Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 43.579
- Nilai reaksi
- 32
- Poin
- 0
Hahaha, kira-kira gansis setuju gak sama kata-kata ini? Kalau misalnya kita itu bagusnya pacaran pas udah kaya raya aja, bukan pas miskin. Ini keresahan ane aja sih karena kalau kita pikir ya, pacaran itu gak mudah loh. Pas ane lagi jatuh sayang, gampang banget mikir bahwa semuanya akan indah. Kita akan melalui kehidupan ini bersama, apapun masalahnya kita akan lalui. Nah, pas pacaran baru mulai sadar.
relationship (sumber gambar: unsplash.com)
Kita tau kan kalau misal tujuan dari pacaran itu adalah menikah, yg mana biaya menikah dapat saja besar. Covid-19 mengajarkan kita juga bagaimana pentingnya investasi untuk biaya pensiun kita, tidak cuma mengandalkan pensiunan dari tempat kerja yg mana sekarang banyak yg PHK. Kita tahu juga bahwa biaya pendidikan naik terus sebesar 20% per tahun. Apa kita sudah siap berkeluarga & punya anak?
Kalau kita memutuskan untuk gak punya anak atau childfree, apa pasangan kita akan setuju?
Ane pikir pacaran itu akan menciptakan hidup lebih berwarna, ada orang yg ngertiin kita, ada orang yg dengarkan cerita kita. Mungkin beberapa kita tidak pernah dapat bercerita apapun ke siapapun, pas pacaranlah kita dapat cerita. Tapi kadang kenyataannya gak semudah itu, apalagi pas kita masih miskin. Ketika rumah kita masih bobrok, ortu kita masih hidup susah, apa pacaran itu adalah obat dari semua penderitaan itu?
Ane rasa gampang buat kita untuk mikir bahwa sayang adalah obat, tetapi di dalam pacaran, ada yg harus dikorbankan. Misalnya kaya waktu, duit, perasaan. Ketika pacar kita minta jemput, dianterin ke suatu tempat, & lain-lain. Padahal ortu kita jarang kita ajak jalan-jalan, kenapa pacar jadi lebih sering diajak jalan-jalan?
Buat kita atau ketika kita yg lagi dalam masa-masa kesepian, kita mikir bahwa pacaran adalah obat kesepian. Tapi apa benar begitu?
Pengalaman ane ketika pacaran, jujur aja ane merasa ane ini pasangan yg toxic pas awal pacaran. Pengennya chat & telfonan terus. Semakin lama kita pacaran, dapat jadi kita akan jadi semakin manja. Lebih sering pengen ketemu, ujung-ujungnya malah lebih gampang terjerumus ke dosa.
Pada saat Corona mulai melanda, ane pada saat itu masih kuliah & harus kuliah daring / online. Ane & pacar ane mulai LDR karena pacar harus pulkam. Sebenarnya berat ya, mengingat ane adalah pacar yg toxic yg pengen sering bersama. Tapi ane mulai seriusin buat belajar. Kebetulan jurusan ane TI jadi ane belajar pemrograman. Ane mulai menemukan passion untuk jadi programmer.
Nah, di saat ane menemukan passion inilah, ane jadi mulai sibuk belajar & kerja. Saat ane mulai sibuk, ane jadi gak terlalu manja lagi, & gak terlalu toxic kayak dulu. Malah ane jadi lebih dapat fokus ke masa depan ane. Ane gak tau apa ini efek karena ane udah menemukan passion atau karena memang dukungan dari pacar. Tapi cara keluar dari kesepian adalah bukan cuma pacaran. Menurut ane, cara untuk menghadapi kesepian ya menemukan passion juga.
Intinya kalau gansis ada yg merasa kesepian, coba temukan dulu passion-mu. Kan sekarang banyak tuh tutorial menggambar, memasak, bangun rumah, berkebun, & sebagainya. Kenapa kita gak memanfaatkan waktu luang dengan belajar & mengejar passion? Mengerjakan apa yg kita sukai. Sama kaya ane yg belajar pemrograman juga murni 100% dari internet. Sekolah & kuliah cuma ngajarin dasar.
