goesdun
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 32661
- Sejak
- 7 Feb 2008
- Pesan
- 3.022
- Nilai reaksi
- 66
- Poin
- 48
Om Swastiastu,
Jivatma
ityam prakalpite dehe jivo vasati sarvvagah
anadi vasanamala ‘lamkrtah karmasam kalah
Di dalam badan digambarkan bahwa, di sana bersemayam sang jiva, yang meresapi segalanya, yang berhiaskan dengan untaian bunga keinginan tanpa akhir dan terbelenggu (pada badan) oleh karma.
nanaviva gunopetah sarva vyapara karakah,
purvar jitani karmani bhunakti vividhani ca
Jiva yang memiliki banyak sifat dan pelaku dari segala peristiwa, menikmati buah bermacam-macam karma yang menumpuk di masa kehidupan masa lalu
yadyat samdrsyate loke sarvam tat karma sambhavah,
sarva karmanu sarena jantur bhogan bhunakti vai
Apapun yang terlihat di antara manusia (apakah kesenangan atau kesedihan) berasal dari karma. Semua ciptaan (makhluk) senang atau menderita sesuai dengan hasil kegiatannya.
ye ye kamadayo dosah sukha duhkha pradayakah,
te te sarve pravartante jiva karmanu saratah
Keinginan dsb. yang menyebabkan kesenangan atau kesedihan, bertindak sesuai dengan karma sang jiva terdahulu
punyoparakta caitanye pranan prinati kevalam,
bahye punyam ayam prapya bhojya vastu svayam bhavet
Jiva yang telah menimbun kelebihan perbuatan baik dan kebajikan memperoleh kehidupan bahagia dan di dunia ini ia memperoleh hal-hal menyenangkan dan baik untuk dinikmati tanpa kesulitan
tatah karma balat pumsah sukham va duhkham eva ca,
papo parakta caitanyam naiva tisthati niscitam
na tad bhinno bhavetso ‘pi tad bhinno na tu kincana
mayo pahita caitanya sarvam vastu prajayate
Dalam perimbangan terhadap kekuatan karma-nya, manusia menderita kesengsaraan atau menikmati kesenangan. Jiva yang telah menimbun kelebihan kejahatan, tak pernah tenang dalam damai - yang tak terpisah dari karma-nya; selain karma, tak ada sesuatu yang lain di dunia ini. Dari kecerdasan yang diselubungi maya, segala sesuatunya dikembangkan.
yatha kalepi bhogaya jantunam vividhod bhavah,
yatha dosavasac chuktau rajataropanam bhavet
tatha svakarma dosadvai brahmanyaropyate jagat
Karena dalam suasananya yang tepat, bermacam-macam ciptaan lahir untuk menikmati akibat dari karma mereka; seperti anggapan salah tentang sebuah kerang mutiara sebagai perak, demikian pula melalui cacat dari karma-nya, maka seorang manusia mengelirukan Brahman sebagai materi alam semesta.
sa vasanam ramotpannon pulanati samarthanam,
utpannan ced idrsamsyajyanam moksa prasadhanam.
Dari keinginan, segala khayalan ini muncul; mereka dapat dibinasakan dengan susah payah; bila pengetahuan pemberi keselamatan tentang ketidaknyataan dunia ini muncul, maka keinginan dapat dihancurkan.
saksad vaisesa drstistu saksatkarini vibhrame,
karanam nanyatha yuktya satyam satyam mayoditam
Terasyikan dalam dunia perwujudan (obyektif), khayalan muncul tentang itu bahwa yang mewujudkan itu adalah subyek. Tak ada penyebab lain dari khayalan tersebut. Sesungguhnya, Aku mengatakan kebenaran padamu.
saksatkari bhrame saksat saksat karini nasayet
so hi nastiti samsare bhramo na iva nivartate
Khayalan tentang perwujudan (dunia obyektif) ini akan terhancurkan bila si pembuat perwujudan itu menjadi nyata. Khayalan ini tak akan lenyap selama orang-orang masih berpikir bahwa “Brahman tidak ada”
mithya jnanami vrttistu visesa darsanad bhavet,
anyatha na nivrttih syad drsyate rajata bhramah
Dengan memandang secara lebih dekat dan mendalam ke dalam permasalahannya maka pengetahuan palsu tersebut akan lenyap. Ia tak dapat dilepaskan dengan cara lain, bila khayalan tentang perak masih tetap ada.
