• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Jatah THR Minim, Pemilik Pabrik Sepatu Nyaris Diamuk Buruh

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
d8Rkb.jpg
Demo buruh pabrik sepatu memprotes jumlah tunjangan hari raya (THR) yang terlalu sedikit di Kabupaten Jombang, Jawa Timur berlangsung ricuh. Puluhan buruh yang memblokir jalan terlibat saling dorong dan baku pukul dengan petugas keamanan. Pemilik pabrik, warga Taiwan yang memukul buruh dan berusaha merampas kamera wartawan juga nyaris dikeroyok massa.

Kericuhan pecah saat buruh perusahaan sepatu PT Volma di Kecamatan Mojoagung memblokir jalan di depan pabrik tempat mereka bekerja, pagi tadi. Buruh memaksa masuk ke dalam pabrik namun dihalangai petugas keamanan sehingga aksi solong dorong dan pukul antara dua belah kubu tak terhindarkan.

Kesal dengan ulah buruhnya, pemilik pabrik, Mr Co langsung keluar dan memukul buruh yang beraksi. Akibatnya, pria asal Taiwan itu nyaris menjadi bulan-bulan buruh, namun pria asal Taiwan itu berhasil dilindungi petugas keamanan.

Dalam aksinya, buruh memprotes kebijakan perusahaan yang hanya memberi THR sebesar Rp120.000. Padahal menurut aturan, THR yang bagikan sesuai dengan UMK Jombang, yakni Rp1,2 juta.

Selain itu, buruh turut memprotes besaran gaji yang masih di bawah UMK. Selama ini, sekira 3.000 buruh digaji Rp960.000 hingga Rp1 juta per bulannya. “Tidak Cuma itu, buruh yang membentuk serikat pekerja tiba-tiba dipecat secara sepihak oleh perusahaan,” ujar Eko Harnowo, koordinator aksi di lokasi, Senin (5/8/2013).

Atas apa yang mereka alami, buruh mengesalkan sikap dinas tenaga kerja setempat yang tidak pernah melakukan upaya penertiban terhadap pemodal asing nakal.

Unjuk rasa itu akhirnya mereda setelah polisi tiba di lokasi dengan jumlah petugas yang lebih banyak dibanding jumlah buruh. Polisi juga membuka paksa blokade yang didirikan buruh.

Akibat unjuk rasa itu, ribuan buruh yang ingin bekerja tidak bisa masuk ke dalam pabrik. Arus lalu lintas di sana juga macet.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.