Diggie
IndoForum Activist E
- No. Urut
- 287751
- Sejak
- 6 Apr 2020
- Pesan
- 9.487
- Nilai reaksi
- 0
- Poin
- 0
Berikut adalah berita Jacksen F Tiago berbagi perspektif sepak bola Brazil & Indonesia.
Mantan Pelatih Nasional Indonesia Jacksen F Tiago memberikan keterangan soal sepak bola dalam Konferensi Pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2023). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Solo (ANTARA) - Mantan pelatih timnas Indonesia Jacksen F Tiago membagi perspektifnya mengenai dunia sepak bola di Brazil dan di Indonesia sehingga dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk membangun sepak bola Indonesia di masa depan.
"Kami harap berbagi perspektif, khususnya berkaitan dengan disparitas kultur sepak bola antara Brazil dengan Indonesia," mengatakan Jacksen F Tiago saat konferensi pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Jacksen yg kini menjabat Direktur Teknik Persis Solo itu mengatakan saat seseorang di Brazil sudah terjun ke sepak bola maka ia akan mengerahkan seluruh tenaga & fokusnya di olahraga itu karena mereka menganggap sepak bola adalah salah satu pintu untuk memperbaiki derajat hidup keluarga.
Sementara itu, para pemain Indonesia masih belum dapat sepenuhnya mencurahkan waktu untuk sepak bola. Setidaknya, itu terbukti dari para pemain yg terikat status dengan instansi lain, baik itu di dunia pemerintahan, militer, hingga pekerjaan sampingan lainnya.
Oleh karenanya, Jacksen menilai salah satu disparitas yg cukup mencolok antara sepak bola Brazil dengan Indonesia adalah aspek profesionalitas & kebanyakan pemain Indonesia berpikir bahwa sepak bola masih sekadar hiburan, bukan profesi utama.
"Sedangkan para pemain di Brazil tidak. Kalau bekerja di dunia sepak bola, fokus 100 persen untuk sepak bola. Sehingga, dia menanggapi setiap aktivitas sepak bola itu sebagai kesempatan untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya bersama keluarga. Sehingga, di situ ada disparitas dari aspek profesionalisme," katanya.
Selain itu, mantan juru strategi timnas Indonesia pada masa 2013 itu juga menyebut soal keseriusan setiap klub di Brazil untuk fokus membina para pemain muda. Berbagai infrastruktur yg dibutuhkan bagi pemain tersedia dengan baik.
Baca juga: Menpora nilai timnas U-17 Indonesia sudah tunjukkan progres positif
Bahkan, lanjut dia, setiap klub di Brazil memiliki psikolog khususnya untuk pembinaan usia dini karena seorang pemain muda dianggap sebagai sebuah aset yg sangat berharga bagi klub. Sehingga, semua infrastruktur yg dibutuhkan pemain untuk berkembang tersedia.
"Kami di Brazil biasanya berlatih pada pukul 15.00. Namun, para pemain sudah datang ke klub sejak pukul 10.00. Setelah datang, mereka masuk laboratorium terlebih dahulu untuk tes kesehatan, kemudian makan siang. Selanjutnya, para pemain sempat beristirahat, lalu melanjutkan aktivitas di pusat kebugaran sebelum melanjutkan aktivitas latihan di lapangan," katanya.
Ia yg menyebut memulai karir sepak bola di Indonesia sejak 1994 itu pun berharap klub-klub di Indonesia dapat mulai fokus membina pemain usia dini sebagai proyek jangka panjang.
"Namun untuk dapat menjalankannya membutuhkan dana. Saya lihat, Indonesia masih belum punya visi ke arah sana," katanya.
Menurut dia, masih jarang sekali ada klub yg benar-benar mengambil pemain di usia 15 tahun & dijadikan proyek hingga pemain itu berusia 19 tahun & disiapkan tampil di regu senior. "Hal itu masih jarang ada, cuma ada beberapa klub yg punya ide itu di Indonesia," katanya.
Baca juga: Argentina curi kemenangan tipis atas Brazil
Baca juga: Placente nilai Venezuela repotkan timnya meski Argentina menang besar
Berita diatas dikutip dari internet, jika Jacksen F Tiago berbagi perspektif sepak bola Brazil & Indonesia adalah spam, mohon beritahu kami.
