facebookeb
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 210735
- Sejak
- 9 Jan 2013
- Pesan
- 7.471
- Nilai reaksi
- 96
- Poin
- 48
Ahmad (kelas IX) anak penarik ojek dan penjual ikan, Nabil (kelas VIII) anak sopir lepas, dan Haris (kelas VII) anak nelayan, bulan November lalu menjadi juara dari dua kompetisi robot tingkat nasional.
Mereka menjadi juara di kompetisi robot se Jawa dan Bali di Jember Line Tracer IV yang digelar Universitas Jember dan kompetisi Robot Elite Competition 2 (Reco 2) di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung.
Sebagai anak desa, yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai pedagang, nelayan dan menjadi buruh di luar negeri (TKI), Ahmad dan dua adik kelasnya itu, membuka mata dunia dengan prestasinya. Apalagi, di bulan Januari mendatang, ketiganya akan terbang ke Singapura untuk mengikuti kompetisi robot internasional.
Prestasi yang membanggakan desa dan sekolahnya yang hanya berbasis pendidikan agama di Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Wathon di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng itu, nyatanya lahir dari ketekunan tiga bocah anak dari keluarga sederhana berpenghasilan rata-rata Rp 60.000 per hari.
"Mereka memulainya dari hoby utak-atik mesin tamiya rusak, kemudian di sekolah saya mengarahkannya ke robot. Ternyata, mereka bisa enjoy dan menikmatinya hingga berbuah prestasi yang membanggakan," kata AM Muhklis Indrawan alias Wawan, tutor Ahmad Cs, Kamis (11/12) lalu.
Memang, lanjut Wawan, mereka bukan anak orang kaya yang bisa mendapatkan semua kebutuhan yang diinginkan, juga bukan anak bersekolah dari sekolahan elit seperti anak-anak kota.
"Mereka hanya anak desa dari keluarga sederhana, yang hanya bisa belajar di sekolah biasa, sekolah MTs lagi. Ini yang menjadikan kita, guru-guru sekolah dan penduduk desa bangga terhadap ketiganya," ucap alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu.
Prestasi Ahmad dan dua adik kelasnya itu, diakui Wawan, meruntuhkan anggapan, prestasi hanya milik anak kota bersekolah elit nan mahal saja. "Tapi kami sudah membuktikan, bahwa kami bisa seperti mereka (pelajar kota di sekolah mahal)," tandas dia bangga.