yavannot padyate jnanam saksatkare niranjane,
tavat sarvani bhutani drsyante vividhani ca
Selama pengetahuan tidak muncul tentang si pewujud alam semesta yang tak bernoda, selama itu benda-benda tampaknya terpisah dan banyak
yada karmarjitam deham nirvane sadhanam bhavet,
tada sarira vahanam saphalam syanna canyatha
Bila badan yang diperoleh melalui karma ini dibuat demi untuk pencapaian nirvana (kebahagiaan ilahi); maka hanya pemikulan beban badan sajalah yang akan menjadi penuh keberhasilan - bukan yang lainnya.
yadrsi vasana mula varttate jiva samgini,
tadrsam vahate jantuh krtya krtyavidhau bhraman
Dari sifat apapun keinginan asal (vasana) yang lengket dan menemani sang jiva (melalui bermacam-maam penjelmaan); demikian pula khayalan yang ia derita, sesuai dengan perbuatan dan kesalahannya.
samsara sagaram tarttum yadicched yoga sadhakah,
krtva varnasramam karma phala varjam tadacaret
Bila para pelaksana yoga berkehendak untuk menyeberangi lautan duniawi, ia harus melaksanakan seluruh kewajiban asrama-nya (tingkat kehidupan) dengan melepaskan segala hasil kegiatannya.
visaya sakta purusa visayesu sukhepsavah,
vacabhir uddha nirvana vartante papa karmani
Orang-orang yang terikat pada obyek sensual dan menginginkan kesenangan sensual beralih dari jalan nirvana, melalui khayalan tentang obrolan dan jatuh ke dalam perbuatan yang penuh dosa
atmanam atmana pasyanna kincid iha pasyati
tada karma pari tyage na dosa ’sti matam mama
Bila seseorang tidak melihat sesuatu yang lainnya di sini, setelah melihat sang Diri dengan dirinya; maka tak ada dosa (baginya, bila ia) melepaskan segala kegiatan upacara. Inilah pendapat-Ku
kamadayo viliyante jnanad eva na canyatha
abhave sarva tattvanam svayam tattvam prakasate
Segala keinginan dan yang lainnya diserap hanya melalui pengetahuan kerohanian (jnana) dan bukan dengan cara lainnya. Bila semua tattva (prinsip) minor lenyap maka tattva-Ku menjadi berwujud.
Om Santih, Santih, Santih
Jivatma
ityam prakalpite dehe jivo vasati sarvvagah
anadi vasanamala ‘lamkrtah karmasam kalah
Di dalam badan digambarkan bahwa, di sana bersemayam sang jiva, yang meresapi segalanya, yang berhiaskan dengan untaian bunga keinginan tanpa akhir dan terbelenggu (pada badan) oleh karma.
nanaviva gunopetah sarva vyapara karakah,
purvar jitani karmani bhunakti vividhani ca
Jiva yang memiliki banyak sifat dan pelaku dari segala peristiwa, menikmati buah bermacam-macam karma yang menumpuk di masa kehidupan masa lalu
yadyat samdrsyate loke sarvam tat karma sambhavah,
sarva karmanu sarena jantur bhogan bhunakti vai
Apapun yang terlihat di antara manusia (apakah kesenangan atau kesedihan) berasal dari karma. Semua ciptaan (makhluk) senang atau menderita sesuai dengan hasil kegiatannya.
ye ye kamadayo dosah sukha duhkha pradayakah,
te te sarve pravartante jiva karmanu saratah
Keinginan dsb. yang menyebabkan kesenangan atau kesedihan, bertindak sesuai dengan karma sang jiva terdahulu
punyoparakta caitanye pranan prinati kevalam,
bahye punyam ayam prapya bhojya vastu svayam bhavet
Jiva yang telah menimbun kelebihan perbuatan baik dan kebajikan memperoleh kehidupan bahagia dan di dunia ini ia memperoleh hal-hal menyenangkan dan baik untuk dinikmati tanpa kesulitan
tatah karma balat pumsah sukham va duhkham eva ca,
papo parakta caitanyam naiva tisthati niscitam
na tad bhinno bhavetso ‘pi tad bhinno na tu kincana
mayo pahita caitanya sarvam vastu prajayate
Dalam perimbangan terhadap kekuatan karma-nya, manusia menderita kesengsaraan atau menikmati kesenangan. Jiva yang telah menimbun kelebihan kejahatan, tak pernah tenang dalam damai - yang tak terpisah dari karma-nya; selain karma, tak ada sesuatu yang lain di dunia ini. Dari kecerdasan yang diselubungi maya, segala sesuatunya dikembangkan.