Mantan Pelatih Nasional Indonesia Jacksen F Tiago memberikan keterangan soal sepak bola dalam Konferensi Pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2023). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Solo (ANTARA) - Mantan pelatih timnas Indonesia Jacksen F Tiago membagi perspektifnya mengenai dunia sepak bola di Brazil dan di Indonesia sehingga dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk membangun sepak bola Indonesia di masa depan.
"Kami harap berbagi perspektif, khususnya berkaitan dengan disparitas kultur sepak bola antara Brazil dengan Indonesia," mengatakan Jacksen F Tiago saat konferensi pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Jacksen yg kini menjabat Direktur Teknik Persis Solo itu mengatakan saat seseorang di Brazil sudah terjun ke sepak bola maka ia akan mengerahkan seluruh tenaga & fokusnya di olahraga itu karena mereka menganggap sepak bola adalah salah satu pintu untuk memperbaiki derajat hidup keluarga.
Sementara itu, para pemain Indonesia masih belum dapat sepenuhnya mencurahkan waktu untuk sepak bola. Setidaknya, itu terbukti dari para pemain yg terikat status dengan instansi lain, baik itu di dunia pemerintahan, militer, hingga pekerjaan sampingan lainnya.
Oleh karenanya, Jacksen menilai salah satu disparitas yg cukup mencolok antara sepak bola Brazil dengan Indonesia adalah aspek profesionalitas & kebanyakan pemain Indonesia berpikir bahwa sepak bola masih sekadar hiburan, bukan profesi utama.
"Sedangkan para pemain di Brazil tidak. Kalau bekerja di dunia sepak bola, fokus 100 persen untuk sepak bola. Sehingga, dia menanggapi setiap aktivitas sepak bola itu sebagai kesempatan untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya bersama keluarga. Sehingga, di situ ada disparitas dari aspek profesionalisme," katanya.
Selain itu, mantan juru strategi timnas Indonesia pada masa 2013 itu juga menyebut soal keseriusan setiap klub di Brazil untuk fokus membina para pemain muda. Berbagai infrastruktur yg dibutuhkan bagi pemain tersedia dengan baik.
Baca juga: Menpora nilai timnas U-17 Indonesia sudah tunjukkan progres positif
Bahkan, lanjut dia, setiap klub di Brazil memiliki psikolog khususnya untuk pembinaan usia dini karena seorang pemain muda dianggap sebagai sebuah aset yg sangat berharga bagi klub. Sehingga, semua infrastruktur yg dibutuhkan pemain untuk berkembang tersedia.
"Kami di Brazil biasanya berlatih pada pukul 15.00. Namun, para pemain sudah datang ke klub sejak pukul 10.00. Setelah datang, mereka masuk laboratorium terlebih dahulu untuk tes kesehatan, kemudian makan siang. Selanjutnya, para pemain sempat beristirahat, lalu melanjutkan aktivitas di pusat kebugaran sebelum melanjutkan aktivitas latihan di lapangan," katanya.
Ia yg menyebut memulai karir sepak bola di Indonesia sejak 1994 itu pun berharap klub-klub di Indonesia dapat mulai fokus membina pemain usia dini sebagai proyek jangka panjang.
"Namun untuk dapat menjalankannya membutuhkan dana. Saya lihat, Indonesia masih belum punya visi ke arah sana," katanya.
Menurut dia, masih jarang sekali ada klub yg benar-benar mengambil pemain di usia 15 tahun & dijadikan proyek hingga pemain itu berusia 19 tahun & disiapkan tampil di regu senior. "Hal itu masih jarang ada, cuma ada beberapa klub yg punya ide itu di Indonesia," katanya.
Baca juga: Argentina curi kemenangan tipis atas Brazil
Baca juga: Placente nilai Venezuela repotkan timnya meski Argentina menang besar
Berita diatas dikutip dari internet, jika Jacksen F Tiago berbagi perspektif sepak bola Brazil & Indonesia adalah spam, mohon beritahu kami.