalah. Tetapi kalau orang itu terlihat rapi, masih muda, apalagi kaum intelek, ya seharusnya mengenakan sepatu," tandasnya.

Reza menambahkan, banyak orang asing yang datang ingin mengurus sesuatu kemudian pulang karena melihat benner yang ada. Tidak sedikit dari mereka kembali lagi dengan berpakaian rapi, mengunakan sepatu, dan sebagainya.

"Bule-bule itu banyak yang sadar melihat papan yang ada di sini. Mereka kembali pulang, kemudian berpakaian rapi menuju ke sini (kantor imigrasi) untuk mengurus sesuatu," imbuhnya.

Reza pun menceritakan kronologis pelarangan mengikuti sesi wawancara terhadap Dosen sekaligus Peneliti Pukat FH UGM tersebut. Larangan itu ditujukan agar tidak terjadi hal serupa pada orang lain.

"Tadi pagi saat akan wawancara, saya melihat hanya mengenakan sendal jepit, makanya saya sampaikan agar kembali mengenakan sepatu. Setelah itu, dia pergi dan kembali lagi mengenakan sepatu," jelasnya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.