yatha kalepi bhogaya jantunam vividhod bhavah,
yatha dosavasac chuktau rajataropanam bhavet
tatha svakarma dosadvai brahmanyaropyate jagat
Karena dalam suasananya yang tepat, bermacam-macam ciptaan lahir untuk menikmati akibat dari karma mereka; seperti anggapan salah tentang sebuah kerang mutiara sebagai perak, demikian pula melalui cacat dari karma-nya, maka seorang manusia mengelirukan Brahman sebagai materi alam semesta.
sa vasanam ramotpannon pulanati samarthanam,
utpannan ced idrsamsyajyanam moksa prasadhanam.
Dari keinginan, segala khayalan ini muncul; mereka dapat dibinasakan dengan susah payah; bila pengetahuan pemberi keselamatan tentang ketidaknyataan dunia ini muncul, maka keinginan dapat dihancurkan.
saksad vaisesa drstistu saksatkarini vibhrame,
karanam nanyatha yuktya satyam satyam mayoditam
Terasyikan dalam dunia perwujudan (obyektif), khayalan muncul tentang itu bahwa yang mewujudkan itu adalah subyek. Tak ada penyebab lain dari khayalan tersebut. Sesungguhnya, Aku mengatakan kebenaran padamu.
saksatkari bhrame saksat saksat karini nasayet
so hi nastiti samsare bhramo na iva nivartate
Khayalan tentang perwujudan (dunia obyektif) ini akan terhancurkan bila si pembuat perwujudan itu menjadi nyata. Khayalan ini tak akan lenyap selama orang-orang masih berpikir bahwa “Brahman tidak ada”
mithya jnanami vrttistu visesa darsanad bhavet,
anyatha na nivrttih syad drsyate rajata bhramah
Dengan memandang secara lebih dekat dan mendalam ke dalam permasalahannya maka pengetahuan palsu tersebut akan lenyap. Ia tak dapat dilepaskan dengan cara lain, bila khayalan tentang perak masih tetap ada.
yavannot padyate jnanam saksatkare niranjane,
tavat sarvani bhutani drsyante vividhani ca
Selama pengetahuan tidak muncul tentang si pewujud alam semesta yang tak bernoda, selama itu benda-benda tampaknya terpisah dan banyak
yada karmarjitam deham nirvane sadhanam bhavet,
tada sarira vahanam saphalam syanna canyatha
Bila badan yang diperoleh melalui karma ini dibuat demi untuk pencapaian nirvana (kebahagiaan ilahi); maka hanya pemikulan beban badan sajalah yang akan menjadi penuh keberhasilan - bukan yang lainnya.
yadrsi vasana mula varttate jiva samgini,
tadrsam vahate jantuh krtya krtyavidhau bhraman
Dari sifat apapun keinginan asal (vasana) yang lengket dan menemani sang jiva (melalui bermacam-maam penjelmaan); demikian pula khayalan yang ia derita, sesuai dengan perbuatan dan kesalahannya.
samsara sagaram tarttum yadicched yoga sadhakah,
krtva varnasramam karma phala varjam tadacaret
Bila para pelaksana yoga berkehendak untuk menyeberangi lautan duniawi, ia harus melaksanakan seluruh kewajiban asrama-nya (tingkat kehidupan) dengan melepaskan segala hasil kegiatannya.
visaya sakta purusa visayesu sukhepsavah,
vacabhir uddha nirvana vartante papa karmani
Orang-orang yang terikat pada obyek sensual dan menginginkan kesenangan sensual beralih dari jalan nirvana, melalui khayalan tentang obrolan dan jatuh ke dalam perbuatan yang penuh dosa
atmanam atmana pasyanna kincid iha pasyati
tada karma pari tyage na dosa ’sti matam mama
Bila seseorang tidak melihat sesuatu yang lainnya di sini, setelah melihat sang Diri dengan dirinya; maka tak ada dosa (baginya, bila ia) melepaskan segala kegiatan upacara. Inilah pendapat-Ku
kamadayo viliyante jnanad eva na canyatha
abhave sarva tattvanam svayam tattvam prakasate
Segala keinginan dan yang lainnya diserap hanya melalui pengetahuan kerohanian (jnana) dan bukan dengan cara lainnya. Bila semua tattva (prinsip) minor lenyap maka tattva-Ku menjadi berwujud.
Om Santih, Santih, Santih