• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Isu PKI Kembali Bangkit, Padahal PKI sudah Mati di Indonesia

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.609
Nilai reaksi
23
Poin
0
Isu PKI Kembali Bangkit, Padahal PKI sudah Mati di Indonesia


ENTAH darimana datangnya, isu komumisme & Partai Komunis Indonesia (PKI) sering berembus di bulan Mei, & akan mencapai puncaknya pada September-Oktober. Mungkin karena 23 Mei adalah hari ulang tahun PKI yg lahir pada 23 Mei 1920 atau saat ini sudah berusia seabad atau seratus tahun.

Mungkin pula karena 30 September nanti merupakan peringatan puncak pemberontakan PKI kepada pemerintahan yg sah di republik ini. Terukir dalam sejarah, pada 30 September 1965 PKI mengerjakan pemberontakan dengan menculik & membunuh tujuh jenderal yg kemudian diketahui sebagai Pahlawan Revolusi, yg monumennya, Monumen Pancasila Sakti, berdiri kokoh di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Adapun tujuan pemberontakan ialah mengganti Pancasila dengan ideologi komunisme.

Tapi yg jelas, tak mungkin ada asap bila tak ada api. Apakah saat ini memang ada gerakan laten, bawah tanah atau klandestein dari kaum komunis atau PKI di Indonesia? Namanya juga gerakan bawah tanah, maka sulit untuk diidentifikasi. Yang jelas, kita yg masih loyal kepada ideologi Pancasila harus tetap waspada.

Sekadar ilustrasi yg penulis kutip dari sebuah sumber, PKI didirikan pada 23 Mei 1920 sebagai perubahan atas ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereeniging). ISDV didirikan oleh Henk Sneevliet, pembawa komunisme ke Indonesia dari Belanda, bersama sekitar 60 orang sosialis demokrat di Hindia Belanda.

Perubahan ISDV jadi PKI karena Sneevliet menganjurkan supaya ISDV jadi anggota Komintern (Komunis Internasional). Untuk itu, harus dipenuhi 21 syarat antara lain memakai nama terang partai komunis & menyebut nama negaranya.

Awalnya bernama Perserikatan Komunis Hindia. Ia jadi partai komunis perdana di Asia & organisasi komunis terbesar di luar blok China-Uni Soviet. Kongres II pada Juni 1924 memutuskan mengubah namanya jadi Partai Komunis Indonesia, sehingga jadi partai perdana yg mengpakai nama Indonesia.

PKI berkembang pesat. Pada 1924 sudah memiliki seribu anggota. Namun, PKI memberontak kepada pemerintah kolonial Belanda pada 1926-1927. Pemerintah kolonial pun melarang PKI & mengasingkan ribuan orang komunis ke Boven Digul, Papua. Sejak itu, PKI bergerak di bawah tanah sehingga disebut PKI-ilegal, hingga masa pendudukan Jepang.

Pada masa revolusi kemerdekaan, kaum komunis terpecah: PKI-ilegal, Partai Sosialis, Partai Buruh Indonesia (PBI), PKI Mohammad Joesoeph, & Pesindo. Setelah Musso tiba di Indonesia dari luar negeri pada 1948 dengan ide jalan baru, dilakukanlah fusi tiga partai bermazab Marxsisme-Leninisme: PKI-ilegal, PBI, & Partai Sosialis.

Setelah mengerjakan pemberontakan di Madiun, Jawa Timur, tahun 1948, PKI tiarap & baru muncul lagi awal 1951 di tangan anak-anak muda seperti Dipa Nusantara Aidit, Njoto, & MH Lukman. Mereka berhasil membesarkan PKI, sehingga pada pemilu perdana tahun 1955, PKI menempati ranking keempat dengan meraih 16,4% suara.

Riwayat PKI berakhir setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau G 30 S/PKI 1965. PKI dituding mengerjakan kudeta & dalang pembunuhan para jenderal. Pemimpin, anggota, simpatisan, bahkan orang-orang yg tak tahu-menahu soal PKI, jadi korban pembantaian sepanjang 1965-1966.

PKI sudah diputuskan sebagai partai terlarang. Namun PKI terus ditakuti & diyakini masih hidup hingga kini. Benarkah?

Ada yg berpendapat, menganggap PKI masih hidup ibarat mimpi di siang bolong. PKI menurut mereka sudah bangkrut, seiring bangkrutnya ideologi komunisme di seluruh dunia, dengan tumbangnya Uni Sovyet & Yugoslavia. Saat ini praktis cuma Rusia, Kuba, China & Korea Utara yg menganut komunisme sebagai ideologi negara. Tapi sistem perekonomian negara-negara itu, khususnya Rusia, China & Kuba merupakan kombinasi antara komunisme & kapitalisme.

Benarkah komunisme sudah bangkrut di Indonesia? Negara memang sudah membubarkan & melarang keberadaan PKI melalui Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), yakni TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia Bagi Partai Komunis Indonesia & Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Paham atau Ajaran Komunisme/Marxisme/Leninisme.

Tapi bila melihat fenomena yg terjadi di masyarakat serta dalam kehidupan berbangsa & bernegara, anggapan bahwa PKI & komumisme sedang bangkit tak dapat sepenuhnya diabaikan.

Lihat saja, ada anak bangsa ini yg melalui bukunya mengaku bangga sebagai anak PKI.

Negara juga sangat sensitif kepada ektrem kanan, tetapi kurang sensitif kepada ekstrem kiri. Padahal mestinya keduanya diperlakukan sama, melarang ekstrem kanan sekaligus melarang ekstrem kiri. Kita berada di tengah-tengah ekstrem kanan & ektrem kiri dengan ideologi Pancasila yg sudah terbukti sakti.

Mengapa pula DPR RI yg kini sedang membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tidak memasukkan TAP MPRS Nomor XXV/1966 sebagai salah satu landasannya?

Atribut & simbol-simbol yg terasosiasi dengan PKI, seperti palu-arit juga masih suka bermunculan di tengah masyarakat, yg dapat memancing keadaan panas atau minimal mengurangi kenyamanan, sehingga sudah semestinya ditertibkan.

Plus, PKI tidak pernah kapok untuk memberontak kepada pemerintahan yg sah, yakni tahun 1948 & 1965. Ketika pemberontakan gagal, mereka secara laten bergerak di bawah tanah atau klandestein.

Alhasil, bila ada yg berasumsi PKI sedang bangkit maka tak dapat sepenuhnya diabaikan. Sebab, sudah ada presedennya. Minimal sebagai peringatan bahwa jangan cuma ekstrem kanan yg harus diwaspadai, melainkan juga ekstrem kiri yg harus lebih diwaspadai.

Hari ini 04:06
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.