Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.762
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Kalau kita lihat berita di US banyak kasus keributan rasial yg mengakibatkan seorg polisi membunuh seorg warga kulit hitam yg di ikuti dgn demo besar2an, sering disebut Black Live Matter (BLM). Tagar BLM menggema di dunia maya. Di US kalau panggil org afro amerika Niger/Negro itu sangak kasar atau ofensif, hingga kalau mau sebut mengatakan itu pun musti di sensor layaknya "F word", maka ada "N word".
Tapi kita tidak bahas itu sekarang, tetapi arab. Kenapa? ternyata ucapan rasis/melecehkan warga kulit hitam di arab menyerap & tanpa disadari jadi bagian dari dunia arab. Tidak heran karna sejak puluhan zaman lalu warga kulit hitam jadi budak & di perjual belikan di dunia arab. Islam sendiri mengerjakan praktek ini terlihat di kitab hadits2 yg menyatakan nabi Muhammad memiliki budak, & bukan cuma berkulit hitam tetapi juga dari suku bangsa lain. Kita fokus ke budak berkulit hitam saja saat ini. Kenapa?
Kalau agan ke timur tengah, coba tanya panggilan atau penyebutan org berkulit hitam dalam bahasa arab. Kalau kita perpakai "warga kulit hitam", hitam dalam bahasa arab adalah "Aswad". Maka kita pasti harapkan jawabannya ada mengatakan "Aswad" ditambah mengatakan lain yg merujuk ke seorg, dll.
Tapi ternyata tidak begitu, panggilan utk warga kulit hitam yg lazim di bahasa arab adalah "Abeed", & arti "Abeed" secara harafiah adalah "BUDAK"! Ya, Budak, itulah yg mereka pakai hingga kini. Di arab mengatakan ini hal lazim, bagi pengucap bahasa arab (non afro) mereka merasa ini bukan mengatakan yg offensif atau menghina, tetapi itulah sebutan utk warga kulit hitam, karna memang berabad-abad lamanya warga kulit hitam cuma jadi budak di dunia arab & beberapa menganggap mereka lebih rendah derajatnya dari warga Arab. Dan "Abeed" ini di pakai kayak manggil org Sunda, org Jawa, tidak merasa ada konotasi negatif, tetapi faktanya mengatakan "Abeed" ini sangat menghina. Karna banyak org bahkan warga arab sendiri tidak pernah mengkoreksi penggunaan mengatakan bernada rasis & penghinaan ini. Dan di bandingkan mengatakan Negro/Niger, "Abeed" ini jauh lebih merendahkan karna artinya budak.
Seiring meningkatnya warga Muslim berkulit hitam yg melek pendidikan & hidup di dunia barat, mereka mulai bertanya tanya & tidak terima dengan penggunaan mengatakan ini. Semoga org2 Arab menyadari & tidak mengpakai mengatakan tersebut & megpakai mengatakan yg lebih menghormati harga diri warga kulit hitam. Ada beberapa yg mencoba membela penggunaan "Abeed" dgn mengatakan dalam islam semua manusia adalah Budaknya Allah, Abdullah. Tapi lalu kenapa warga non kulit hitam tidak di panggil Abdul? atau Arab tidak berarti "budak" tetapi padang pasir.
Jaman perbudakan sudah di hapuskan maka sudah sepantas nya warga kulit hitam di perlakukan dgn hormat. Bagi kita yg ke arab & berjumpa dgn warga kulit hitam, sepantasnya sesuai budaya Indonesia yg santun tidak mengpakai mengatakan yg kontroversial ini untuk menyebut warga kulit hitam.
Hari ini 16:25
Tapi kita tidak bahas itu sekarang, tetapi arab. Kenapa? ternyata ucapan rasis/melecehkan warga kulit hitam di arab menyerap & tanpa disadari jadi bagian dari dunia arab. Tidak heran karna sejak puluhan zaman lalu warga kulit hitam jadi budak & di perjual belikan di dunia arab. Islam sendiri mengerjakan praktek ini terlihat di kitab hadits2 yg menyatakan nabi Muhammad memiliki budak, & bukan cuma berkulit hitam tetapi juga dari suku bangsa lain. Kita fokus ke budak berkulit hitam saja saat ini. Kenapa?
Kalau agan ke timur tengah, coba tanya panggilan atau penyebutan org berkulit hitam dalam bahasa arab. Kalau kita perpakai "warga kulit hitam", hitam dalam bahasa arab adalah "Aswad". Maka kita pasti harapkan jawabannya ada mengatakan "Aswad" ditambah mengatakan lain yg merujuk ke seorg, dll.
Tapi ternyata tidak begitu, panggilan utk warga kulit hitam yg lazim di bahasa arab adalah "Abeed", & arti "Abeed" secara harafiah adalah "BUDAK"! Ya, Budak, itulah yg mereka pakai hingga kini. Di arab mengatakan ini hal lazim, bagi pengucap bahasa arab (non afro) mereka merasa ini bukan mengatakan yg offensif atau menghina, tetapi itulah sebutan utk warga kulit hitam, karna memang berabad-abad lamanya warga kulit hitam cuma jadi budak di dunia arab & beberapa menganggap mereka lebih rendah derajatnya dari warga Arab. Dan "Abeed" ini di pakai kayak manggil org Sunda, org Jawa, tidak merasa ada konotasi negatif, tetapi faktanya mengatakan "Abeed" ini sangat menghina. Karna banyak org bahkan warga arab sendiri tidak pernah mengkoreksi penggunaan mengatakan bernada rasis & penghinaan ini. Dan di bandingkan mengatakan Negro/Niger, "Abeed" ini jauh lebih merendahkan karna artinya budak.
Seiring meningkatnya warga Muslim berkulit hitam yg melek pendidikan & hidup di dunia barat, mereka mulai bertanya tanya & tidak terima dengan penggunaan mengatakan ini. Semoga org2 Arab menyadari & tidak mengpakai mengatakan tersebut & megpakai mengatakan yg lebih menghormati harga diri warga kulit hitam. Ada beberapa yg mencoba membela penggunaan "Abeed" dgn mengatakan dalam islam semua manusia adalah Budaknya Allah, Abdullah. Tapi lalu kenapa warga non kulit hitam tidak di panggil Abdul? atau Arab tidak berarti "budak" tetapi padang pasir.
Jaman perbudakan sudah di hapuskan maka sudah sepantas nya warga kulit hitam di perlakukan dgn hormat. Bagi kita yg ke arab & berjumpa dgn warga kulit hitam, sepantasnya sesuai budaya Indonesia yg santun tidak mengpakai mengatakan yg kontroversial ini untuk menyebut warga kulit hitam.