Sama seperti nasehat kebanyakan orangtua laki-laki kepada anaknya: "Fokus cari duit aja dulu nak, nanti kalau dah kaya, pasti cewek-cewek bakal dateng sendiri".
Gimana menurut gansis?
Hari ini 09:19

relationship (sumber gambar: unsplash.com)
Kita tau kan kalau misal tujuan dari pacaran itu adalah menikah, yg mana biaya menikah dapat saja besar. Covid-19 mengajarkan kita juga bagaimana pentingnya investasi untuk biaya pensiun kita, tidak cuma mengandalkan pensiunan dari tempat kerja yg mana sekarang banyak yg PHK. Kita tahu juga bahwa biaya pendidikan naik terus sebesar 20% per tahun. Apa kita sudah siap berkeluarga & punya anak?
Kalau kita memutuskan untuk gak punya anak atau childfree, apa pasangan kita akan setuju?
Ane pikir pacaran itu akan menciptakan hidup lebih berwarna, ada orang yg ngertiin kita, ada orang yg dengarkan cerita kita. Mungkin beberapa kita tidak pernah dapat bercerita apapun ke siapapun, pas pacaranlah kita dapat cerita. Tapi kadang kenyataannya gak semudah itu, apalagi pas kita masih miskin. Ketika rumah kita masih bobrok, ortu kita masih hidup susah, apa pacaran itu adalah obat dari semua penderitaan itu?
Ane rasa gampang buat kita untuk mikir bahwa sayang adalah obat, tetapi di dalam pacaran, ada yg harus dikorbankan. Misalnya kaya waktu, duit, perasaan. Ketika pacar kita minta jemput, dianterin ke suatu tempat, & lain-lain. Padahal ortu kita jarang kita ajak jalan-jalan, kenapa pacar jadi lebih sering diajak jalan-jalan?
Buat kita atau ketika kita yg lagi dalam masa-masa kesepian, kita mikir bahwa pacaran adalah obat kesepian. Tapi apa benar begitu?
Pengalaman ane ketika pacaran, jujur aja ane merasa ane ini pasangan yg toxic pas awal pacaran. Pengennya chat & telfonan terus. Semakin lama kita pacaran, dapat jadi kita akan jadi semakin manja. Lebih sering pengen ketemu, ujung-ujungnya malah lebih gampang terjerumus ke dosa.
Pada saat Corona mulai melanda, ane pada saat itu masih kuliah & harus kuliah daring / online. Ane & pacar ane mulai LDR karena pacar harus pulkam. Sebenarnya berat ya, mengingat ane adalah pacar yg toxic yg pengen sering bersama. Tapi ane mulai seriusin buat belajar. Kebetulan jurusan ane TI jadi ane belajar pemrograman. Ane mulai menemukan passion untuk jadi programmer.
Nah, di saat ane menemukan passion inilah, ane jadi mulai sibuk belajar & kerja. Saat ane mulai sibuk, ane jadi gak terlalu manja lagi, & gak terlalu toxic kayak dulu. Malah ane jadi lebih dapat fokus ke masa depan ane. Ane gak tau apa ini efek karena ane udah menemukan passion atau karena memang dukungan dari pacar. Tapi cara keluar dari kesepian adalah bukan cuma pacaran. Menurut ane, cara untuk menghadapi kesepian ya menemukan passion juga.
Intinya kalau gansis ada yg merasa kesepian, coba temukan dulu passion-mu. Kan sekarang banyak tuh tutorial menggambar, memasak, bangun rumah, berkebun, & sebagainya. Kenapa kita gak memanfaatkan waktu luang dengan belajar & mengejar passion? Mengerjakan apa yg kita sukai. Sama kaya ane yg belajar pemrograman juga murni 100% dari internet. Sekolah & kuliah cuma ngajarin dasar.
Sama seperti nasehat kebanyakan orangtua laki-laki kepada anaknya: "Fokus cari duit aja dulu nak, nanti kalau dah kaya, pasti cewek-cewek bakal dateng sendiri".
Gimana menurut gansis?
Hari ini 09:19